Winter; 03

866 128 5
                                    

Yugyeom calling...

Jungkook memilih untuk mengabaikan ponsel milik Eunha, yang sudah berdering sejak tadi dan pergi menghampiri Sewoo yang tengah bermain dengan boneka beruangnya di atas kasur Eunha. Sedangkan Eunha, masih betah didalam kamar mandi.

"Tadi ada telfon masuk." Kata Jungkook saat Eunha keluar dari kamar mandi, pemuda itu berbicara dengan mata yang tetap fokus pada keponakan mungilnya.

"Dari siapa, hm?" Eunha memilih duduk disamping Jungkook dan bertanya pada kekasihnya di banding harus melihat siapa yang menelfonnya lewat jalur pribadi. Iya, biasanya Eunha hanya akan membawa satu ponselnya yang berisi orang-orang penting yang dekat dengannya, bukan rekan bisnisnya, jadi ia berpikir mungkin itu telfon dari teman atau keluarganya.

"Yugyeom."

Jika saat ini gadis itu tengah mengyunyah atau tengah meneguk air, mungkin ia akan tersedak mendengar nama siapa yang baru saja di sebut oleh Jungkook.

"Kau mengangkatnya?" Tanya Eunha hati-hati, Jungkook menggeleng, dan lagi-lagi pemuda itu tidak menatap Eunha.

Mendengar jawaban Jungkook, Eunha merasa sedikit lega. Tapi ia juga merasa bodoh, kalaupun Jungkook mengangkat telfon dari Yugyeom memang apa salahnya? Toh ia dan Yugyeom benar-benar hanya sekedar teman lama yang bertemu kembali menjadi rekan bisnis. Walau Yugyeom sedikit suka menggoda Eunha, jelas saja setiap pria juga seperti itu.

"Dia temanku saat di sekolah dasar, dan kami bertemu lagi sebagai rekan bisnis. Bagaimana menurutmu?" Eunha menjelaskan, kali ini gadis itu berbicara sembari sedikit mengganggu posisi Jungkook, sengaja menyandarkan tubuh mungilnya pada Jungkook, membuat pertahanan pemuda itu goyah dan akhirnya berbalik untuk menatap Eunha, walau samar, tapi Eunha bisa melihat ketidak sukaan di mata kekasihnya itu saat Jungkook tersenyum, seperti dipaksakan.

"Sewoo mau menemani Eunha jalan-jalan sore di pantai tidak?" Tanya Eunha pada Sewoo, yang langsung di jawab anggukan oleh gadis mungil menggemaskan itu, setidaknya Eunha harus berhati-hati untuk tidak membahas ini terlalu jauh dengan Jungkook, karena gadis itu tau jika suasana saat ini tidak akan menguntungkan untuknya.

"Ayo kita pergi, kau juga ikut." Eunha menarik tangan Jungkook, meminta pemuda itu untuk berdiri. Jungkook menurut dan langsung berdiri tanpa melakukan perlwanan apapun.

"Segelas jus jeruk untuk teman bercerita?" Mingyu menyodorkan segelas jus jeruk pada Jungkook yang baru saja duduk di tempat penyewaan peralatan berselancar milik Mingyu. Sedangkan Eunha pergi berkeliling dengan Sewoo.

"Terima kasih." Ucap Jungkook sembari meneguk jus jeruk dari Mingyu sampai tandas, menyisakan sedikit cairan berwarna oranye dengan beberapa batu es didalam gelasnya.

"Panas sekali sepertinya." Komentar Mingyu lagi, Jungkook masih diam dan memilih menuangkan kembali jus jeruk dari kotak yang di bawa Mingyu.

"Entahlah."

"Bukankah bisnismu akhir-akhir ini berkembang pesat? Kenapa kau malah kacau seperti karyawan yang akan kehilangan pekerjaan karena takut dipecat atasanya."

"Ini lebih dari sekedar urusan kehilangan pekerjaan, Mingyu. Entahlah, aku memiliki firasat yang tidak baik."

"Soal?"

"Eunha."

Jungkook menghela nafasnya, sembari melihat Eunha dan Sewoo yang kini tengah duduk di bawah pohon rindang tak jauh dari tempatnya duduk.

"Akhir-akhir ini pemuda bernama Yugyeom sering menelfonnya. Walau memang jarang di angkat oleh Eunha, dan sekalinya aku menguping percakapan mereka di telfon hanya berbicara soal pekerjaan, hanya saja perasaanku tidak enak, entahlah."

❥ Winter - Eunkook 🐰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang