setelah wisuda aku memikirkan aku akan melanjutkan kuliah dimana,dan sekarang ini aku sedang melakukan tes tes untuk masuk di kuliahan, karena memang yang diterima SNMPTN disekolahku hanya sedikit..
tapi aku akan terus berjuang karena di jaman yang sudah canggih ini semua dituntut dengan pendidikan yang tinggi untuk memperoleh pekerjaan,menurutku kalau dipikir realistis memang benar karena semua pekerjaan dituntut/ ditanyai pendidikan,karena orang yang berpendidikan itu yang selalu dilihat.... jadi mungkin kita realistis aja.
Dan aku memilih universitas islam negeri di Malang lumayan dekat dari rumah aku mencoba PTKIN semacam jalur undangan di universitas islam, ternyata hasilnya belum diterima, aku akhirnya mencoba di universitas swasta yang ada di kotaku dengan mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) tes disana dan diterima, tapi karena aku sudah terlanjur membayar tes mandiri di universitas islam negeri akhirnya pada hari senin aku pun berangkat untuk tes.
"Mas ,Mbak aku pergi dulu ya, mau tes nih." kata ku sabil menuruni tangga dan melihat Mas Ilyas dan Mbak Dinda di ruang makan.
"iya hati-hati dek" kata Mbak Dinda
"Enggak makan dulu dek? nanti tes nya gak bisa gimana?" kata Mas Ilyas
"Enggak deh kak udah telat nih." Kata ku sambil mengucapkan salam langsung.
"Yaudah hati-hati ya pulang nya Mas Ilyas jemput" sambil berteriak karena aku sudah diambang pintu.
"oke mas." kata ku sambil terburu-buru.
Hari ini memang aku agak terlambat bangun karena memang udah enggak niat lagi untuk ikut tes karena sudah diterima di perguruan swasta, tapi kata Mbak Dinda "Ayo kamu ikut tes itu biar nanti waktu kerja kampus negeri itu pengaruh banget loh daripada swasta." alhasil aku jadi ikut tes ini. dan gak disangka ternyata setelah menunggu 5 hari hasilnya aku diterima di perguruan islam negeri itu dan semua senang sekali aku masuk disana, alhasil aku jadi nasuk diperguruan islam negeri ini.
"Selamat ya Arin, cie jadi anak pondok ciee." kata Mbak Dinda sambil meluk aku
"Iya nanti kalau mas kangen gimana ?." kata Mas Ilyas
"Apasih mas kan aku bawa handphone, laptop juga bawa, kalo kangen tinggal telfon aja."Kataku
"Iya, kalau itu sama mas, kalau sama siapa itu yang kemarin di wisuda mu?" kata Mas Ilyas dengan mengerutkan dahinya "Oh Wahyu itu loh gimana kalau kangen gimana?" lanjutnya.
"Siapa tuh Wahyu dek?" kata Mbak Dinda
"Enggak bukan siapa-siapa Mbak Din, ih Mas Ilyas nih gosip aja." kata ku sambil menyembukan warna merah di wajahku.
"Itu Din katanya sih temen, tau gak dia itu yang ngelarang-larang aku meluk Arin katanya bukan muhrim, tapi ya setelah tau aku kakaknya dan minta maaf setelah itu dia ngenalin sebagai temen sih katanya." kata Mas Ilyas sambil duduk disampingku.
"oh pantesan lama banget, siapa sih Rin kok Mbak gak dikenalin. gitu ya sekarang."Kata Mbak Dinda sambil menjiwit tangan ku.
"tuh kan Mas." kataku sambil melihat ke arah Mas Ilyas. "kalau gini Mas Ilyas pergi deh." sambil tertawa "giliran udah gini pergi deh." Kata ku. "Maaf dek." teriak Mas Ilyas.
"Apa dek?." Kata Mbak Dinda.
Akhirnya aku menceritakan semuanya pada Mbak Dinda tentang Wahyu, setelah Mbak Dinda tahu semuanya aku dinasehati untuk mementingkan sekolah ku dulu. lau aku ke kamar dan aku membuka handphone ku untuk mengecek apa ada pesan WhatsApp (WA), ternyata ada dari Shasha, Aul, Mbak Biba, Mas Arya, dan Mbak Rani aku pun membaca dan membalas nya namun saat aku membalas pesan dari Aul dia mengirim kontak nya Wahyu, dan bilang pada ku "Cinta itu jangan dipendem aja Rin, oh ya ini nomernya dia, kamu harus WA dia gak ada kompromi dan bilang selamat, semangat kek apa kek ke dia, dia diterima jurusan fisika di salah satu perguruan tinggi negeri yang diminati banyak orang, gak mau tau harus sekarang. oh ya semangat ya mondoknya, aku pasti kangen." lalu aku pun membalasnya dengan panik dan dia tetap menyuruhku dan akhirnya aku WA dia, dan bilang
"Assalammualaikum Wahyu, ini Arinda aku dapet nomer ini dari Aul dia bilang kamu diterima di jurusan fisika ya? selaamat ya, semoga dimudahkan urusannya sama allah." aku menulis seperti itu, dan aku mengirimnya dan langsung dibaca sama dia, aku langsung bertanya apa ya jawabannya, dan dia menulis seperti ini.
"Waalaikumsalam Arinda, aamiiinn terimakasih ya atas doa dan ucapannya, kalau kamu gimana?." balasnya.
"Aku diterima di universitas islam negeri jurusan PGMI." Balasku
"Alhamdulillah selamat ya semoga sukses, PGMI itu apa ?."Balasnya
"itu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, oh ya kamu bukannya ingin ngambil arsitek ya?."balasku
"oh gitu berarti sama kayak PGSD gitu ya?, Kok kamu tau aku pingin ngambil arsitek darimana?." balasnya
"Iya sama." Jawabku.
"kok gak dibales darimana kamu tahu aku pingin ngambil arsitek?." Balasnya
karena aku bingung jawab apa akhirnya aku jawab "Em maaf udah dulu ya aku belum sholat isya.".
dan setelah hari itu aku dan dia tidak membahas lagi tentang itu melainkan aku dan dia membahas aku yang akan masuk asrama,oh ya kalau masuk di perguruan tinggi islam itu di kota ku diharuskan untuk masuk ke asrama dulu selama satu tahun, dan karena aku tidak pernah tinggal di asrama,aku bertanya-tanya ke dia karena dia ternyata pernah mondok, lalu aku pun menyiapkan segala keperluan ku dan mengepaknya, dan aku pun berangkat ke asrama itu, disana aku masih bisa memegang laptop,hp, tapi setiap pagi dan malam pun banyak sekali kegiatan yang dilakukan, seperti ta'lim, shobaghul lughah, dll.
dan kegiatan itu dimulai seminggu sebelum aku masuk kuliah seperti pembiasaan gitu, aku pun masih tetap berhubungan dengan teman, keluargaku, dan wahyu masih selalu mengingatkanku tentang apapun itu, lalu pada hari jumat sesudah sholat shubuh dia tiba-tiba menelfon dan bilang padaku seperti ini.
" Assalammualaikum Arin, bolehkah aku nanti jam 9 pagi ke kampusmu?" katanya, membuatku kaget.
"Emm, maaf ya tapi mau ngapain?" kataku
"Em gini ini abahku ingin bertemu sama kamu, maksudnya kamu nanti aku ajak ke rumah ku."
aku bingung ingin menjawab apa "Tenang aku tidak sendiri menjemput kamu, aku bersama adikku, adikku perempuan."lanjutnya.
"Jujur aku bingung untuk apa abah kamu ingin bertemu dengan aku, aku gak bisa lama ya."
"Sabtu liburkan?."katanya
"Iya, tapi aku gak mau ngerepotin."kataku
"enggak ngerepotin kok nduk, bisa ya kesini." tiba-tiba suaranya berubah jadi perempuan aku semakin bingung ini siapa. lalu "Maaf ya Arin itu tadi umikku." lanjutnya.
"hahaha iya Wahyu, tak kira siapa tadi." aku tertawa eeh.
"Jadi mau? yaudah nanti aku jemput jam setengah 9 ya." katanya
"iya aku tunggu." kataku
"Yaudah maaf ganggu ya, aku tutup ya Assalammualaikum.Wr.Wb." katanya
"Enggak kok Waalaikumsalam.Wr.Wb."kataku.
bersambung besok lagi ya insyaallah aku uploud besok. :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu dengan caraku
RomanceCerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang selalu ingin dicintai,tapi nyatanya sebaliknya semua keluarga dari ibunya membencinya dengan alasan yang sangat klise, namun disisi lain perempuan ini sedang mencitai seseorang yang sangat coco...