Ep:03

131 16 3
                                    

Don't be silent reader!Happy reading gaess ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Don't be silent reader!
Happy reading gaess ❤

💓💓💓

*Chapter 3*

Mereka semua tidak tahu apa yang aku rasakan!

~~~ooo~~~

Di dalam ruang kamar mandi yang tak terlalu besar terlihat seorang gadis dengan tubuh yang berbalut perban sedang membuka perlahan-lahan perban yang menempel di atas kepalanya. Gadis itu terhenyak saat menatapi bayangannya di depan cermin. Napasnya tercekat, Ekspresi wajahnya seakan hendak berteriak bahkan menjerit sejadi-jadinya, namun sayangnya apa yang ia ingin sama sekali tidak terjadi, ia mengantup bibirnya rapat-rapat.

~OoO~

Hati Yoona terasa tersayat-sayat, dan ingin segera berlari meninggalkan bayangan dirinya di cermin itu, tetapi kedua kakinya seakan terlepas dari tubuhnya. Ia melihat matanya yang berwarna kecokelatan, lalu goresan berkerut di dahi dekat rambutnya yang memanjang dan sebagiannya tertutup di balutan pada sisi wajahnya.

Yoona memejamkan matanya dan mencengkram pinggir porselin tempat mencuci tangan. Nyeri sekali terasa tangannya di kala ia mencengkram itu, dan juga dadanya terasa sakit saat dirinya menarik napas, namun semua itu tak dapat dibandingkan dengan rasa nyeri di hatinya.

"Oh, Tuhan!" lirihnya. "Apakah aku seorang yang rendahan yang tak dapat bersyukur bahwa a-aku masih hidup?" suaranya terdengar tercekat saat ia menyelesaikan kalimat terakhir di perkataannya.

"Nona Im!" perawat muda yang kemarin merawatnya membuka pintu kamar mandi. "Kau membuatku takut setengah mati! Kau belum boleh turun dari ranjang." tambahnya.

Yoona menggertakan giginya. "Aku sudah berbaring selama sepekan. Aku bukanlah anak kecil. Aku punya hak untuk melihat wajah ini!" katanya. "Sekarang kau keluar sekarang atau aku akan berteriak!" ancam Yoona pada juru perawat berkulit mulus tersebut.

"Aku telah berbicara dengan Dokter Kim, bahwa lukamu berangsur-angsur akan menghilang." katanya menghibur. Namun terlihat jelas bila lawan bicaranya tidak percaya dengan apa yang ia katakan. "Tolonglah mengerti, Nona Im, Tuan Choi akan sangat marah sekali bila dia tahu aku melepaskanmu turun dari ranjang." kali ini suara perawat tersebut terdengar memelas.

"Apa hubungannya dengan dia? Dia hanya orang yang menabrak mobilku. Aku belum pernah bertemu pandang dengannya sebelum kecelakaan itu!" bentak Yoona. Gadis itu begitu tenggelam dalam kemalangannya sehingga ia harus mencurahkan perasaanya kepada seseorang.

Juru perawat itu pun hanya terdiam. Ia mengerti bila pasiennya sangat terpukul dengan semua yang telah terjadi menimpa pada dirinya. "Aku mengetahui hal itu, " kata perawat itu lembut. "Tapi, dia membayar aku untuk menjaga engkau, Nona Im. Dan itulah yang harus aku lakukan sekarang. Aku sangat mengerti." suaranya kian melembut.

It's Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang