Don't be silent reader!
Happy reading gaess ❤💓💓💓
Yoona segera tersadar saat tubuhnya terbaring telanjang di bawah selimut. Sambil merintih, ia mencoba mengangkat selimut itu. Tangannya mencengkram dengan cemas ketika ia menunduk agar dirinya bisa melihat tubuhnya.
"Aku harus melihatnya! Tolonglah..." pinta Yoona kepada juru perawat untuk membantunya mengangkat selimut yang saat ini melekat di atas tubuhnya.
"Ya, tentu saja." perawat tersebut mencoba menghiburnya. "Berbaring saja dulu. Kau telah sembuh dengan cepat." sambil mengangkat selimut itu. Perkataan perawat itu tak dipedulikan oleh Yoona.
Yoona memandangi balutan di atas dadanya dan ratusan luka yang menutup perut, pinggul dan pahanya. Jantungnya memukul keras dan ia membelalakan ke arah perawat tersebut.
"A—aku terluka di sekujur... tubuh?!" katanya termegap-megap. Ia mengangkat tangannya yang bebas dan merapa balutan dimukanya. "Buruk sekalikah?" lirihnya.
"Balutannya besar." kata perawat itu menenangkan dan berusaha menghibur dengan becandanya.. "Para dokter jahat suka memakai balutan besar-besar, tetapi wajahmu sempurna tiada goresan."
Sayangnya Yoona tak percaya dengan ucapan juru perawat tersebut. "Kau bohong!! Aku ingin melihat semuanya!" jerit Yoona. Gadis itu sudah membayangkan hal yang mengerikan saat kedua tangannya meraba perbukaan wajahnya yang terbalut oleh perban.
"Aku tidak punya cermin. Kau harus mempercayai kata-kataku. Dr. Kim akan datang segera dan juga Tuan Choi pasti segera datang." dan di akhir kalimatnya, juru perawat itu mencoba mengalihkan pembicaraan di antara mereka. "Apakah kau mau minum lagi?"
Yoona tak menjawab. Gadis itu memejamkan kedua matanya dan kemudian berpaling. Air matanya mengucur dari kelopak matanya yang bengkak. Ia merasa jadi tua, seakan-akan hidupnya akan segera berakhir. Bagaimana ia bisa menghadapi seminar kecantikan dengan wajah dan tangan yang berparut seperti ini?
Ia telah bekerja sepuluh tahun dengan perusahaan kosmetik Shinne dan menjadi salah satu seorang konsultan kecantikan ternama. , adalah atasannya yang selalu menuntut kesempurnaan.
Hidup merupakan perjuangan sejauh yang ia ingat. Ayah dan ibunya telah bercerai sejak ia kecil dan ibunya meninggal dunia mendadak ketika ia di SMA. Yoona pun harus merelakan melepaskan pendidikannya untuk dapat melanjutkan hidupnya. Bermacam-macam pekerjaan sudah ia lakonin., seperti tukang koran, tukang pengantar susu, tukang pencuci piring di sebuah rumah makan, dan akhirnya ia mendapatkan pekerjaan yang baik saat dirinya pindah kebagian kosmetika dari sebuah toko serba. Ketika bekerja di sana ia berkenalan dengan barang-barang kecantikan Shinne. Sekarang setelah sepuluh tahun ia kembali dengan suatu cacat.
Yoona tidak pernah membanggakan dirinya, tetapi orang-orang lain mengagumi kepribadiannya di samping kecantikannya. Tinggi semampai dan luwes dengan rambut hitam bergelombang dibawah bahu. Alis dan bulu matanya yang indah. Mukanya yang berbentuk oval dengan hidung yang indah dan bibir yang lemut berisi. Yoona puas dengan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Love?
FanfictionCinta yang diawali dari sebuah accident apakah itu bisa disebut dengan cinta? Rating: 17+