👆🏻Kayla Amara, part 6 di lapak Salll26
"Kalau kau ingin menjadi musuhku, ku cincang setiap organ tubuhmu menjadi potongan kecil." -Feith Ravena
"Awas saja kalau berani menyakiti hati •••••, kau kubakar seperti sate diujung sana, tanpa bekas, meninggalkan abu" -peringatan
***
Senyum cerah mengawali paginya, Kayla Amara membawa satu bekal nasi goreng yang dikemas rapi dalam tempat makan biru.Menghela nafas ringan dengan jantung berdegup kencang, tangannya terangkat mengetuk sebuah pintu kos-kosan seseorang yang dekat dengannya akhir akhir ini.
Dan seorang Kayla tertarik padanya, Kevin Derald. Entah apa yang di pikirkannya, dia memiliki Reon sebagai pasangannya, apa tak cukup satu saja?
***
Ketika pintu terbuka, menampilkan dua sosok di ruang depan, seorang gadis yang terisak duduk di sofa dan seorang pemuda yang terbilang tampan di hadapannya berdiri dan bertanya.
"Aku bawain masakanku, makan ya kev, aku berusaha banget loh buat nasi goreng." jawab Kayla dengan muka memelas sekaligus maksa menyodorkan kotak bekal biru.
Mau tidak mau, Kevin menerimanya dengan setengah hati. Bukan apa-apa, dia hanya tak suka merepotkan orang.
Dua iris mata mengintip mereka dalam dia. Senggukan seseorang menjadi latar suara pembicaraan awal mereka.
Penasaran, Fei yang tadi duduk di sofa kemudian berdiri masih dengan mata sembab khas seseorang yang sedang menangis.
Kevin yang menyadari itu, segera berbicara.
"Kayla, ini Fei sahabatku." Suara Kevin dibalas dehaman singkat Kayla.
Fei menyodorkan tangannya untuk berkenalan. Tapi sayang, Kayla membalasnya dengan tatapan sengit tanpa membalas uluran tangan Fei.
Takut dua wanita yang dekat dengannya mengumumkan kata perang secara tidak langsung, Kevin mengambil langkah menuju meja makan.
Dua orang yang berdiam di pintu masih bersitatap tegang mengikuti Kevin menuju dekat dapur.
"Ini kita makan bareng ya nasi gorengnya soalnya porsinya banyak." Ucap Kevin sambil memindahkan nasi goreng dengan sosis itu ke piring dan menyiapkan tiga sendok.
Kebetulan, Kevin sedang memiliki persediaan ayam fillet di kulkasnya untuk tambahan lauknya.
"Aku goreng ini ya" inisiatif Kevin sembari memotong ayam filletnya menjadi lebih kecil dengan pisau tajam.
Dua orang wanita yang sedari tadi diam di kursi makan mengangguk singkat dan kembali saling menatap tajam seakan saling menimbulkan aura tidak suka.
Menangkap tatapan permusuhan dari Kayla, Fei balas menatapnya tidak senang karena tadi tidak mengacuhkan sambutan tangan tanda salam dari Fei.
"Kalau kau ingin menjadi musuhku, ku cincang setiap organ tubuhmu menjadi potongan kecil."
Bisik Fei sadis tepat di telinga Kayla yang sedang bergidik ngeri.
Mata Fei sedari tadi tak berhenti melirik ayam fillet yang sedang di cincang oleh sahabatnya. Fei sendiri tak tahu mengapa dirinya mengucapkan kata-kata sedemikian menusuk lawannya. Apa moodnya berubah ubah seiring janin yang dikandungnya?
Kejam sekali batin Kayla tegang saat mendengar bisikan halus Fei.
Setelah Kevin menyiapkan makanan dan mereka makan bersama dalam susana tegang, Kayla izin pulang duluan, sedangkan Fei keluar untuk mencari angin segar.
***
Fei berjalan menyusuri dekat kos an Kevin, dia hanya sendirian membawa anak dalam kandungannya menghirup udara sejuk dalam dalam, melupakan sejenak bebannya.Tiba-tiba dia menginginkan sesuatu, melihat pemandangan dari atas seraya makan sate.
Untungnya dia mengingat suatu tempat dekat daerah sini, dapat dilalui dengan berjalan kaki yaitu Food Corner , tempat dimana segala jenis makanan berjejer rapi. Dan beruntungnya itu ada di rooftop sebuah gedung dekat situ. Jadi bisa makan sekaligus melihat pemandangan.
Kaki Fei melangkah dengan hati senang. Saat sampai, semerbak harum khas makanan menyapa indra penciumannya.
Sate tujuan utamanya, dipesan satu porsi sate lengkap dengan sambal kacangnya.
Matanya dengan jeli mencari tempat duduk disana bersiap menikmati pemandangan.
Tapi sebelum itu, kedua matanya menangkap postur tubuh seseorang yang dikenalnya, bahkan baru ditemuinya beberapa saat lalu.
'Itu Kayla kan, untuk apa dia bersama seorang pria bermesraan, bukankah dia sedang mendekati Kevin?' Batin Fei bergelut gelisah. Takut jika sahabatnya dikhianati atau tersakiti akibat perempuan.
Tanpa perasaan, Fei menulis sebuah tulisan dan meminta pelayan mengantarkannya pada wanita berbaju putih dengan aksen biru, Kayla
"Awas saja kalau berani menyakiti hati Kevin, kau kubakar seperti sate diujung sana, tanpa bekas, meninggalkan abu" -peringatan
***
Reon sedang bersama Kayla, menabur senyum di setiap perbincangan walau dengan sedikit kosa kata yang diutarakan.Rasanya ada yang memerhatikannya serta kekasihnya, apakah ada yang berniat jahat?
Matanya menatap sekeliling...
Tepat saat itu sepasang mata balik menatapnya dalam tatapan sadis.
Sedangkan kekasihnya sedang menerima surat dari pelayan. Saat membukanya, Kayla melotot kaget dan takut.
Ada apa sebenarnya?
**********************
Mulai terlihat~ sabar menunggu part psyco, Reon lebih banyak di next part.
Jan ngaret lanjutinnya Salll26Vote + Comment yup!
-Almiratertiar (author jomblo)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Control
Mystery / Thriller'Dark Control' Alreon Xanthus, seorang pria dengan karakter tak biasa. Jika dia diam seribu bahasa, siap siap sebuah kejutan terkemuka. Saat dia tak bersuara, seribu cabang pikiran bersarang di otaknya. Dibalik paras tampannya, sejuta rencana tersim...