First Met (1)

289 32 13
                                    

Zhengting menatap bangunan besar didepannya. Dibawanya sebuah koper berukuran sedang dengan stiker yang menempel.

"Kak, mulai sekarang aku harus sekolah disini?" tanya Zhengting kepada kakaknya.

"Iya,  mulai sekarang kau akan belajar disini.Maafkan kakak karena nggak bisa lagi bayar sekolah kamu yang dulu."

Zhengting menghela nafasnya kasar, "Kak Xingjie nggak perlu minta maaf. Aku paham keadaan keluarga kita."

Zhengting tersenyum kepada kakaknya. Ia tahu betul tentang kondisi mereka sekarang. Orang Tua Zhengting telah meninggal karena kecelakaan, sekarang Kakaknya yang harus menjadi tulang punggung keluarganya.

Zhu Xingjie. Kakak pertama Zhengting yang masih duduk di bangku kuliah tetapi sudah harus bekerja karena tanggung jawab kepada dua adiknya.

Zhengting sekarang berpindah sekolah ke Iqiyi High School. Sekolah kalangan masyarakat menengah. Sebelumnya, Zhengting bersekolah di NPC International High School yang merupakan sekolah elit di China.

Sekolah ini memiliki asrama bagi murid muridnya. Karena sistem sekolah ini adalah full day school , dimana para murid akan banyak menghabiskan waktunya dengan belajar di sekolah. Jadi, Iqiyi High School menyediakan asrama agar para siswa nya tidak harus pulang setiap malamnya.

"Kalau begitu, kakak akan balik ke kampus. Kau berhati hatilah. Jangan sampai buat rusuh disini."

"Siap kak!."

Zhengting melewati gerbang yang membatasi sekolah barunya itu. Mengamati setiap sudut sekolahnya. Matanya membola saat menangkap objek yaitu seseorang yang ia kenali.

Zhengting diam ditempatnya. Memikirkan jalan mana yang harus ia lewati tanpa bertemu dengan orang itu.

Tak ada.

Hanya itu jalan satu satunya.

Zhengting mengambil topinya dari dalam tas. Memakainya dan berharap agar orang itu tidak mengenalinya.

Zhengting mulai berjalan kembali. Mencoba mengatur denyut jantungnya agar tidak berdetak cepat. Ia melangkahkan kaki setenang mungkin saat melewati orang itu.

"Kau mengikutiku kesini?." Ucap orang itu tiba tiba.

Zhengting terkejut. Apa penyamarannya gagal? Ia memutar badannya pelan. Memastikan bahwa orang tersebut berbicara dengannya.

"Ternyata penglihatanku benar. Rupanya kau memang Zhu Zhengting." ucap pria itu dengan smirk diwajahnya.

"A-apa yang kau bicarakan? Aku bukan Zhu Zhengting. Dan aku tak mengenalimu.

"Oh iya? Jika kau memang bukan Zhengting. Mengapa kau berbalik arah saat aku berbicara denganmu? Bukannya kau tak mengenaliku?."

Pria itu mulai berjalan mendekati Zhengting. Keringat Zhengting keluar dari pelipisnya. Badannya yang hangat menjadi dingin seketika.

"Apa yang akan kau lakukan Cai Xukun?." Tanya Zhengting kepada pria bermarga Cai itu.

"See? Kau memang Zhengting kan?." Xukun menarik topi Zhengting dari kepalanya. Mendekatkan wajahnya kepada wajah Zhengting yang mulai memerah. Zhengting yang sadar akan perlakuan Xukun, langsung memejamkan matanya. Xukun menghapus jarak diantara mereka. Ia mencium bibir Zhengting dengan lembut, menggigit bibir bawah Zhengting untuk meminta akses lebih.

"Bro, ayo kita kembali ke kelas. Ups— maafkan aku." Ucap Ziyi —teman sekelas Xukun— saat merasa merusak suasana yang terjadi diantara dua sejoli itu.

Mendengar ucapan Ziyi, Zhengting langsung mendorong dada Xukun. Ia merasa malu saat ketahuan berciuman dengan Xukun di tempat seperti ini.

"Ah dasar penganggu!" ucap Xukun kepada Ziyi.

"Hei bro! Kau harusnya bersyukur kegiatanmu itu aku yang menghentikan sebelum ketahuan guru."

"Terserah kau saja."

Ziyi meninggalkan dua orang itu. Zhengting masih dalam mode blank karena kejadian barusan. Rona merah dipipinya terpampang jelas sekali. Sedangkan Xukun tersenyum melihat Zhengting yang salah tingkah.

"Kalau begitu aku akan kembali ke kelas." ucap Xukun.

Zhengting mengangguk, "Kembalilah"

"Senang bertemu lagi denganmu." ucap Xukun saat sebelum berjalan menuju ke kelasnya.

Tbc

Gimana cerita baru nya? Pada tertarik buat baca nggak?

zhengkun; story of our lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang