—Happy Reading—Sudah satu jam kami berada ditempat ini.
"Kalau kita terus disini, kita bisa mati," keluh ku. Chanyeol langsung menatapku.
"Kalau begitu, ayo kita keluar dari tempat ini!" ajak nya.
Aku pun mengernyitkan dahi, "Bagaimana caranya?" tanya ku.
"Dengan melawan makhluk itu," jelasnya secara singkat. Aku pun memikirkan film yang pernah ku tonton waktu itu. Berkisahkan tentang seseorang yang menyelamatkan keluarganya dari gigitan seekor makhluk yang mengerikan. Aku akhirnya memiliki sebuah ide untuk melawan makhluk tersebut.
"Bagaimana kalau, kita mencari sebuah benda yang bisa dipakai untuk melindungi diri pada makhluk itu," usul ku.
"Ya. Ayo kita cari!" serunya. Lalu kami keluar dari kamar mandi tersebut dengan mengendap-endap supaya tidak ketahuan.
****
Author pov's
Mereka berdua pergi ke gudang. Disana, mereka menemukan sebuah pistol serta peluru didekatnya, dan sebuah kapak yang terletak diatas meja. (Y/n) mengambil pistol. Pelurunya ia letakkan di dalam kantong roknya. Sedangkan Chanyeol mengambil kapak.
"Kamu yakin, bisa menggunakan pistol?" tanya Chanyeol.
(Y/n) menatap sekilas Chanyeol. "Ya aku yakin, kok. Aku juga sudah sering diajarkan memakai benda ini," ucap (y/n) dengan mantap.
Mereka berlari meninggalkan tempat itu. Mereka pergi ke kantor kepala sekolah untuk menelepon pihak kepolisian bahwa mereka berdua dalam bahaya.
Tiba-tiba, makhluk itu menghampiri Chanyeol dan mendorong Chanyeol hingga terjatuh. Chanyeol memukul kepala dari makhluk itu. Namun, makhluk itu bersikeras untuk menggigit Chanyeol. (Y/n) pun melayangkan satu tembakan kearah makhluk itu, hingga headshot. Makhluk itu pun mati. (Y/n) pun membantu Chanyeol berdiri.
"Kamu gapapa kan, Kak?" tanya (y/n).
"Iya, aku gapapa. Terima kasih udah nolongin aku," ucap Chanyeol dengan senyumnya.
"Sama-sama. Ayo Kak, kita harus cepat pergi!" ucap (y/n).
Chanyeol menengok kearah belakang. Ternyata, makhluk-makhluk itu telah berkumpul dan ingin menggigiti mereka berdua. (Y/n) dan Chanyeol langsung berlari kearah kantor kepala sekolah.
Saat masuk ruangan, terdapat 3 makhluk mengerikan itu didalam kantor. (Y/n) pun menembakkan pistolnya ke 3 makhluk itu. Chanyeol pun menutup pintu ruangan, agar tidak ada lagi makhluk yang masuk. Lalu, Chanyeol mengunci pintunya. (Y/n) dan Chanyeol mendorong sebuah lemari agar bisa ditahan di depan pintu tersebut.
Chanyeol langsung mengusap keringatnya. "Fyuh, capek juga ya. Melawan makhluk ini," ucap Chanyeol.
"Iya. Bagaimana kalau kita minum dulu disitu," tunjuk (y/n) pada kumpulan-kumpulan air mineral dan softdrink. Mereka pun meminumnya untuk melepas dahaga mereka.
Lalu setelah minum, (Y/n) menemukan telepon. Ia menekan nomor 100 . Namun, tak ada yang menjawab. Hanya terdengar suara operator dari seberang sana. (Y/n) pun menghembuskan nafasnya dengan kasar.
Tiba-tiba, mata Chanyeol tertuju pada sebuah CB Radio. Diotaknya terlintas sebuah ide, untuk menelepon seorang Tommy jarvis. Chanyeol pun mendekati CB Radio, dan mengutak-atik radio tersebut. (Y/n) sampai terheran dengan apa yang dilakukan oleh Chanyeol.
"Kamu ngapain, Kak?" tanya (y/n) menyentuh pundak Chanyeol. Chanyeol langsung terkejut. Ia menghadap kearah (y/n).
"Radio ini, bisa untuk menelepon seorang Tommy jarvis!" seru Chanyeol.
(Y/n) langsung mengernyitkan dahinya. "Tommy jarvis? Apa itu?" tanya (y/n).
"Tommy jarvis itu, adalah penyelamat. Dia bisa datang ketika kita sedang berada didalam bahaya. Mungkin, bisa dibilang sebagai pengganti polisi. Jika polisi tidak bisa dihubungi, maka Tommy jarvis yang akan menggantikan peran polisi," jelas Chanyeol panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Day Of The Dead [PCY]
Fantasy[END] Berawal dari menyebarnya virus sebuah makhluk ganas. Pertemuan tak terduga itupun berlangsung dengan begitu saja. A short story about you x Park Chanyeol. -pororoaza, 2018