03

1.5K 84 3
                                    

"Man, temenin gue ke kelasnya Nabila dong. Sekalian lo pedekate lagi sama Mia," ucap Arsen.

"Bwihh, udah main start aja lo. Tenang man, gak bakal di sambar orang" ledek Andre.

"Ck, bantuin temen kek. Lo juga Son... mana tauan Mia maafin lo," ledek Arsen.

"Yaudah, mudah-mudahan si Mia maafin gue karena udah duain dia" ucap Soni.

Mereka bertiga pun keluar dari kelas. Karena sedang free, Arsen memberanikan diri untuk memulai mendekati Nabila. Sungguh hatinya sudah terpikat pada gadis itu.

Walaupun dua tahun lebih muda darinya, tidak menjadi penghalang bagi Arsen untuk memiliki gadis itu.

Mereka bertiga menuruni tangga. Ketika menyebrangi lapangan, ketiga cowok itu di hadang oleh tiga orang cewek yang sangat mereka kenal.

"Hai Sen, pada mau kemana nih? Tumben bareng," ucap salah satu cewek itu.

"Kita mau ke kelas X, ada urusan sama adek kelas soalnya. Lo kan anak IPS, jadi lo gak tau masalah anak IPA." ledek Andre.

"Eh, gue nanya Arsen ya... kok lo yang sewot sih? Pake bawa jurusan segala," kesalnya.

"Lo mau apa sih Din? Kita ada urusan soalnya," lerai Soni

"Ya.. gue mau ikut. Sekalian liat-liat adek kelas," alasannya.

"Ini penting buat gue, jangan ikut campur deh lo " sergah Arsen.

"Lo kenapa sih Sen? Akhir-akhir ini lo berubah, kita kan udah temenan dari lama," protesnya.

"Terus mau lo apa?" tanya Soni.

"Tau tuh, to the point aja. Ribet kalau muter-muter gini," Andre yang sudah tau apa keinginan cewek itu langsung menyemprotnya.

"Gue suka sama lo Sen, gue mau kita pacaran" ucap cewek itu akhirnya.

"Cihh..., bener dugaan gue. Basi! Udah berapa kali sih lo ngomong gini sama Arsen? Ingat Dina, kita itu cuma temenan yang pernah satu sekolah waktu SMP dan sekarang. Makanya jangan baper jadi cewek," sembur Andre.

"Apaan sih lo, gue ngomong sama Arsen. Bukan lo!" protesnya lagi.

"Minggir! Gue mau lewat," usirnya pada kedua teman Dina.

"ARSEN!" teriak Dina saat ketiga cowok itu menjauhinya.

"Makin nggak waras aja si Dina. Udah berapa kali sih dia nembak lo Sen?" ucap Soni.

"Lupa gue, saking seringnya" sahutnya.

Mereka bertiga menyebrangi lapangan dan langsung menaiki tangga menuju kelas Nabila.

Sesampainya di kelas gadis itu, keberuntungan ternyata berpihak pada Arsen dan Soni. Karena hanya ada Nabila dan Mia di dalam kelas.

Tanpa ba-bi-bu Arsen langsung memasuki kelas itu.

"Hai," sapanya kepada dua gadis yang sibuk menulis di mejanya masing-masing.

Kompak kedua gadis itu mendongak.

"Kak... Arsen?" desis Nabila.

"Hai Mia, lagi ngapain nih?" goda Soni langsung duduk disamping Mia.

"Loh, temen-temen kalian pada kemana? Kok cuma berdua di kelas?" tanya Arsen.

"Lagi ada praktek main badminton kak, dilapangan. Kebetulan kita lagi gak bisa olahraga, jadinya ijin deh" jawab Nabila.

"Mi, jangan gini ama gue. Gini-gini gue masih sayang sama lo," ujar Soni.

ARSENABILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang