Part 2

322 48 15
                                    

Siwon baru saja hendak menghampiri Sungmin selepas ia buang air kecil mendadak heran karena dongsaeng kesayangannya itu mendorongnya menjauh.

"Mwohae?! Tidak jadi berkunjung, eoh?"

Kali ini posisi mereka seperti sedang bermain kereta-keretaan, dengan posisi Siwon berada di depan Sungmin, dan Sungmin di belakang mendorongnya menjauh dari kamar rawat Yoogeun.

Sebenarnya, Sungmin sedang menyembunyikan air matanya sendiri.

"Eoh...", lirihnya.

"Ternyata Yoogeun sudah pulang, di kamar hanya ada perawat yang sedang membersihkan kamar itu", imbuhnya.

"Benarkah? Apa kau tidak mencoba menghubungi Kyuhyun lagi?"

"Sudah, Siwon-ah. Sebaiknya kita menunggu di tempat lain. Brunch, mungkin? Sambil menunggu balasan Kyuhyun", dusta wanita itu.

"Okay, kalau itu maumu."

Siwon mau tidak mau mengikuti saran Sungmin meski kejanggalan sedikit menyeruak dalam otak lelaki tampan itu.

~ oOo ~

"Rencananya, kau akan bekerja dimana?"

"Hm. Seoul sepertinya tempat yang cocok. Namun appa menginginkanku mengelola manajemen ritel terbaru di Busan."

"Benarkah? Wah! Kita akan sering bertemu kalau seperti itu."

"Mungkin. Tapi ya, semuanya masih perlu kami persiapkan lagi. Mungkin untuk sementara aku masih akan menjadi konsultan marketing freelance", jawab Siwon.

"Oh. Setidaknya kau tidak menganggur."

"Yak. Kenapa kau ini? Tidak biasanya pembicaraanmu menjadi melankolis begini. Apa sesuatu terjadi padamu?", tanya Siwon tepat sasaran. Pasalnya, Sungmin yang biasanya sering membullynya entah mengapa mendadak serius seperti ini. Siwon paham sedari tadi sepupunya itu hanya berbasa-basi padanya.

"Tidak. Kenapa memang?"

"Aish. Ini bukan Sungminnie yang ku kenal."

"Aku... Hanya bingung. Kenapa Kyuhyun tak kunjung membalas pesanku."

"Oh, ternyata. Telponlah dia. Apa perlu aku yang meneleponnya?"

"Tidak perlu, babo. Biarkan saja. Lagian aku bisa menghabiskan waktu bersamamu ini", ujar Sungmin.

"Benarkah? Asal kau izin dulu dengannya."

TRING

Bunyi microwave pemanas makanan berdenting. Mereka kini tengah berada di convenient store sebelah barat gedung rumah sakit. Syukurlah ramyun dan kare instan yang mereka pesan sudah matang, alhasil Sungmin dapat menghindar dari desakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Siwon yang ada hubungannya dengan Kyuhyun. Mengingat kejadian tadi pagi cukup membuat mood wanita itu down.

Siwon sedari tadi mengamati gerak-gerik Sungmin. Wanita itu berjalan menuju meja microwave dengan tatapan yang sulit diartikan. Raut mukanya tegang, sorot matanya kosong, seolah banyak pikiran berkecamuk dalam kepala wanita itu. Siwon hanya dapat menyimpulkan, sepupu yang ia kenal dari kecil itu sedang ada dalam masalah—tepatnya setelah pembatalan kunjungan ke rumah sakit baru saja.

Mengerti akan keadaan tersebut, Siwon memilih bungkam dan tidak bertanya lagi kepada sepupu manisnya itu. Mereka menikmati sarapan dengan khidmat—sembari Siwon menanti Sungmin untuk membuka pembicaraan.

~ oOo ~

Kyuhyun : 'Ming, di mana? Kenapa tidak kunjung sampai?'

Perfect Direction // KYUMIN GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang