9. Masa lalu (2)

26 2 0
                                    

Rika's pov
Pagi hari seperti biasa aku bangun, mandi, beres-beres, masak, kemudian aku langsung kekantor untuk bekerja pagi ini aku harus mengantarkan anakku dulu ketempat penitipan anak karna adikku Mela harus pergi lebih awal kesekolahnya.

Setelah semuanya siap aku langsung siap-siap pergi kekantor, tiba-tiba Dika ada didepan pintu rumahku
*mungkin dia kangen sama ku guys karna semalam ga liat aku pas pulang jadinya dia jemput aku deh

"Dika ngapain kamu disini? "

"Oowh saya hanya ingin menjemputmu lalu kita kekantor sama-sama"

"Oowh iya"

"Rika, ngomong-ngomong yang kamu gendong anak siapa?? Keponakanmu ya? "

"Aaah ini......"

"Iyaaa yaudah aku tau kok pasti itu keponakan mu kan, jadi dia mau kamu bawa kemana?? Ke kantor??"

"Bukan, dia mau saya bawa ketempat penitipan anak, sebenarnya dia ini..."

"Sudahlah sudah Rik... Ga perlu kamu jelaskan aku juga udah tau kok pasti dia itu keponakan mu, masa iyaa sih gadis secantik kamu sudah mempunyai anak dan sudah menikah mustahil Rik"
*Dika ngegombal guys:v

"Tapi dik... "

"Sudahlah Rik ayo buruan masuk kemobil ntar kita telat lagi kekantornya, malah harus ngantarkan keponakan kamu yang lucu itu ke tempat penitipan anak jadi kita harus lebih cepat supaya tidak terlambat. "

"Aaah yasudahlah. "

Selama didalam mobil Dika bermain-main sama Citra dan untung saja Citra ga nangis digarain sama siDika, tapi yang anehnya kenapa ya asal aku mau jelaskan kalau Citra adalah anak aku dan aku sudah pernah menikah Dika slalu ga mau dengar penjelasan ku, apa dia udah tau kalau aku itu janda anak satu apa?? Padahal data-data tentangku diperusahaan tidak tercantum aku pernah menikah dan memiliki anak, tapi darimana dia tau??

Ga lama kemudian kami sampai ditempat penitipan anak, aku langsung turun dan meletakkan anakku disitu saja sementara supaya lebih aman kan guys??
Kemudian kami langsung pergi kekantor sampainya dikantor semua karyawan-karyawan kantor memperhatikan kami termasuk buk Rianti sekretaris nya Dika melihat kami sinis dan menatapku dengan tatapan ga suka.

Dika's pov
Semalam aku belum sempat pulang lagi kekantor karna kantor sudah jam pulang kerja yaaa semalam aku belum sempat liat Rika, aku kangen banget sama dia yaa jadinya pagi ini aku jemput dia aja kerumahnya supaya kami pergi kekantor bareng dan menghilangkan rasa rinduku padanya.

Aku agak bingung sih melihat dia gendong balita berumur 1 tahun gitu, tapi yaaa aku positive thingking aja mungkin itu keponakan nya karna dia itu masih muda, cantik ga mungkin kan semuda dia sudah memiliki anak dan bersuami jika dia sudah bersuami pasti data-datanya sudah menyatakan dia pernah menikah, tapi setelah kulihat-lihat datanya dia belum pernah menikah sama sekali
Setelah sampai didepan pintu rumahnya dia agak tekejut gitu liat kehadiranku yang tiba-tiba aku langsung mengajaknya ke kantor tapi sebelum kami pergi kekantor kami harus mengantarkan keponakanya yang lucu itu ketempat penitipan anak

Kalian tau?? Keponakanya itu lucuuu banget aku garain diam aja ga ada nangis nya dan wajah keponakan nya itu miriiip banget sama Rika kayak ga ada bedanya, ga kebayang deh jika aku punya anak dari Rika mungkin wajah anakku nanti jeplakan dari wajahnya Rika.

Sampainya dikantor semua karyawan-karyawan kantor termasuk Riana liatin kami itu sinis amat, kayak punya hutang gitu aku sama mereka liatinya sinis amat
Yang aku anehin sebenarnya siRika mau bilang apa sih tentang keponakannya itu sudah jelas-jelas itu keponakan nya mau dijelaskan bagaimana lagi?? Aneeh

Rika's pov
Sudah jam pulang kantor sebelum aku pulang aku ke lantai 10 dulu sekedar lewat ruangan Dika supaya bisa liat dia sebelum pulang guys :v
*harap dimaklumin ya guys, karna Rikanya kan cinta dalam diam
-author
Setelah aku sampai dirumah aku liat mobil simantan huuuuuh

"Ngapain lo kesini? "

"Yaaa liatin anak gue lah, salah?"

"Serah lo deh, yang penting lo ga macem-macem sama anak gue"

"Heee Rika, dengarin guee ya Citra bukan anak lo aja tapi anak gue."

"Ngaku juga lo Citra itu anak lo. "

"Serah lo deh mau ngomong apa yang penting sekarang gue mau berubah demi anak gue dan lo ga bisa larang gue untuk itu"

"Semalam lo dah bilang itu ke gue dan lo gausah ingatin lagi gue juga udah ingat."

"Baguslah kalau gitu, ngomong-ngomong tadi pagi yang nganterin lo siapa sih?? Dekat amat keknya. "

"Emang kenapa sih?? Mau gue dekat sama yang lain,jadian sama yang lain bahkan nikah sama yang lain itu bukan urusan lo karna sekarang lo itu cuma MANTAN suami dan lo ga ada hak larang gue dekat sama siapapun. "

"Tapi gue juga perlu tau karna dia deketin anak gue, gue harus tau siapa-siapa aja yang dekat sama anak gue karna gue bapaknya. "

"Okee gue kasi tau cowok yang tadi pagi jumpain gue itu calon suami gue, dan dia lebih baik jadi suami gue ketimbang lo dulu
Lo, yang tiap malam kerjaanya dugem, mabuk-mabukan, bahkan main perempuan sampai pulang pagi lo kira gue ga sakit hati liat perlakuan lo dulu ke gue?? Guee.. Guee sakit Je gue kira lo itu orangnya baik-baik makanya gue mau nerima lamaran lo, ternyata gue selama ini salah dan gue menyesal pernah memilih lo jadi imam buat gue dan Citra. "

"Soal itu... Gue minta maaf Rik, sekarang gue ga kayak gitu lagi Rik gue berubah demi anak kita, gue berubah demi Citra terserah lo mau percaya apa ga yang penting gue berubah demi Citra. "

"Udahlah kak Rik, kak Jeje kan dah minta maaf lo maafin aja napa. "

"Guee udah maafin dia Mel, tapi terlalu sakit gue ingat luka lama."

"Udahlah gausah berantam kalian, ada Citra juga ga kasian apa kalian liat dia? "

"Yaudahlah kalau gitu aku pamit ya Rik, Mel, dan anaak papa yang lucuu ini
Assalamualaikum. "

"Walaikumsalam. " jawab kami bersamaan

Setelah itu aku langsung kekamar aku menangis nangiss sederas-derasnya kalian tau kenapa?? Karna aku masih belum melupakan luka masa lalu dan kenangan ku yang cukup indah bersamanya :(



Sorry kalau ada typo
Sorry juga lama update karna authornya susah buka wattpad gara-gara dia
Thanks :)

My Choice WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang