Kontrol. Senyum. Tanggung jawab. Bereskan.
Hidupku hampir seperti katalog, semuanya tersusun dengan keteraturan yang sempurna. Sebagai pewaris tunggal Hollow Corporation, aku bertanggung jawab untuk membuat itu lebih maju. Sialan untukku. Untuk saat ini perusahaan kami fokus pada hiburan dan transportasi tapi aku mulai mencoba pada resort. Aku membangun pulau untuk liburan mewah dengan harga sewa yang membunuh. Anehnya banyak orang yang menyewa tempat itu. Jadilah aku punya lebih banyak hal untuk aku kerjakan. Tidak masalah. Kontrol. Itu adalah apa yang selalu mendiang ayahku katakan. Kadang-kadang aku berpikir apakah dia sungguh mengontrol hidupnya atau hidupnya yang mengontrol dia? Karena hingga detik terakhir hidupnya dia belum pernah meluangkan waktu untuk menghadiri salah satu acara orang tua dan anak untukku. Bukannya aku masih sekolah juga, aku sudah lulus satu tahun dari program MBA-ku di Harvard saat dia meninggal karena kegagalan kinerja jantungnya. Mom menangis sangat banyak, aku hanya memiliki satu air mata. Aku sedih. Tapi sungguh itu tidak seperti dunia berakhir bersamanya. Masalah datang, aku menghadapinya, masalah selesai, dan aku melanjutkan hidup. Itu adalah garis kronologi yang sudah ayahku bor ke otakku. Tapi jauh di dalam jiwaku yang sudah lama tak tersentuh aku tahu aku menginginkan penyerahan, aku ingin seseorang bertanggung jawab untuk tubuhku. Aku ingin melepaskan semua kontrol melelahkan yang harus kukekang. Aku ingin untuk setidaknya dalam satu hal sederhana, aku tidak menjadi bagian dari pengonrol. Aku ingin seseorang mengatakan apa yang harus aku lakukan. Aku menginginkan sandaran.
Jadi mari biarkan aku memperkenalkan diriku. Namaku Mercy Holloway. Semua orang memanggilku Mare, aku menyukai kuda. Aku berumur 26 tahun dan aku belum pernah berpacaran. Kisahku tidaklah istimewa. Itu kisah yang sederhana saat aku bertemu pria yang sederhana di tempat yang jauh dari kata sederhana. Saat aku menjalin satu skema kecil bersama pria itu, aku tenggelam ke dalam galap gulita. Dia seorang pencipta. Dia seorang penjaga. Dan dia orang yang membuatku tetap utuh. Dia dengan mata biru badainya. Dia dengan rambut coklat pekatnya. Dia dengan setiap sentuhan membuainya. Dan pada akhirnya, dia yang mengucapkan satu kata ajaib untukku.
Aku tidak akan menjanjikan akhir yang bahagia untukmu, tapi aku pada akhirnya akan menjanjikan kisah yang akan membuatmu tersenyum dan pada saat yang sama menangis. Kisah yang manis di saat itu harusnya pahit. Aku Mare dan ini kisahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ranbow Dark
Storie d'amoreWARNING KONTEN DEWASA 21+ MOHON BIJAK DALAM MEMBACA!!! "Jangan bersikap lembut pada malam yang baik itu, tetapi marahlah. Marah terhadap sekaratnya cahaya." Dia satu-satunya orang yang dapat melihatku. Dia yang dapat melihatku sekarat di dalam...