Winter; 02

977 168 8
                                    

Pertama tama gue mau ngucapin makasih banget buat yang udah kasih respon positif sama ff gue, tulisanku tanpa pembaca seperti kalian tiadalah artinya. Kalian luar biasa ❤❤❤

Terus, gue sengaja dari jaman Summer kemaren ff gak gue private, biar bisa di baca siapa aja, makasih banget yang udah ngeluangin waktu sedetik kalian buat like, dan double makasih yang udah menyusun kata buat komen, walau jarang gue bales tapi pasti gue baca ko, dan makasih juga loh yang udah jadi siders, setidaknya kalian bantu up readers ff gue hehehe, kalau bisa hilangkan kebiasaan sidersnya ya. Kalo ada keluhan atau apa komen aja aku gak gigit ko, udah jinak ini.

Udah ah segitu dulu, pokoknya thanks you so much, buat dukungan positifnya ❤❤❤❤


❄❄❄

"SEWOOOOOYAAA!" Jerit Eunha, saat melihat gadis mungil yang memaksa turun dari gendongan ayahnya, Jeon Wonwoo.

"Ndoong Nha.." (Gendong Eunha)

"Bapau Eunha sudah besar sekarang. Uh.. Beratnya.." Eunha menggendong si mungil yang mengangkat tangannya meraih Eunha, tak sabar untuk di gendong.

"Thudah bethal, Nha. Nha thudah mathan" (Sudah besar, Eunha. Eunha sudah makan?) Eunha menggeleng lucu, sembari menciumi pipi keponakan Jungkook itu.

"Ayah thewu thudah mathak. Nha mathan thama thama ya." ( Ayah Sewoo sudah masak, Eunha makan sama sama ya.)

"Bibi Eunha makan Sewoo saja boleh tidak?"

"Sebelum kau memakannya, kau yang  duluan di makan ibunya Sewoo." Sahut Wonwoo sembari tersenyum menyebalkan.

"Oh iya, Sejeong Eonni dan ibu dimana?"

"Didalam sedang menyiapkan puding pencuci mulut bersama. Masuklah, biar Sewoo aku yang gendong." Eunha mengabaikan uluran tangan Wonwoo yang hendak mengambil alih putrinya.

"Dia denganku saja." Kata Eunha, sembari berlari membawa Sewoo kedalam rumah.

"Sepertinya kau harus cepat punya anak, jika tidak anakku bisa tidak mengakui aku dan Sejeong sebagai ayah dan ibunya. Karena dia lebih dekat dengan kau dan Eunha." Wonwoo bicara sembari membantu Jungkook membawakan salah satu bawaan Eunha yang ada di tangan Jungkook.

"Dia mau berlibur atau mau pindahan sih? Perasaan saat aku Sejeong dan Sewoo berlibur bahkan pakaian kami bertiga tidak sebanyak ini." Kata ayah muda itu, saat mengangkat barang bawaan Eunha yang ternyata cukup berat. Jungkook hanya mengulum senyum sembari mengedikan bahunya.

"Tanya saja sendiri."

"Selamat sore." Sapa Eunha saat melihat bibi Jeon dan Sejeong sibuk mengaduk wadah masing-masing, Sejeong bertugas membuat fla, sedangkan bibi Jeon tengah memasukan adonan puding kedalam lemari pendingin.

"Hai sayang." Bibi Jeon segera menghampiri Eunha, memeluk Eunha sekaligus Sewoo yang ada dalam gendongan Eunha.

"Apa kabar, kenapa baru kemari?"

"Ada pekerjaan yang harus aku kerjakan, Bu."

"Tambah cantik saja, pipimu dan Sewoo semakin tampak seperti bakpau kacang merah sungguhan." Gantian Sejeong yang memeluk Eunha, mencolek adonan fla dari wadahnya dan menyuapinya kepada Eunha.

"Seperti biasa, enaaaaak!!" Seru Eunha, mengagumi masakan Sejeong.

"Kau dan Wonwoo oppa jika memiliki restoran sendiri bisa menjadi saingan berat Eonni."

"Hush.. Aku dan ibu sedang membujuknya untuk membukakan sebuah toko pastry untuk kami, tapi kau mau tahu tidak, apa jawabannya?"

"Apa?"

❥ Winter - Eunkook 🐰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang