TILU

1.6K 94 60
                                    

Malem semuanya... malem-malem kaya gini ii mau ngejutin kalian wkwkwkkk... ii bawa lanjutan ceritanya nih, Tapi ii gak bisa update lagi secepetnya soalnya ii mau PPL terus nanti semprop, terus nanti skripsi... wkwkwk ii bakalan sibuk nih jadi ii minta tolong ya buat gak nagih-nagih update terus. Oke bisa?

Oh ya sebelumnya ii mau ngaish tahu kalau ini tuh area 17+, buat dede emes jangan mendekat dulu ya. Kalau masih nekat, sini liatin KTP kalian ke ii.

Oke deh jangan lupa like, komen, dan follow akun ii ya. Pokoknya ramein notifikasi ii biar ii semangat ngusrusin proposal pengajuan judul wkwkwk....

Makasih sebelumnya dan jangan lupa MV dia ats diputer yaa biar lebih menghayati.

***HappyRaedingGengs***

Malam semakin larut, tapi mata gue masih belum bisa dipejamkan. Suami gue yang duduk di sofa tunggal dekat jendela lengkap dengan buku bacaan sebelum tidurnya yang diapit jari-jari lentikya, menoleh ke arah gue. Sepertinya dia menyadari kalau gue tidak bisa tidur.

Suara buku yang ditutup lalu ditaruh entah di mana pun terekam gendang telinga gue. Gue menyimbulkan sedikit kepala gue, mengintip keadaan di luar selimut. Lebih tepatnya mengintip suami gue.

Menyembunyikan diri secepat mungkin di dalam selimut adalah hal yang gue lakukan begitu gue melihat gerak-gerik suami gue yang hendak menuju tempat tidur. Dan guncangan kecil di tempat tidur membuat gue yakin jika suami gue memang berniat menuju tempat tidur. Mungkin dia sudah ngantuk.

"Belum tidur, hm?" suara lembutnya mengalun. Bersamaan dengan itu selimut yang menutupi wajah gue terbuka, membuat gue yang memang amsih terjaga kini bertatapan langsung dengan manik hitamnya.

Gue menggeleng sebagai jawaban. Suami gue menghela tersenyum kecil sambil menyinkap selimut yang menggulung gue, masuk ke dalamnya dan berbagi kehangatan yang sama dangan gue lalu memposisikan diri senyaman mungkin di samping gue. Gue yang tadi berbaring pun membalik tubuh gue menghadapnya. Wangi suami gue langsung tercium dan gue begitu suka wangi ini.

"Ayo tidur, ini udah malem." katanya sambil merapikan anak rambut gue.

Gue menengadah lalu memeluknya,"Gak bisa tidur, Kak..." jawab gue.

"Tapi ini udah malem, gak baik buat kesehatan kamu sama anak kita." Suami gue menasehati.

"Tapi saya beneran gak bisa tidur... kepikiran terus..." kata gue, lebih mengeratkan pelukan gue pada suami gue.

Cup...

Satu kecupan singkat mendarat di bibir gue. Gue merengut menatap suami gue dan pukulan di dadanya menjadi pengalih rasa panas yang mulai terasa membakar wajah gue.

"Kakak ih maen sosor aja."

"Biarin ke istri sendiri ini." jawabnya santai saraya menarik gue lebih mendekat kearahnya, "asal jangan ke perempuan lain aja."

"Awas aja kalau berani, saya aduin ke Acum biar diseruduk." ancam gue yang membuat suami gue terkekeh geli.

"Kamu tuh ya... ancamananya masih aja kaya bocah." ledek suami gue yang sekali lagi mendapat pukulan dari gue. Kali ini bibir gue pun mengerucut. Enak aja dikatain bocah. Kalau masih bocah mana bisa ngandung benih manusia sasemse kaya dia.

Cup...

Sekali lagi gue kecolongan. Suami gue nih ya mancing-mancing aja. Kalau gue beneran kepancing gimana? Mana ini di ranjang lagi. Pas banget tempatnya buat...

Buat...

















Buat...














Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[DR] I STILL LOVE YOU -Hiatus-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang