Psycho Bucin -TAEKOOK

Prolog-

bocah lima tahun itu berjalan dengan tatapan kosongnya, terus berjalan dibalik keramaian pasar malam.

langkahnya terhenti ketika ia melihat seseorang yang dikenalnya, temannya.

temannya sedang dipukuli dengan kejinya. tatapan kosongnya berubah jadi seringaian miring, senyuman simpul terukir di wajah lugu nya.

"aku suka ini." gumamnya disela senyumannya, seraya melanjutkan langkahnya menuju suatu tempat.

♘♘♘

"ah, aku yakin ayah sudah menungguku, aku harus bergegas." ucapnya antusias seraya bersenandung kecil sambil berlari melewati orang yang berlalu lalang.

dan disinilah dia. disebuah gudang yang jelas sudah tak terpakai, entah tempat apa ini, yang pasti tidak ada orang disini.

aura hitam tercium di gedung ini, bau busuk kian menyengat kala memasukinya.

dengan cepat bocah itu melangkahkan kakinya kedalam suatu bilik di gedung ini.

ah, bau busuknya kian menjadi.

bocah itu memasuki bilik tersebut mendapati seorang lelaki paruh baya yang kedua tangan dan kakinya terikat di sebuah kursi.

tak lupa dengan darah yang memenuhi lantai itu. lelaki itu, keadaannya sungguh mengenaskan.

dengan tangan yang membengkak akibat ikatan yang terlalu kencang, kulit kepala yang terkoyak, bagian perut yang sedikit mengeluar, dan kulit leher yang terkoyak dan mulai bernanah. sialan, bahkan wajahnya tidak berbentuk lagi. sungguh mengerikan, membuat siapa pun yang melihatnya akan memuntahkan semua isi perut mereka.

namun lain dengan bocah ini, dia begitu menikmati suguhan tuhan yg diberikan kepadanya seperti ini, bocah itu tertawa layaknya bocah biasanya.

lelaki itu sontak membuka matanya mendengar gelak tawa bocah tersebut.

"k-kau, kim taehyung. beraninya kau." pria itu terbatuk dan memuntahkan darah segar dari mulutnya.

ya, bocah itu kim taehyung.

kim taehyung, satu-satu nya bocah yang sedari kecil menyukai akan mainan yg berbau darah. darah adalah salah satu hal kesukaannya. hal manis itu, ia sangat menyukainya.

saat bocah lain menginginkan hadiah mobil-mobilan dihari ulang tahunnya. lain dengan taehyung yang menginginkan darah saudaranya sendiri sebagai hadiah di ulang tahunnya.

dan pria paruh baya itu adalah ayahnya sendiri, pria yang kini tengah diambang kematian akibat ulah putranya sendiri.

entah bagaimana bocah lima tahun ini berhasil menyekap seorang pria paruh baya yg bertubuh jauh lebih besar ketimbang dirinya.

"ayah, apa kau menungguku hm?"
"ah ayah, kau pasti sudah merindukan ibu dan kakak kan? " lanjut nya seraya meraih sebuah pisau lipat disaku celananya.

Skrkkk..

tanpa banyak kata, bocah itu menyayat leher ayahnya, tepan di nadi . kini pria itu terkulai tak berdaya.

"akhirnya" tuturnya seraya menampilkan gigi susunya dengan manisnya. senyuman iblisnya kembali terukir di wajah lugu nya.

♘Lima Belas Tahun Kemudian♘

Hari ini..Tepat dihari ulang tahunnya..hari yg paling dibencinya..namun menyisakan kenangan indah baginya

Mengingat kala itu, hari dimana ia membantai ibu dan kakak tersayangnya...kembali membuat senyuman iblis terukir dibibirnya itu.

Dengan wajah datar nya taehyung memasuki club malam. Tengah mencari mangsa untuk dijadikan mainannya untuk kesekian kali.

Dengan wajah tampan nya itu,sangat mudah mendapatkan mangsa. Tanpa merayu pun taehyung sudah pasti akan mendapatkan wanita dengan iming-iming memuaskan.

Tatapan menggoda dari para wanita jalang dan para uke disana tetap saja tidak membuat nya tergoda sama sekali. Dipikirannya hanya ada darah.

Dengan santai taehyung duduk mengacuhkan pandangan para wanita dan uke disana yg menatapnya dengan tatapan penuh nafsu.

"Yakk...Dasar byuntae..apa kau kira aku ini sama seperti mereka huh!!" Teriak lelaki manis itu sambil menunjuk jarinya kearah wanita dan uke jalang disana.

Mendengar hal itu sontak mebuat semua mata menuju pada lelaki itu,tak terkecuali taehyung.

"Menarik juga.." gumam taehyung menyeringai seraya menatap intens lelaki itu

♘♘♘

Nafasnya memburu sambil berjalan melenggangkan kakinya keluar dari club itu. Ya..lelaki ini nama nya Jeon Jungkook.

Tanpa menghiraukan tatapan tajam yg dilayangkan semua orang disana. Jungkook melangkahkan kakinya. Sejenak mematung diambang pintu sembari menetralkan nafasnya.

Kembali melangkahkan kakinya kemudian sejenak kembali mematung. Sedetik kemudian jungkook kembali meneruskan langkahnya.

'Lelaki tadi..ada apa dengannya..tatapannya berbeda dari yg lain..aura nya sangat berbeda' gumam jungkook heran.

Tinnn...tiiinn...

"Yakk..jungkook-ah..yak..pabbo.." teriak jimin dari dalam Mobil sembari menekan klakson mobilnya.

Sontak jungkook kaget ulah hyungnya itu. Dengan sigap ia langsung melangkahkan kakinya menaiki mobil itu tanpa menggubris perkataan hyungnnya tadi.

"Apa yg terjadi?..kenapa lama sekali?" Tanya jimin mengintrogasi.

"Dia memang tidak waras hyung..tadi dia hampir saja melecehkanku." Jawab jungkook sembari memasang sabuk pengaman.

"Akh..sudah kuduga dari awal,lelaki itu pasti ada maunya."

"Lupakan sajalah hyung.." lirih jungkook.

"Ah kook...kau mau kemana? Biar hyung antar...sepertinya aku akan sibuk hari ini" menatap lekat mata jungkook yg kini tengah melamun.

"Yak..pabbo.."

"Ah..ne hyung..wae?..wae.." jawab jungkook kaget.

"Aishh..kau mau kemana setelah ini, biar hyung antar"

"Antar aku kerumah mingyu saja hyung..pulang nya aku bisa sendiri kok' tenang saja."

"Siapa juga yg mau menjemputmu. Sudah kukatakan aku sibuk hari ini..pabbo" tegas jimin, memandang jungkook sekali lagi kemudian menggeleng geleng melihat adiknya kini yg kembali melamun.

"Aku harus mendapatkannya.." guman taehyung diseberang sana dengan seringaian licik terpaut dibibirnya.

♘♘♘

"Dah...hyung" ucapnya seraya melambaikan tangannya,menatap mobil hyung nya yg mulai menjauh,dan tersenyum sekilas.

"Kuharap darahnya lebih manis daripada senyuman itu" tuturnya dengan senyuman miring tercetak dibibir nya sembari jemari lentiknya mengutak-atik belati kesayangannya yg haus akan darah.

Tbc