LIMA

14 1 0
                                    

Bip bip bip biiiipp...

Suara alarm handphone Sena berbunyi dengan nyaring dan membuat sang pemilik handphone terbangun.

“Ya Allah tuh alarm udah bunyi aja si, padahal kan gua belum puas tidur” gumam Sena yang masih setengah sadar.

Ketika Sena berniat untuk tidur lagi, tiba tiba Bundanya masuk ke kamar berniat membangunkan untuk segera sholat subuh.

“Sena bangun sayang udah subuh ni sholat dulu” ucap Bundanya lembut.

“Hm iya Bunda bentar lagi ya? Masih ngantuk ini” tawar Sena.

“Hey, ayo bangun dulu terus sholat” ucap Bundanya masih dengan lembut.

“Ngghh... Iya Bun iya Sena udah bangun ni” jawab Sena lalu duduk di pinggiran kasurnya.

“Anak pinter. Ywd Bunda ke bawah dulu ya mau siapin makanan buat kalian nanti.” ucap Bundanya lalu mengacak rambut anak gadisnya itu.

“O iya,abis sholat jangan tidur lagi. Ini hari Senin kamu harus upacara, jangan sampai telat.” teriak Bundanya dari luar kamar.

Sena yang mendengar hal itu acuh tak acuh dan segera ke kamar mandi untuk ngambil wudhu.

Setelah sholat, Sena segera mandi karena teringat ucapan Bundanya yang melarangnya untuk tidur lagi.

“Dah rapih”. Gumam Sena sambil menatap dirinya di cermin meja riasnya.

Setelah dirasa puas dengan penampilannya Sena memutuskan untuk segera ke lantai bawah, karena pasti Orang tua dan Abangnya sudah menunggu untuk makan bersama.

“Pagi Ayah, Pagi Bunda, Pagi Abang” teriak Sena dari tangga sambil berjalan menuju ruang makan.

“Apaan si de teriak teriak dari tangga, kebiasaan banget” ucap Devan datar.

“Yawda si maap” gumam Sena memelas.

“Maap maap mulu tapi ga pernah berubah” ucap Devan bermaksud bercanda.

“Bodo wlee”. Balas Sena sambil menjulurkan lidahnya

Sedangkan Frans hanya melihat kelakuan anak anaknya yang dari dulu tidak pernah berubah.

“Ssssttt udah udah masih pagi udah berantem aja” ucap Bundanya sambil menata sarapan di meja makan.

“Udah yuk, sarapan. Udah di meja makan semua ni” ucap Bundanya sambil menarik kursi untuk diduduki nya.

Suasana di meja makan hening, karena memang dari dulu keluarga Kris sudah dibiasakan ketika sedang makan bersama tidak ada yang boleh bersuara. Kecuali ketika Sena atau Devan sedang berada di luar rumah atau sedang tidak bersama anggota keluarga.

Setelah selesai makan Sena langsung ngacir ke ruang keluarga untuk mengenakan sepatu nya.

“Abaaaaaaaaannngggg ayok anterin Sena sekarang, nanti Sena telat” teriak Sena dengen suara cempreng nya

“Abaaaannggggggg ayok anterin buru” teriak Sena lagi karena Abang nya tidak menanggapi.

Papahnya, Frans yang berjalan menuju ruang keluarga untuk sekedar bersantai sebelum berangkat kerja pun menegurnya.

“Sena kenapa si sayang ko teriak teriak gitu?” tanya papahnya lembut.

“Bang Devan mana si pah? Di panggil ga nyaut nyaut” ucap Sena kesal karena Abangnya tidak merespon teriakannya.

“Loh Sena? Abang kamu kan udah di mobil nunggu kamu” ucap Bundanya yang sedang berjalan menuju Ayahnya sambil membawa teh hijau hangat favorite keluarga Kris.

◾◾◾

Di kelas Sena dan Chelsea sedang bermain handphone. Sedangkan anak anak yang lain ada yang belajar, baca novel, main game dll. Karena memang dari jam pelajaran pertama mereka jamkos dan berfikir jam ketiga ini akan tetap kosong.

“Selamat pagi anak anak”

Ucapan Bu Fina sontak membuat seisi kelas kaget dan berhenti melakukan aktivitas nya.

“Selamat pagi Bu” balas semua murid yg ada di kelas.

“Sebelumnya Ibu minta maaf karena telat masuk kelas”

“Oke baik, sekarang keluarkan bukunya ya” sambung Bu Fina.

Kringggg kringggg...

Yeayy akhirnya” Teriak semua murid di kelas.

“Oke baiklah anak anak pelajaran Ibu sampai disini dulu”.

“Chelsea, kantin kuy, buru” teriak Sena.

“Iya iya sabar kenapa.”

◾◾◾

Di kantin Sena dan Chelsea sedang makan bakso. Tiba tiba ada seseorang datang dari arah pintu kantin. Orang yang beberapa hari ini selalu Sena cari.

“Aldo..” teriak Sena

Aldo, yang merasa namanya dipanggil langsung mencari sumber suara. Sedangkan Sena dan Chelsea melambaikan tangannya bermasud agar Aldo melihat mereka.

Aldo yang melihat lambaian tangan Sena dan Chelsea segera menuju meja yang diduduki oleh mereka berdua.

“E anjirr Al, lu kemana aja baru keliatan sekarang?” tanya Chelsea

“Ya biasalah abis liburan wkwk”

“Iyaiya tau yang liburan mah beda. Apalah daya kita berdua ya yang cuma liburan di rumah doang ya ga Chel?.” tutur Sena yang diangguki oleh Chelsea.

“Yelah jangan baper gitu ah. Ntar makin imut loh” ledek Aldo.

“Tenang tenang, gua liburan disana ga ngelupain kalian ko. Gua bawa banyak oleh oleh buat kalian” lanjut Aldo.

Sena dan Chelsea yang mendengar perkataan Aldo langsung menoleh kearah Aldo

“Serius?” ucap Sena dan Chelsea bersamaan.

“Iye.” ucap Aldo dengan tampang malas karena dari dulu kedua temannya ini tidak pernah berubah

“Yashh!!.. pulang sekolah kita langsung ke rumah Aldo.” ucap Sena sambil menepuk punggung Chelsea.

“Ya dong harus.” ucap Chelsea yang masih sama excited nya seperti Sena.

Sedangkan Aldo yang sudah biasa melihat mereka bedua seperti ini melayangkan tatapan yg mengisyaratkan 'bdmt' dengan kelakuan dua wanita di depannya ini.

“Eh btw ko tadi gua gak liat lu di kelas si Al?” lanjut Chelsea yang di angguki Sena.

“Oh itu, tadi gua nemenin Bokap dulu ke ruang Kepsek. Ga tau ngapain” tutur Aldo. Sena dan Chelsea pun hanya menganggukkan kepala dan berkata 'oh'.

Kring... Kring... Kriiinnggg.....

Bel pertanda istirahat telah selesai pun berbunyi

Seketika Aldo tersadar bahwa dari tadi ia belum memesan makanan atau minuman padahal dari pagi tadi ia belum sarapan. Semua ini gara gara asik berbincang dengan Sena dan juga Chelsea.

Jadilah dipelajaran terakhir ini Aldo harus menahan rasa laparnya lagi. Padahal niatnya tadi jam istirahat ini ingin memanjakan perutnya yang sudah demo untuk segera di beri asupan oleh si empunya.

“Eh sialan lu berdua ya, gara gara lu berdua ngajakin gua ngobrol terus jadi ga sempet mesen makanan kan gua” ucap Aldo dengan muka kesal.

“Sabar yaa Al harus nahan laper lagi di jam pelajaran terakhir wkwk” ledek Sena dan langsung menarik tangan Chelsea untuk lari meninggalkan Aldo sendiri.

“Untung sayang” tutur Aldo dalam hati.

Yap. Aldo memang mencintai Sena dan Sena pun begitu. Mereka berdua saling mencintai. Tapi sampai saat ini mereka belum juga ada satu ikatan karena ada beberapa problem.

◾◾◾










See you next part!

—@luluurmdhn

KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang