Malamalam

11 1 0
                                    

24 April 2016


--------------------------------

Merintih dibuatnya sepeda tua itu.

Dikayuhnya terus hingga aspal pun malas menyapa sang pujangga yang menghindari hiruk pikuk hidup.

Tengah malam dengan mata sayu, dihibur sepasang headset zadul memutar lagu-lagu kemayu dan melayu, meniti jalan sepi dengan beton tinggi di kanan kiri.

Apa yang dicari setiap insan di muka bumi? Hanya diri sendiri lah yang mengerti.Sang pujangga tak tampakkan wajah lara.

Ia sudah tahu, bahwa hidup harus dimulai dari diri sendiri.

Memang kita tak bisa hidup tanpa orang lain. Tapi..

Kapan kita sadar, bahwa kita itu sendirian?

Kita butuh makan, makan butuh uang, uang masih dari orang tua.. ah, bukan sendirian.Kita butuh naungan, naungan butuh bayaran, bayaran butuh uang, uang masih dari orang tua.. ahh, bukan sendirian.

Kita butuh perhatian, mendapat perhatian butuh modal, modal butuh uang, ahhh, masih..

Sang pujangga hanya senyum senyum sendiri di keheningan malam, seraya dilempari titik air kecil dimusim penghujan.Sepedanya tampak tak tertarik dengan apa yang dipikiran sang pujangga.

Namun sepeda itu paham, dan memilih membisu menikmati lakonnya menjadi saksi tak bermulut yang menyaksikan kekejaman hidup, ditimpakan pada sang pujangga.

Malam selalu memberikan kedamaian, disaat gelap menyapa, tiada yang memperhatikan langkah tak bertuju.

Malam selalu memberi kejutan menyakitkan dan menyenangkan bagi setiap pujangga di muka bumi, tanpa peduli hari esok. Tanpa peduli mentari yang dengan senyum bahagia meyambut disetiap paginya.

Semua benci pagi?

Tidak juga.

Tapi yang pasti, semua cinta malam.

Saat semua benak dan harap bertaut dilangit yang sama.

Memohon malamalam selanjutnya dapat lebih bahagia.

Tanpa cucuran di pelupuk, di nina bobo oleh sepasang headset tua.Sepeda? masih tetap merintih dengan senyum terbuka.


A.B.M.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sekumpulan CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang