chapter 5: degeun degeun

267 40 5
                                    

¶¶¶

Dahyun menatap Baekhyun yang terlihat sedang beragument dengan pria berjubah hitam itu.

Sebenarnya ia ada niat untuk menghampiri keduanya namun ia mengurungkan niatnya setelah mendapatkan surat tak diantar ini.

Namun ia berubah pikiran saat melihat kedua manusia didepan nya ini mulai mengadu fisik.

¶¶¶

"Jangan pernah berani untuk menyentuh takdirku sedikit pun!" Tegas jimin, matanya sudah memerah dibalik tudung jubahnya, Baekhyun dapat melihat itu, lalu ia berdecih malas,

"Hey, pangeran jimin, santai saja. Aku hanya ingin merebut takdirku yang diambil dirimu saja, tidak lebih"

"Kau bilang apa?!!!" Jimin menarik kencang kerah baju yang dipakai Baekhyun, tubuh pria tinggi itu sedikit melayang diatas udara.

"Takdirku yang direbut oleh mu." Ujar baekhyun dan

BRAKKK!


Tubuh Baekhyun dihempas kuat hingga mengenai mobil bagian depannya, Baekhyun sedikit meringis. Begitupun dengan gadis yang berada didalam mobil, yang menonton perkelahian itu.

"Jangan pernah menyebut,

Jimin menghela nafasnya sebentar dan menghampiri Baekhyun,

"TAKDIRKU ITU TAKDIRMU, NAPPEUN!" bisik jimin persis disebelah telinga Baekhyun, lalu ia menarik kembali tubuh itu dan membawanya pergi dengan melesat. (Nappeun:Brengsek)

Dahyun segera keluar dari mobil dan mencari Baekhyun yang menghilang dengan pria tadi. Dahyun tidak sempat melihat kemana Baekhyun dibawa

Karena saat Baekhyun terhempas ke mobil nya, saat itu juga dahyun menutup wajahnya dan menunduk.

Jadi gadis ini tidak melihat apa apa.

"Oppaaaaaaa," teriak nya, gadis ini frustasi, sudah 15 menit ia mencari Baekhyun disekitaran sana namun pria itu tidak menampakan Batang hidungnya.

"Hiks,.. aku menyesal tidak menuruti perkataan namjoon oppa dan jin oppa untuk belajar mengemudikan mobil, jika aku menurut. Mungkin aku akan mencari Baek oppa dengan mobilnya"

"Namun itu semua hanya khayalan"

Dahyun menyeret kakinya menuju halte terdekat, mendaratkan bokongnya diatas kursi panjang sampai akhirnya angin kencang menerpa wajahnya.

"Dingin sekali" dahyun mengusap usap bahunya, ia sudah tahu bahwa hujan akan turun, bukan bukan. Bukan berarti ia seorang peramal cuaca, hanya saja angin yang tiba-tiba menjadi dingin ini yang membuatnya berfikir hujan akan tiba.

DUG!

Dahyun menolehkan wajahnya ketika mendengar suara seseorang duduk disebelahnya, dahi gadis itu mengernyit lalu sedikit menjauh dari pria disebelah nya.

"Apa yang kau lakukan disini,"

"Untuk apa kau tau"

"Aku berhak tau"

"Siapa dirimu? Teman bukan, keluarga bukan, dan pacar juga bukan" ucap dahyun tetapi tetap enggan menolehkan wajahnya pada pria tampan disebelahnya.

"Aku takdirmu"

DEG!

Jantung dahyun berdetak hebat lebih dari sebelumnya, ia juga merasakan ini saat berada didekat Baekhyun, astaga apa apaan maksut ucapan jimin ini.

The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang