Seorang gadis tengah berdiri dihalte bus sejak lima belas menit yang lalu. Ia dengan gusar memperhatikan jalanan seperti menunggu seseorang. Hingga tiba sebuah mobil merah didepannya.
"Ish, lama baget sih. Tau gini gw langsung aja pesen ojek online" gerutu gadis tersebut sambil memasang sealbeth.
"Hehehe. Maaf lun. Tadi itu macet" balas seorang cowo yang sudah mulai menjalankan mobilnya.
"Lang"
"Hm"
"Gw gugup nih" ucap gadis cantik tersebut
"Yaelah lun. Gw kira apaan" balas cowo tersebut. Gilang.
"Elo mah nggak pernah ngelamar kerja jadi nggak tau gimana perasaan gw. Gugup ni lang" balas luna
"Kan gw udah bilang kerja di perusaan gw aja. Eh elo nya nggak mau" balas gilang
"Wajar dong gw nolak tokek. Gw itu mau jadi guru eh elo malah ngajakin gw jadi karyawan di perusahaan elo" balas luna sebel
"Hehehe"
"Eh lun. Elo udah nonton berita belum" tanya gilang serius
"Belum. Emang kenapa" balas luna
"Ehm. Reymon cinta pertama elo kabarnya punya pacar. Seorang model yang lagi naik daun. Jessi abraham. Elo taukan modelnya" tanya gilang
Luna diam sesaat lalu menganggukan kepalanya.
"Oh" balasan yang sangat singkat. Hati luna kembali sakit ini sudah kesekian kalinya ia mendengar cowo tersebut berganti pasangan.
Perasaan cinta itu masih tumbuh dan berkembang padahal sudah enam tahun lamanya. Begitulah wanita. Kalau mereka sudah cinta dan merasa nyaman dengan seorang lelaki maka sulit mereka untuk menghapus nama lelaki tersebut di kamus hatinya.
"Udah sampai di sekolah nih lun" ucap gilang. Luna melepaskan sealbeth lalu berbalik menghadap gilang.
"Makasih ya gilang. Sahabat baik gw" balas luna lalu mulai keluar.
"Lun. Goodluck ya" ucap gilang
"Makasih gilang alexander" balas luna lalu mulai melangkah kakinya meninggalkan mobil tersebut.
Gilang masih menatap gadis tersebut
"Sahabat hanya sahabat cuma sahabat" ucap gilang pelan lalu menjalankan kembali mobilnya menuju perusahaan yang ia pimpin.Sudah enam tahun lamanya gilang dan luna berteman lebih tepatnya bersahabat. Padahal ada lagi satu sahabat mereka namun dia harus pergi ke prancis mengejar cita citanya.
Hari ini setelah dinyatakan lulus dengan nilai tertinggi. Luna mencari pekerjaan dengan menyebarkan surat lamaran pekerjaan keseluruh sekolah. Akhirnya setelah menunggu hampir seminggu luna mendapat panggilan dari sekolah SMA. dan sekarang ia harus di interview.
Tidak terasa sudah sebulan luna bekerja sebagai guru dalam mata pelajaran biologi. Hari inipun luna diantar gilang karna alasan tempat kerja yang searah.
"Lun elo tau nggak kalo miss toa mau balik" tanya gilang
"Masa sih kok dia nggak bilang sama aku sih" balas luna
"Eh. Tapi elo tau darimana?" Tanya luna
"Dia itu ngemposting foto dalam pesawat lalu captionnya kangen tanah kelahiran" balas gilang.
"Kalo ia balikkan paling nggak ia hubungin gw" ucap luna lalu mengeluarkan hp nya. Seketika luna menepuk jidat dengan memejamkan matanya serta bersandar.
"Kenapa elo" tanya gilang yang merasa keanehan dengan sahabatnya ini
"Gw lupa belum nyalain data hp gw sejak kemaren. Pantesan nggak ada pesan masuk" jawab luna
"Pantesan gw chatin nggak di bales bales" ucap gilang pelan namun masih bisa didengar oleh luna walau tidak terlalu jelas.
Luna tidak menghiraukan apa yang keluar dari mulut gilang. Dia malah menghidupkan data selulernya. Tidak lama bunyi notifikasi saling bersahut sahutan berbunyi di hpnya. Chat masuk dari alisa langsung ia buka.
20:30
"Lun, jemput gw ya di bendara besok pagi"
06:35
"Lun, elo dimana? Yaelah. Gw udah belumut nih nungguin gw. Banyak orang lirik gw nih"
07:00
"Astaga lun. Udah tiga jam nih gw nunggu. Elo sadar kagak"
Pesan terakhir yang baru di kirim alisa baru lima belas menit yang lalu.
"Lang, putar balik lang. Kita jemput alisa di bandara" panik luna sembari menggoncang lengan gilang.
"Eh.. Eh.. Iya tunggu bentar" gilang langsung membelokkan mobilnya menuju bendara karna dirinya pun sama seperti luna. Takut.
Empat puluh menit dijalan dengan perasaan yang was was. Akhirnya mereka sampai didepan seorang gadis dengan dua koper yang setia berada di kanan kirinya. Kacamata hitam bertender cantik di kepalanya. Wajah gadia tersebut benar benar kesal.
Luna dan gilang keluar dari mobil lalu menghampiri gadis tersebut. Wajahnya benar benar menampilkan kalau ia ingin memakan dua orang didepannya yang tengah cengengesan.
"Hehehe. Sorry al. Telat" ucap luna
"Tau" balas alisa dingin
"Jangan gitu amat lah ngomongnya. Dan terus tuh mulut jangan terlalu di monyongin. Dikira gw sama luna lagi jemput orang utan" ledek gilang
"Apa elo bilang. Orang utan. Ngaca deh. Yang ada elo itu cicak beranak" balas alisa.
"Kalian itu gimana sih. Elo juga lun. Gwkan udah chat elo tadi malam minta buat dijemput. Tapi elo telat. Bukan telat hitungan ini malah berjam jam gw disini" alisa mulai mengeluarkan kekesalan dalam hatinya.
"Ish. Gw sebel sama kalian. Gw balik naik taksi aja" sambung alisa lalu mulai menarik dua kopernya.
"Eh.. Eh.. Sorry. Tadi malam gw matiin data seluler dan baru gw buka tadi. Gw benar benar nggak tau elo bakal balik hari ini" jelas luna sembari menahan pergelangan tangan alisa.
"Eh, nyet. Nyok balik. Kita mau balik kerja nih" akhirnya gilang membuka suara.
"Yaudah ayo. Tapi bawakan koper gw. Masukin kebagasi elo. Cepetan! Jangan lembek kayak panci eh maksud gw banci" perintah alisa lalu masuk kedalam mobil bersama luna.
Gilang akhirnya memasukan koper koper alisa dengan kekesalan. Bukannya ia pelit ataupun berat tangan tapi ia cuma ingin alisa meminta dengan mengucapkan kalimat yang benar seperti menepati kata 'tolong, bisakah, bolehkah' bukan memerintah seperti tadi.
Setelah selesai memasukan koper alisa ia masuk kedalam mobilnya.
"Hello para gadis. Gw kok berasa jadi sopir disini" singgung gilang.
"Yaelah lang. Iri banget sih elo ama gw" balas alisa
"Siapa yang iri sama elo sih mbing. Gw cuma minta ada yang duduk didepan bareng gw. Jadi nggak berasa banget jadi sopir" ucap gilang.
"Astaga gilang yang tampan kayak monyet baru bangun tidur. Kali kali lah jadi sopi kita" balas alisa
"Apanya? Elo itu udah sering nebeng di mobil gw. Dan posisi gw yang kayak sopir" balas gilang lagi
"Perhitungan banget sih jadi cowo. Pantesan masih jomblo" ledek alisa
"Sini biar gw yang nyetir" pinta alisa yang mulai membuka pintu namun nggak bisa gilang udah mengunci mobil
"Elo juga jomblo. Malah ngatain gw lagi"
"Dan satu lagi jangan pernah berfikir buat nyetir mobil gw nanti benyok elo tabrakin ke pohon beringin" balas gilang lalu melajukan mobilnya meninggalkan bendara.
أنت تقرأ
GALIH
ChickLitTuhan, kumohon jangan munculkan perasaan ini lagi. Aku tidak ingin merasakan rasa sakit ini untuk pria yang sama ~khaliluna nur aulia~ ••••••••••••• "Tante, jangan pergi. Galih sayang tante" ucap anak kecil tersebut yang masih memeluk seorang perem...