Chapter 4

74 8 3
                                    

Aku terbangun begitu merasakan sinar matahari yang menghujami wajahku.

Bodohnya aku, mengapa tadi malam aku bercinta dengan Alex oh sial. Mulai sekarang aku tidak mau berurusan lagi dengan Alex. Cukup ini yang terakhir saja.

Akupun terdiam selama beberapa saat sambil memandangi Alex yang begitu tampan saat tertidur, kurasa Carly pacarnya Alex sangat beruntung bisa berpacaran dengan orang setampan dan seberengsek dia.

Namun tiba-tiba aku teringat bahwa pagi ini aku memiliki jadwal kelas. Dengan segera aku menyibakkan selimut berwarna hitam yang menutupi tubuhku yang telanjang. Tapi saat aku hendak berdiri, aku merasakan perih di vaginaku kurasa ini bekas semalam.

Selang beberapa detik kemudian aku bergerak untuk mencari pakaianku. Saat selesai memakai pakaianku aku berlari mencari dompetku, tapi yang mengganggu pikiranku adalah bagaimana saat di Apartemen Amber dan Xenia melihat pakaianku seperti ini? Dan semalam aku tidak pulang ke Apartemen. Oh tuhan mati sudah aku. sialan

"Alex... Alex!"

Pria bertato itu hanya bergerak memunggungiku di atas ranjangnya.

"Alex, aku harus kekampus. Bisakah kau antarkan aku ke Apartemen, karna gila saja aku pulang dengan pakaian seperti ini"

Barulah Alex mengangkat wajahnya dan membuka mata. Ia menatap jam weker di atas meja yang berada di samping tempat tidurnya. "Fuck! Ini masih jam 8 pagi, kembalilah ketempat tidur Nora. Aku malas mengantarkanmu pulang"

Apa?dasar pria sinting.

"Tidak bisa Alex, cepat bangun brengsek"

Ia tak menjawab pertanyaanku. Kontan akupun berbalik hendak menuju pintu. Namun detik itu juga Alex memanggilku.

"Baiklah, aku akan mengantarkanmu, tapi tunggu setengah jam lagi aku ingin tidur Nora"

"Oh come on Alex, aku harus pulang sekarang" ucapku sedikit merayunya. Tetapi ia malah menutup wajah dengan selimutnya.

"Alex.. Oh Alex..! Aku mohon bangunlah sekarang dan antarkan aku pulang...!!" ucapku berteriak di dekat telingannya.

"Fuck, baiklah Nora aku akan mengantarkanmu pulang, dan berhentilah berteriak kepadaku"

"Oh ok" ucapku memasang senyuman semanis mungkin.

..

Tak lama kemudian Alex sudah siap, dan membuka pintu kamarnya.

Namun sekarang aku tidak tau harus melakukan apa ketika melihat Xenia tengah bermesraan dengan temannya Alex yang kurasa dia pacarnya.

"Nora? Apa yang kau lakukan disini?" ucapnya terkejut.

"A-aku.."

"Dia ada dikamarku semalam" ucap Alex. Menatap Xenia tajam.

Sialan bagaimana ini? Mengapa si brengsek Alex harus berkata jujur kepada Xenia?.

Xenia pun berjalan mendekat ke arahku. Ia memperhatikan tubuhku dari atas hingga ke bawah. Kontan aku menelan ludah. "Mengapa kau ada dikamarnya Alex? Dan mengapa bajumu begitu terbuka Nora?"

"Itu bukan urusanmu Xenia. Nora dan Aku sedang terburu-buru" ucap Alex sembari menarik tanganku.

Didetik itu pula kulihat Xenia mendengus, menatapku dan Alex heran.

***

Aku merasakan hiperventilasi yang luar biasa ketika memasuki mobil Alex.

"So, Alex mengapa kau berkata seperti itu kepada Xenia? Apa yang harus kulakukan saat nanti aku bertemu dengan Xenia di Apartemen" ucapku kalang kabut.

"Berhenti bicara Nora, aku sedang menyetir" ucapnya dingin tanpa melihat ke arahku.

"Oh ok" ucapku pasrah dan enggan menghadap si bajingan Alex.

Tak lama kemudian, akupun sampai di depan Apartemenku. Otomatis aku langsung membukakan pintu mobil tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Alex. Aku masih kesal padanya gara-gara ulah dia aku harus berurusan dengan Xenia oh sial.

Kudengar suara mobil Alex melenggang pergi. Ah masa bodoh. Aku tetap berjalan memasuki Apartemen.

"Kau dari mana Nora? mengapa kau memakai pakaian terbuka seperti itu" ucap Amber curiga.

"Oh Amber, aku sedang tidak ada waktu. Lain kali saja iya aku harus mandi bye" ucapku padanya. Tanpa berlama-lama aku masuk ke dalam kamarku,

Saat hendak membuka kamar mandi, kudengar ponselku bergetar tanda ada pesan masuk.

"Nora, ini saya Prof. William, hari ini tidak ada kelas saya"

Oh tuhan hatiku lega mendengar itu, karna sekarang aku hanya ingin tidur.

•••

Saat aku hendak membuka pintu kamar, kudengar seseorang sedang berbicara.

"Dia tidak akan mau, Alex" aku mendengar suara Amber dari arah dapur.

Merasa penasaran, akupun membuka pintu kamar dan berjalan ke arah ruang tamu. Terlihat Amber melipat kedua tangannya di dada seperti orang yang sedang kesal. Aku berusaha mendengar perbincangan mereka, tapi Alex berbicara sangat pelan sehingga aku tidak bisa mendengarnya.

"Iya!iya baiklah" kali ini Amber berjalan ke arah ruang tamu. "Oh Nora, kau sudah bangun? Dan umm apa kau ada acara malam ini?"

Aku menggeleng, "Tidak."

"Kau tidak kerja?"

"Tidak, memangnya ada apa?"

"Kalau begitu, mau kah kau ikut ke pesta malam ini? Disana ada aku dan Xenia. tak usah khawatir"

"Apa? Kepesta?"

"Well, kalau kau tidak mau juga tidak apa-apa, tapi menurutku lebih baik kau ikut Nora" ucap Amber sedikit merayuku.

"Umm, baiklah aku ikut denganmu"

"Oh baiklah, berdandanlah yang cantik Nora"

"Ya"

***
Picture KendallJenner AS XeniaRoberts.

I'm sorry mood aku kurang baik buat nulis, jadi pendek deh untuk chapter ini!. But Don't Forget Please Vote,Comment And Share!

NOTHINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang