Our Red String~6 (End)

1.4K 146 1
                                    

Hari-hari Jaemin pun berubah sejak malam itu, Jaemin dulu yang terkenal lumayan jutek pun berubah jadu orang yang sangat ramah. Kabar tentang hubungan Jaemin dan Jeno pun sudah menyebar keseluruh penjuru kampus.

Jeno kembali menempel dengan Jaemin, bahkan lebih parah dari sebelumnya. Ia selalu mengikuti Jaemin kemana pun ia pergi dan menempelinya untuk memberi tau semua orang kalau Jaemin itu miliknya.

Bagaimana dengan Renjun? Jeno sudah menolaknya. Terus Lami? Jaemin kira Lami bakal protes atau merasa jijik dengannya, tapi nyatanya Lami bilang kalau sebenarnya dari dulu ia emang shipperannya Jeno dan Jaemin.

Jadi semuanya terasa begitu indah oleh Jaemin. Memiliki banyak teman dan orang yang ia cintai.

"Yak Nana! Kau mengacangiku!" Ucap Jeno yang merasa terabaikan.

Jaemin dan Jeno sedang berada di kantin kampus mereka. Sebenarnya dari tadi Jaemin memandangi wajah Jeno, sungguh ia tak mengerti kenapa dulu ia bersikeras untuk mutusin takdir mereka.

"Ah iya Jeno? Tadi kau bilang apa?" Tanya Jaemin yang kembali dari lamunannya.

"Huh.. tuhkan.. Nana gak dengerin.." Ucap Jeno ngambek, Jaemin yang melihatnya pun jadi gemes sendiri.

"Iya deh.. maaf deh.. Jadi, tadi kamu ngomong apa? Aku dengerin nih.."

"Malam ini nginep di apartment ku ya?" Tanya Jeno memelas. Jaemin yang ngelihatnya pun jadi iba. Mau gak mau Jaemin pun mengangguk menyetujui permintaan Jeno.

"Aku jemput jam 7 ya?"

"Gak usah, aku kesana sendiri aja.. ada yang perlu aku lakukan" Ucap Jaemin yang dibalas anggukan Jeno.










Angin malam berhembus kencang, suhu malam ini terasa sangat dingin. Jaemin mempercepat langkah kakinya menuju apartment Jeno.

Tak lama ia pun sampai. Ia berdiri didepan pintu apartment Jeno, ia merapikan sedikit penampilannya. Setelah sudah yakin semuanya rapi ia menekan bel apartment Jeno.

Jeklek(anggap aja suara pintu)

Pintu pun terbuka menampakkan Jeno yang rapi dengan baju santainya.

"Akhirnya kau datang, cepat masuk! Diluar dingin." Ucap Jeno lalu menarik Jaemin.

Keduanya sedang cuddling diruang tengah sambil menonton tv, tak buruk juga untuk menghabiskan waktu bersama.

"Jaem.. bagaimana kalau kita saling berbagi rahasia?" Tanya Jeno memulai pembicaraan. Jaemin mengangkat alisnya heran.

"Aku ingin mengetahui tentangmu lebih dalam." Ucap Jeno lembut.

Jaemin pun luluh, ia memutuskan untuk memberi tau rahasianya yang tidak ada satu orang pun yang tau selain dia dan Lucas, bahkan keluarganya pun tak tau.

"Kau tau Jen, Aku memiliki sebuah rahasia yang tidak orang lain ketahui bahkan keluargaku sendiri.. Tapi aku tak tau apakah kau akan percaya padaku atau tidak," Ucap Jaemin ragu.

"Tenang saja.. aku akan percaya dengan apa pun yang kau katakan" Ucap Jeno lembut.

Ia mengubah posisi mereka, ia membawa Jaemin kepangkuannya. sekarang posisi mereka hadap-hadapan.

"Baiklah.. Apa kau percaya benang merah takdir? Benang takdir yang menyatukan dua insan.. Aku.. Dapat melihat itu,"Ucap Jaemin agak ragu, ia takut kalau Jeno malah menganggapnya aneh atau gila.

"Ha? Benarkah? Lalu bagaimana dengan benang merah kita?! Apa terhubung satu sama lain?"Tanya Jeno excited sambil menggenggam erat tangan Jaemin.

Our Red String (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang