1.6

20 5 2
                                    

Ngeeeeeeeeeeeeeng.

Sampai depan rumah mey, dan abay mencet tombol klakson motornya.



















Gak lah tombol bel kost an.

cekreeeek, suara buka pintu.

"Ehh abay, tumben pagi pagi kesini"

"Iya ia, mey mana? Tuh lagg"-lia

"am kaming"-mey

Sumpah, kata abay, mey cantik banget. Gak biasanya mey dandan cantik gitu.

"mey lo cantik

"Makasih"-ia

"Seraah"-abay

"Hihi makasi, yu tem berangkat"-mey

"Yaudah yu mey"-abay

"Awas jatoh mey, tangkeup abay mey hehe"-lia

Dijalan mey nanya mau kemana kita hari inii? Tanyakan pada peta, peta petaaaa.

Skip.

"Tem, kita mau kemana"-mey

"Gue mau ngajak ke suatu tempat yang bikin lo gabakal lupa sama temlat itu"

"Ihh apaan si, kasih tau aja napa tem"

"Ntar aja mey".

"Hemmh, yaudah lah"

Sebenernya mey aneh dengan sikap abay, biasanya dia becanda mulu sama mey. Tapi ini dia kaya dewasa banget dan kaya gak kenal candaan.
Tapi mey berpikir positif sih, mungkin perasaan nya.

Abay berubah, sebenernya gara gara dia cemburu sama ray, karna abay punya perasaan kalau ray bakal ngungkapin perasaan nya ke mey di 3 hari ke depan.

Satu jam perjalanan, akhirnya sampai di tempat yang dimaksud oleh abay.

"Kok pundak gue berat yaaa"-abay

"Mey, sampe woi, turuuun, pegel nih pundak, jangan ngiler ihh, jijik"-abay.

"Ohh udah sampe yaaa, engga kok ga ngiler ih"-mey.

"Belom mey, kita masih harus naik ke puncak sana, lo mau kan ke atas sana"

Mata mey berkaca kaca, karna inget ortu nya yang sering bawa ke puncak saat dia smp kelas 3.

Tapi kali ini mey bakal dibuat seneng oleh abay.

-

-

"Okee mey, udah siap?"

"Udah tem"

"Let's go"

"Mey, hati hati yaah naik nya"

"Iya tem"

-
-

setelah perjalanan mendaki puncak, akhirnya mereka sampai, dan mey disuruh menutup mata dengan saputangan merah maroon nya abay.

"Napa sih matanya ditutup segala"

Abay cuma jawab pertanyaan mey dengan senyum manis yang abay punya dan dia bilang,

"Tutup ajaa mey"-abay

"Yaudah tolong pake in dong tem"

Setelah di pake in saputangan abay, mey dibawa ke suatu tempat dan duduk di batu besar, di samping kanan mey banyak alat musik dengan masing masing pemain alat musiknya, sebelah kiri mey ada beberapa lampion dan bunga, yang mengejutkan, di depan mey, ada sebuah balon udara yang bertuliskan,

L D RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang