Sebuah senyuman yang terpancar di wajah seorang wanita akan lebih indah dipandang mata dibandingkan dengan berjuta juta bunga mawar merah yang kau berikan💌💌💌
Baru beberapa menit yang lalu bel istirahat berbunyi, para pendukuk sekolah itupun berhamburan dimana mana, ada yang memutuskan kekantin, ke toilet, ke perpustakaan, ke taman belakang sekolah, dan ada juga yang masih bertahan didalam kelas mereka.
Lain halnya dengan keempat gadis itu, mereka lebih memilih kekantin walaupun mereka tau kalau sudah istirahat gini banyak sekali makhluk di dalam kantin.
"Guys.. udah penuh, kita duduk dimana dong." Ucap dhea dengan sedih saat melihat kantin sudah penuh.
"Yah.. gimana dong, aku udah laper pake banget lagi, mana makannya gak bisa di cancel lagi."
"Gila lo, emang makan bisa di cancel." Crocos dhea.
"Dhea jaga bicaranya, jangan gitu lagi ya." Lerai alisya, dan yang di ajak bicara pun hanya mengangguk sambil terkekeh. Tanpa sengaja alisya menatap dian, ternyata ujung krudung dian di ikat kebelakang dan menampakan bagian tubuh yang tidak boleh nampak.
"Dian.. kok krudungnya di giniin sih, di gerai aja dong dan disini kasih peniti." Ucap alisya lalu dia memberikan peniti yang selalu iya bawa kemana mana, katanya sih penjagaan apabila dikalau peniti yang nyangkut di krudungnya hilang.
Oh iya kalian pasti bertanya kok margareta gak ngomong apa apa. Dia gak ngomong karena dia lagi sariawan plus sakit gigi guys.
Mereka yang sibuk mencari tempat kosong dikagetkan oleh sebuah suara.
"Woyy.. sayangku."
Mereka berempat menengok ke arah suara itu, ternyata yang bersuara itu ridho. Dia adalah seorang ikhwan, dia itu seangkatan dengan alisya tapi beda kelas. Orangnya itu gak ganteng2 amat sih, kek item manis gitu.
"Ehh.. dia manggil siapa ya." Ucap dian.
Alisya,dhea dan margareta menggelengkan kepalanya tanda tak tau."Hmm.. mungkin manggil al deh, soalnya kan yang paling cantik dan imut cuman dia." Sela dhea.
"Ihh apaan, al gak cantik dan imut tau." Ucap alisya, Lalu tanpa sengaja dia ingat sesuatu." Astagfirullah, al lupa, al belum sholat dhuha. Ya udah al pergi sholat dhuha dulu ya, mungkin makannya nanti aja. Assalamualaikum." Sambungnya setelah itu iya hilang bagaikan ditelan bumi.
"Ya udah guys nanti aja kita tunggu si al aja deh." Ucap dhea, lalu mereka pergi dari kantin.
Kalian bertanya tanya ridho itu memanggil siapa, yapss dia memanggil dian.
Alisya berjalan menuju mushola sekolah, di sepanjang koridor sekolah dia banyak mendapat tatapan dari beberapa ikhwan.
"Wah bidadari lewat cuyy, bening banget." Ucap seorang ikhwan berambut gondrong.
"Bener cuy, gua mau ah jadi pacar dia." Sahut ikhwan satunya.
"Gila lo, mana pacaran dia, Alim gitu kok masa pacaran sih, ada ada aja lo."
"Heee.."
Alisya yang merasa risih di tatap dan di bicarakan seperti itu langsung mempercepat langkahnya, dia selalu saja menunduk dan mengucapkan istigfar berkali kali.Mushola sekolah sudah dekat, alisya makin mempercepat langkahnya, tanpa alisya sadari ia menambrak seseorang.
"Awww.." pekik seseorang yang ditabrak oleh alisya, alisya masih tidak menoleh dan dia hanya menunduk.
"Maaf, saya tidak sengaja." ucap alisya menunduk.
Laki laki itu menatap alisya, lalu dia tersenyum"tidak apa apa."
"Kalau begitu saya permisi, sekali lagi maaf, Assalamualaikum."
"Waalaikumussalam."
Alisya pergi tanpa menatap laki2 itu dan laki laki itu tersenyum menatap kepergian Alisya.
***
Pendekk
KAMU SEDANG MEMBACA
(SSC1) Kekasih Halal Diriku
SpiritualLaut akan selalu tenang apabila tidak ada angin yang menjadikannya ombak, dan aku akan selalu sabar menunggumu sampai sang pencipta berkehendak. "Cintailah seseorang itu secara diam-diam, seperti kisah cinta suci Fatimah dan Ali yang akhirnya Allah...