II- aku tidak bisa melakukan apapun

520 30 0
                                    


Aku mulai berjalan ke arah kamar, dan tiba-tiba maid mengikutiku dan berkata "n...nona apa anda tidak ingin  susu atau cemilan? Saya bisa membawakannya untuk anda" aku pun menoleh ke arahnya dan berkata "tidak, sekarang kalau kau tidak keberatan, aku ingin masuk ke dalam kamarku dan jangan ikuti aku, aku ingin sendiri" tanpa menunggu jawabanya aku pun langsung masuk dan mengunci pintu. sesudah mengunci pintu, aku tersandar di pintu dan mulai menangis "apa ku setidak berguna ini?" kata ku sambil menangis, dan aku mulai menatap baju yg aku jahit sebelumnya. aku mulai berjalan ke arah baju itu dan mengambilnya "padahal baju ini ingin ku berikan kepada ciel" tenggorokan ku pun mulai terasa sakit kembali "mungkin baju ini akan aku berikan kepadanya saat dia sudah kembali, tapi kalau dia tidak kembali. Aku akan menyimpan baju ini sebagai barang yg berharga" aku mulai menghapus air mata ku dan memeluk baju itu. beberapa menit setelahnya akupun tertidur di lantai

3 hari berlalu tapi tidak ada kabar tentang keadaan ciel, aku mengurung diri di dalam kamar dan sama sekali tidak ingin keluar, dan ya. Aku sampai tidak ingin pergi ke sekolah, aku yakit keluarga, maid dan teman-teman ku mulai khawatir

Tiba-tiba aku mendengar suara ketukan dari arah pintu "lizzy buka pintunya" akupun menjawab "siapa itu?" dan dia menjawab "ini kakak" aku hampir tidak mengenali suara kakak ku sendiri, dia adalah kakak ku, edward, di keluarga ini dia dikenal orang yg paling sayang denganku "oh kakak, ada perlu apa?" aku berusaha tidak membuka kan pintu kamarku "buka pintunya dan makan!" ya, selama 3 hari. Aku sama sekali tidak menyentuh makanan, tapi anehnya aku sama sekali tidak merasa lapar "aku tidak mau makan!" jawab ku sambil berbaring di kasur "dengarkan kakak, kau harus makan, aku tidak ingin penyakit lamamu kambuh kembali, kau sudah tidak makan selama 3 hari lizzy, itu sangat berlebihan!" katanya sambil mencoba membuka pintu kamarku "sebelumnya aku mau bertanya sesuatu" tanya ku sambil mulai berjalan menuju pintu "apa itu" jawabnya, dan aku mulai menyambung pertanyaan ku "bagaimana ciel?"
sontak kakak pun langsung diam dan tidak berkata apa-apa kepadaku "kenapa diam saja?" tanyaku dengan perasaan yg mulai cemas "ciel sudah meninggal. dan kami ingin pergi ke pemakamannya hari ini" aku pun terdiam sejenak karna mendengar perkataannya, "buang saja makanan itu, aku tidak menginginkannya!" sahut ku sambil mulai berjalan menjauh dari pintu "lizzy dengarkan aku bukan sebagai pangeran, tapi sebagai kakak mu, aku ingin kau makan walaupun sedikit, dan minum obatmu" saat aku mendengar kata-kata itu, aku pun mulai berjalan ke arah pintu dan membuka nya "baiklah aku akan makan dan minum obat" kataku sambil membuka pintu kamar, aku pun heran karna raut wajah kakak ku berubah saat aku membuka pintu kamar, "l...lizzy kenapa kamarmu sangat berantakan? Dan apa yg terjadi denganmu, wajahmu pucat sekali" katanya sambil memegang makanan "ini bukan apa-apa, sini makananya biar aku makan" kataku dengan sikap yg dingin, kakak pun memberikan makanan itu "baiklah akan aku makan makanan ini, sudah. Tinggalkan aku sendiri" dengan nada yg rendah, aku mulai menutup pintu kamarku "tunggu, aku ingin masuk ke kamarmu" katanya sambil memegang pintu kamarku, "baiklah kak, ayo masuk" akupun membuka pintu kamarku kembali dan membiarkan kakak ku masuk, aku duduk di dekat jendela dan memakan makanan ku "jangan lupa obatnya" kata kakak  "baiklah akan ku minum" aku pun meminum obat ku, dan aku melihat kakak ku yg sedang membereskan kamarku yg berantakan "kau ini, seharusnya bantal ini tidak di lantai" katanya sambil membereskan barang-barang ku yg ada di lantai "aku sudah menghabiskan makanan ku dan sudah meminum obatku, sekarang tinggalkan aku sendiri, aku bisa membereskan semuanya" kata ku sambil meletakan piring ke meja dan mulai berjalan menuju pintu "apa kau ingin ikut ke acara pemakamannya?" pertanya itu pun sontak membuat ku terdiam beberapa saat "kalau kau tidak mau ikut, aku, ibu dan ayah akan berangkat sekarang, maid bisa menjagamu" aku langsung memotong pembicaraan dan berkata "aku ikut!" dengan tegas aku berkata seperti itu "baiklah, maid!" kakak pun mulai memanggil maid, maid pun dalam sekejap muncul di depan pintu kamar ku "iya tuan muda" "bantu lizzy menganti bajunya, kami akan menghadiri acara pemakaman" kata kakak ku "baiklah tuan" sahut si maid, aku cuma diam dan tidak memperhatikan percakapan di sekita ku, "lizzy kalau kau sudah selesai, turunlah ke ruang aula" kata kakak ku sambil mulai berjalan keluar kamar, aku cuma mengangguk karna terlalu malas berbicara

"nona apa anda menyukai sepatu ini? Sepatu ini cocok di bawa ke acara pemakaman" tanya si maid kepadaku,  aku bahkan tidak menoleh ke arah nya dan langsung berkata "terserah kau saja" "baiklah nona" dia pun mulai memasang bajuku dan sarung tangan ku "apa kau sudah selesai mengikat tali bajuku?" tanya ku sambil menoleh ke arah maid "i...iya nona, saya sedang mengikatnya" jawabnya dengan ekpresi yg kaget, mungkin tadi dia sedang melamun "berhentilah melamun seperti itu, aku tidak menyukainya" tegur ku sambil mengalihkan pandangan "i...iya nona, maafkan saya" sahut nya

"nona semuanya sudah selesai, sekarang ayo kita turun ke ruang aula" katanya sambil berjalan ke depan pintu dan membuka kannya, aku cuma mengangguk dan mulai berjalan ke luar. sesampainya di ruang aula, semua anggota keluarga memandangiku dengan pandangan yg aneh "lizzy apa kau baik-baik saja?" tanya ibuku sambil menghampiriku "iya aku baik-baik saja" sambil memandang ibuku, aku mulai berjalan dan memegang tangan ibuku, kami berjalan keluar dan  naik ke kereta kuda. hampir memakan waktu 3 menit untuk sampai ke acara pemakaman nya. kamipun sudah sampai "ayo kita turun, lizzy" kata ayah sambil memegang pundak ku, kami semua turun dari kereta kuda dan mulai berjalan ke arah pemakaman. "aaahh sepi sekali di sini, mungkin acara pemakamannya sudah selesai" kata kak edward sambil melihat sekeliling, kamipun meletakan bunga di masing-masing makam paman vincent, tante rachel dan makam ciel, kakak pun mulai melihat ke arah ku, dia pasti bertanya-tanya kenapa dari tadi aku cuma diam dan tidak berbicara "ibu, ayah, kakak, bisakah kalian meninggalkan aku di sini untuk beberapa saat? Aku ingin bersama ciel untuk yg terakhir kalinya" karna permintaan ku, semua orang pun kaget "t...tapi lizzy" sahut kakak ku "sudahlah edward, biarkan lizzy di sini sementara, kau tidak tau rasanya kehilangan orang yg kau cintai" kata ibu sambil memegang pundak kakak "baiklah, kami akan menunggu di kereta kuda, kalau kau sudah selesai, hampiri kami di sana ya" sahut ayah,"baiklah, terimakasih sudah mengerti" mereka ber 3 pun mulai berjalan menjauh, aku mulai menatap pemakaman ciel

"ciel... Aku mau meminta maaf karna aku tidak bisa menyelamatkanmu" air mata pun mulai keluar "aku tau kalau aku bukanlah tunangan yg baik.... Ciel, kau tau, a...aku telah membuatkan baju untukmu, aku awalnya ingin memberikannya kepadamu tapi..... Kau pergi tanpa memberi tau ku, jadi aku memutuskan menyimpan baju itu sebagai barang yg sangat berharga" kata ku sambil menangis dan duduk di sebelah pemakamannya 


The end ~

My Love is real! [ Cielizzy✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang