1.9

19 4 2
                                    

Guee gabisa disini terus, gue harus pergi, siapin baju buat pergi ke USA-abay sambil ngebalik ke arah jalan raya yang akan meninggalkan mey




DAN





























JEDARRRRR.

Abay ketabrak sama mobil yang melintas kencang sampai sampai abay terpental ke arah mey.

"Aaaaaaaaakhhhh"-abay

Otomatis mereka yang ada disekitar situ mengumpul dan mengambil poto, bukannya nolongin, dasar manusia medsos.

"Alaah eta aya nu katabrakkkkkk"

"Ihhhh inanilahi"

"Astajim"

"Ya allah itu siapaaaa"

"Ya ampun ramai sekaliiii"

"Ihhh itu darah nyaaaaa"

Mey dan ray heran mengapa ada keramaian di sebrang sana.

"Ray kesana yuk, kita lihat, perasaan ku ga enak😟"-mey panik, padahal dia belum tahu yang tertabrak itu siapa.

"Iya iya mey ayo kita kesana"-ray langsung menggenggam tangan mey.

"Yaa ampuuuuun abaaaaaaaaaaaay"
-mey nangis melihat kejadian ini, dia merasa sangat kaget dan menyuruh ray untuk menelfon ambulan.

"Raaaaaay, ambulan ray"-mey

"Iya iya kamu jangan panik gitu mey".

"Hallo pak saya butuh ambulan di jalan merdeka, cepat ya pak cepaat"-ray

"Heeeeeeheeeeeheeeee abaaay lo harus kuat bay, lo kenapa bisa ada di siniii bay, bangun bayyy😥😥😥😥😭😭😭"

"Udah mey sabar mey, sini sini mey"-ray berusaha untuk tidak membuat mey menangis, tapi nihil, semua sudah membuat mey sedih.

15 menit ambulan datang dan segera membawa abay ke rumah sakit bersalin.
Ehh salaaah, maksudnya rumah sakit terdekat.

Mey dan ray pun mengikuti ambulan yang akan kemana ia membawa abay.

Wiu wiu wiu wiu wiu wiu wiu wiu wiu wiu wiu wiu wiu wiu wiu wiu

Dimobil, mey gabisa berhenti nangis, mey membuat ray bingung, ray ingin menanyakan kepada mey bahwa siapa itu abay, tapi rasanya tidak akan mungkin dia bertanya sekarang karna mey sedih.

Tiba di Rumah Sakit, Abay pun dibawa oleh para suster ke ruang UGD. Mey yang tambah panik tidak enak perasaan, dia mondar mandir.

"Mey, tenang mey".-ray

"😭😭😭" -mey

Mey pun di rangkul dan disenderkan ke dada nya ray, dia pun menunggu kabar dari dokter sambil terus menangis.

Sudah 1 jam, dokter juga belum datang untuk memberikan kabar.

Mey mencari tissue di dalam tas kecilnya, dan ternyata yang ia temukan adalah saputangan maroon, mey teringat, momen saat di bukit.
saputangan itu mengingatkan saat mey bahagia sekali dengan nya.

"Loo harus kuat bay, gue ada disini buat lo"-mey

"Gue tau lo kuat bay"

"Pliiiiis bay, jangan bikin gue khawatir"

Ray hanya bisa menenangkan mey yang tengah sedih. mey teringat lia dan langsung menelfon lia.

"H, h, halooo ia"-mey

"Apa kutu budug?"

"Lo bisa ke RS sehat?"

"Loo kenapa oi? Sama si ray? Diapain lo hah? Bilang ma gua"

"Iaa..."-mey

"Iya  iya gue harus kesana sekarang kan, iya iya gue kesana"

"Oke, lo ke UGD langsung ya"

"Oke"

"Mey, loo kok nangis?"-lia

Mey langsung meluk lia, dan dia bingung, kenapa ini, ada apa ini, kenapa bisa gini ini.

"Mey? Ini siapa?"

"Oiya, kenalin gue Ray"

"Ohh ini ray iya iya, gue lia"-lia

"iaa, abay kecelakaan😥😭😭"

"Haaaah, napa bisa?"

"Gue juga gatau".

Apa mungkin abay kecelakaan gara gara mey sama ray? Gue harus bilang sama ray -lia

"Ikut gue bentar"-lia

"Gue ngerasa bersalah"-mey

"Udaah mey"-ray

"Ada keluarga abay"-Dr.lesley

TBC.
Vote and comment ya guys
Makasii🙏.

L D RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang