Adrian Eustace Deco

17 1 0
                                    

But, dont you remember...? Dont you remember...? The reason you love me before... Baby please remember me once more...

Terdengar suara ring back tone dari Android yang penuh retak membuat wajah nya yang bersedih semakin masam.

Bodoh! Sok melankolis sih, kan masih banyak RBT yang bagus, kenapa harus lagu ini? Dengan kesal dan sedikit sedih sambil merutuki diri, Rian menjawab sang penelepon yang tidak memiliki nama di Android nya itu.

"Halo, ini siapa?"

"Hai, apa kabar mu disana? Kamu sehat?"

Suara perempuan. Seperti nya aku kenal suara ini. Rian menerka - nerka siapa orang di balik penelepon pagi ini.

"Eh, iya. Aku sehat kok. Kamu apa kabar? Aku dengar, kamu sedang kuliah ya?"

"Kamu tau darimana? Masih sering stalking aku ya?"

"N..ng..ngga kok.. Aku tau dari teman mu"

"Itu kan sama aja nama nya stalking, Rian"

"Eh, iya ya? Maaf ya hehehe"
"Kamu kuliah dimana?"

"Aku kuliah di Jogja. Kamu gimana kuliah nya?"
"Eh, By the way, kamu masih ingat aku?"

"Kamu, Diana bukan?"

Berpura-pura bodoh yang sebenarnya Rian tau siapa perempuan itu.

"Oh.. Kamu udah lupa toh"

-Sejenak hening beberapa detik-

"Kamu apa kabar, Ta? Aku ngga mungkin lupa dengan mu"

5 menit berlalu

Oh, I gave you the space so you could breathe. I kept my distance so you would be free. In hope that you find the missing piece. To bring you back to me...

Terdengar kembali lanjutan dari potongan RBT nya tadi. Sontak membuat nya tersentak kaget. Dengan penasaran ia pun menerima penelepon itu.

"Woi! Bangun! Jam segini masih ngorok aja!"

Suara teriakan dari Rezki. Teman satu kuliahan nya yang juga satu kos-an nya di Medan -meskipun berbeda kamar- sontak membuat nya sadar, bahwa yang tadi hanyalah mimpi.

Dengan sedikit sadar, Rian mengingat masalalu nya yang manis namun berujung pahit. Semua memang salah ku, Ta. Tapi kenapa kau susah sekali untuk memaafkan sih? Memang nya kau ngga tau kalau aku selalu nungguin?

"Woi! Cepetan! Malah tidur lagi"

Terdengar lagi teriakan dari Rezki yang belum menutup telepon nya dari tadi.

"Iya, bego! Sabaran dikit"

Segera Rian bangun, berlari masuk ke kamar mandi. Tidak butuh waktu lama buat nya untuk mandi -di waktu telat seperti ini-. Hanya perlu badan basah, kepala bebas ketombe, badan wangi -terkadang pakai parfum saja biar cepat-

Dengan tergesa-gesa Rian berpakaian ala kadar-nya saja. Mengambil Android kesayangan nya, tidak lupa dengan chargeran serta power bank usang miliknya. Lantas memasukkan nya ke dalam tas yang isi nya hanya ketiga benda itu dengan satu buku kuliah nya.

Prinsip nya, Untuk apa belajar banyak buku kalau isi nya saja tidak ada yang di mengerti. Lebih baik menyediakan satu buku kosong dan mencatat hal penting dari banyak buku.

"Udah, ayo! Cepetan!"

Sambil memakai sepatu sneakers usang, Ia berlari tertatih keluar kamar kos nya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 15, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Perfect TenWhere stories live. Discover now