Matahari telah terbit menembut jendela kamar seorang Jaemin, namu pemilik kamar tersebut masih tertidur lelap tak menghiraukan suara alarm yang sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu.
"Yak! Na Jaemin! Ireona!" Ucap seorang wanita paruh baya seraya menarik selimut yang menyelimuti pria bersurai coklat madu tersebut.
"Ne eomma~ 5 menit lagi.."
"Bangun! kau bilang kau ada kelas jam 8! sekarang sudah jam 17.45 Jaem!" Ucap Na Eomma sambil membuka tirai kamar Jaemin.
"Eomma! Kenapa tidak bangunin aku dari tadi?"Ucap Jaemin lalu bergegas mengambil pakaian dan melesat ke kamar mandi secepat kita. Na Eomma hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat anak bungsunya yang masih saja belum dewasa.
💖💖💖
SM University
"Hah.. lagi-lagi Eomma mempermainkanku.. sekarang masih jam setengah 8" Monolog Jaemin yang sudah sampai dikampusnya sambil melihat hpnya. Sepertinya ia akan ke kantin saja.
Jaemin pun berjalan menuju kantin, diperjalanan ia terus melihat banyak sekali pasangan. Yang benar saja ini masih pagi tapi banyak yang sudah pacaran. Terkadang Jaemin terawa karena mereka, kenapa? Karena kebanyakan dari mereka tidak terhubung dengan benang merah.
"Nana Oppa~ Tumben sudah datang?" Ucap seorang yeoja berambut hitam panjang.
"Ah.. Lami.. iya, tadi aku salah lihat jam makanya kecepetan.." dusta Jaemin
"Lalu, Oppa mau kemana sekarang?"Tanya Lami.
"Ke kanti, tadi aku ga sempet sarapan.."
"Baiklah.. kalau begitu aku duluan ya! Bye Oppa~" Ucap Lami lalu berjalan pergi meninggalkan Jaemin.
"Hah.. imutnya.." Gumam Jaemin masih melihat ke arah Lami yang mulai menghilang dari pandangannya. Ya, Jaemin menyukainya, ia menyukai Lami, tetangganya sekaligut juniornya. Jangan kalian kita Jaemin tidak bisa merasakan cinta.. lagi pula benang Lami dan Jaemin masih belum ada yang terhubung.. Jaemin harap semoga benang Lami dapat terhubung dengan benangnya.
Jaemin tersadar dari lamunannya, ia kembali memeriksa hpnya.
"Hah.. masih ada 20 menit sebelum kelas dimulai.. Eh? Benang merahku.." Jaemin terus memperhatikan benang merah miliknya yang menjadi panjang (sudah terhubung dengan benang seseorang).
"What the??? Apakah aku akhirnya bertemu dengan jodohku? Tunggu dulu, tadi Lami lewat sini kan jangan-jangan?" Jaemin terus mengikuti arah benang merahnya.
Bagai tersambar petir, Jaemin benar-benar tidak percaya dengan apa yang ia lihat.. bahkan ia sama sekali tidak peduli dengan hpnya yang jatuh, ia terus melihat orang yang disebrangnya. Bukan, bukan Lami melainkan seorang cowok dengan rambut hitam legam memakai kaos berwarna abu-abu dan kemeja kotak-kotak berwarna merah yang tidak dikancing, Jaemin tau betul siapa namja itu. Dia adalah Lee Jeno, mahasiswa yang paling terkenal di SM University.
Jaemin yang masih tidak percaya kembali memeriksa benang merahnya. Dan benangnya benar benar terhubung dengan benang namja tersebut! Oh, siapa pun tolong bunuh Jaemin sekarang.
"Yang benar saja! Masa sama dia?!" Batin Jaemin.
"Hey.. Kau menjatuhkan―"
"Huaaaaaaaaaaaaaaaaa" Jaemin pun berlari tampa peduli dengan sekitarnya.
"―hpmu?"
"Pasti ada yang salah.. ini tidak mungkin! Masa jodoh ku cowok?! Serius! Pasti ada yang salah" monolog Jaemin dalam hati sambil terus berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Red String (Nomin)
FanficBenang merah takdir, benang yang menghubungkan kedua insan dalam satu takdir yang sama. Jaemin memiliki keistimewaan untuk melihatnya dan kini ia bertemu takdirnya. Bagaimana jika takdirnya tidak sesuai seperti yang ia harapkan? Bisakah ia menerima...