part3

19.3K 869 7
                                    

Author pov

Perlahan Vilen membuka matanya iya melihat sekeliling setelah matanya benar-benar terbuka ia melihat ke arah tiga orang pria yang kini sudah berada di sampingnya yang tidak lain adalah kakak-kakaknya.

"Hah syukur kamu udah sadar Vi"kata Dito sambil menggenggam tangan adiknya

"Hah aku di mana kak?"tanya Vi kepada kakak-kakaknya

"Kamu sekarang ada di UKS kamu tu tadi pingsan duh kamu bikin kita kawatir banget tau gak,kalo kamu rasa gak enak badan bilang dari awal biar kamu gak usah ikut upacara kalo kamu kenapanapa gimana"celoteh Vano

"Iya iya kak lainkali kalo aku ngerasa kurang enak badan aku bakalan bilang kok"Jawab Vilen

"Yaudah mendingan sekarang kita pulang deh"saran Vino

"Tapi kan kak aku belum selesai MOS nanti aku kena hukum"kata Vilen panik

"Udah kamu tenang aja gak ada alasan lagi kita pulang"jawab Dito dan di balas anggukan dari Vilen

Tiba-tiba Vino mengangkat tubuh Vilen dan menggendongnya ala bridal style.

"Loh kak aku bisa jalan sendiri"kata Vilen sambil melihat wajah Vino

"Udah kamu diam aja"jawab Vino sambil terus berjalan ke arah parkiran.
.
.
.
"Fyuh akhirnya sampai jga"Kata Vilen sambil turun dari motor Vino

"Sini kakak bantu kamu jalan"Kata Vano(ini beneran vano ya ntar kalian kira aku salah nulis)

Vanopun membawa Vilen ke kamarnya.
"Dek kamu istirahat di sini Kakak ambilin kamu makanan dlu"Kata Dito kepada Vilen yang di jawab anggukan dri gadis itu.

"Jagain Vilen ya"kata Dito pada Vano dan Vino

"Yaelah bang lu gak bilang jga gue jagain nih adek cewek gua satu-satunya"jawab Vino kepada Dito.

"Iya iya"jawab Dito dan langsung berlalu meninggalkan kamar Vilen

Tiba-tiba pintu kamar Vilen terbuka dan memperlihatkan dua pria dengan wajah yang sangat panik menuju ke arah Vilen,ya itu adala Varo dan Reza.

"Vilen kamu gakpapakan kamu gak kenapa-kenapakan"kata Faro panik

"Kamu kalo ada yang sakit bilang,apa kita ke dokter aja"sambung Reza tak kalah panik

"Aduh kak aku gak apa-apa kok udah kakak tenang aja,dan kita gak perlu ke dokter"jawab Vile menenenangkan kakaknya.

"Beneran ni gak apa-apa?"tanya Faro memastikan

"Iya kakak ku Cayang"jawab Vilen sambil memeluk Faro

Beberapa menit kemudian Dito datang mbawa sebuah nampan berisi makanan buat Vilen Dito pun duduk di samping ranjang Vilen.

"Nih makan"sambil mengarahkan sendok ke arah Vilen

Vilen mengangkat alisnya bingung
"Udah buka mulut aja biar abang suapin kamu"Sambung Dito lagi.

Vilen hanya mengangguk dan membuka mulutnya.

"Ya manja dikit gak apa-apa lah ya"kata Vilen dalam hati

Bersambung

Makasih ya buat yang masih baca cerita aku jangan lupa Voment ya..😃😉

Sorry for typo


My Overprotective Brother[And]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang