Part22

7.5K 357 2
                                    

Happy reading!!

Dini masih berjuang hingga perjuangannya membuahkan hasil detak jantung Vilen kini kembali normal.

"Dok detak jantung pasien sudah normal"kata seorang perawat

Dini menghela nafas lalu tersenyum.Tiba-tiba jari Vilen bergerak dan perlahan ia membuka matanya.

"Vi kamu udah sadar"kata Dini

"Sus tolong kasi tau keluarganya"lanjut Dini lalu suster yang di suruh pun segera ke luar ruangan.

"Permisi keluarga pasien,pasien saat ini sudah sadar"kata suster itu kepada keluarga Vilen

Seluruh keluarga Vilen dan Victor pun ikut lega mendengar apa yang di katakan suster itu.

"Sus apa kita sudah bisa melihat pasien?"tanya Victor suster mengangguk lalu mereka semu masuk ke dalam ruangan Vilen

"Vi kamu udah sadar syukurlah kamu tau gak kakak gak sanggup banget liat kamu kayak gini"kata Faro sambil mengusap kepala Vilen

Vilen tersenyum.

Vilen mencoba bergerak tetapi ia merasa kakinya mati rasa ia tidak bisa menggerakkan kakinya.

"Kak kaki aku gak bisa di gerakin"kata Vilen kepada kakak-kakaknya

Semua yang mendengar itu melebarkan matanya karna kaget.Dini langsung menghampiri Vilen untuk memeriksa keadaan Vilen.

Setelah memeriksa Vilen raut wajah Dini berubah lalu ia menggeleng.

"NGAK NGAK INI GAK MUNGKIN AYAH BUNDA VILEN GAK CACAT KAK VILEN GAK MAU GINI!!!"jerit Vilen sambil menangis

Ayah dan Bunda Vilen berusaha menenangkan Vilen.Kakak-kakak Vilen sangat syok mereka hanya terdiam mematung.

"Vi kamu tenang aja kakak pasti sekalu ada buat kamu"kata Dito sambil berjalan ke arah Vilen

"Iya Vi kita pasti selalu jagain kamu"kata Faro

"Kamu tenang aja Vi"kata Reza menambahkan

"Ta..tapi kak Vilen udah gak bisa ngapa-ngapain kak Vilen cacat"kata Vilen lirih

"Siapa bilang kamu cacat kamu itu adik paling sempurna bagi kakak"kata Vano

"Iya Vi kamu itu segalanya buat kakak"kata Vino

Vilen menangis bahagia mendengar perkataan kakak-kakaknya dia bersyukur memiliki keluarga yang selalu mendukung dan menyemangatinya.

Vilen melihat ke arah Victor yang sedang tersenyum ke arahnya

"Aku mau bicara berdua sama Victor bisa gak"kata Vilen kepada semua orang yang ada di dalam
Mereka semua tersenyum lalu keluar meninggalkan Victor dan Vilen.

"Yel"-Vilen

"Hmm?"-Victor

"Kamu..masih mau jadi teman aku?"kata Vilen dengan suara lirih

"Nggak"kata Victor dengan wajah datar

Vilen hanya menunduk ia hampir menangis.

"Aku maunya kamu lebih dari teman aku bahkan lebih dari sahabat"tambah Victor lagi

Vilen mendongak melihat victor yang sedang tersenyum.

"Jadi gimana kamu mau kan jadi Pacar aku?"tanya Victor

"Tapi Yel aku gak pantas buat kamu aku cacat emangnya kamu gak malu punya pacar cacat?"tanya Vilen

"Gak ada penolakan oke mulai sekarang kamu pacar aku"kata Victor sambil mengacak rambut Vilen

Vilen mengangguk lalu tersenyum.

My Overprotective Brother[And]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang