Helloooo
Jangan lupa vote nya yaa... biar tambah semangan lagi buat update
xoxoxox
Sorry kalau ada typo-nya ya guys
Happy Reading Gengss
.
Hanya ingin dia membuka hatinya untukku
Tuhan, berikan aku kekuatan dan kesabaran yang ekstra,
Agar kubisa terus menunggunya hingga saat ia bisa mencintaiku dengan tulus.
Hingga saat itu tiba, aku ingin terus di sisinya. Menemaninya agar ia tak sendiri.
Erina-
"Bangunlah, Rina."
Aku merasakan guncangan kecil di bahuku serta terdengar bisikan kecil di telingaku.
"Hmmm" gumamku sembari mengerjapkan mata perlahan. Dan, langsung terlihat wajah Luke di depan mataku.
Karena terkejut akan kehadirannya, aku langsung berdiri dari posisiku dan sialnya gerakan ku itu membuat tubuhku sempoyongan.
Ahh, baru kuingat kalau sehabis tidur tidak boleh langsung berdiri karena itu membuat kepala kita pusing.
"Dasar ceroboh!" geramnya sesaat setelah memegangi tubuhku yang hendak terjatuh.
Sedangkan aku hanya bisa menundukan kepala tanpa berani melihat ke arahnya.
Kudengar helaan nafas Luke yang berat, "Bisa tidak, jika berbuat sesuatu itu dipikir dulu! Gunakanlah otakmu itu! Menyusahkan!"
Lagi-lagi aku hanya mendengar cacian yang keluar dari mulutnya. Kapan kau bisa berubah Luke?
"Maafkaan aku, Luke. Aku hanya merasa− terkejut." Ujarku pelan dan masih menunduk, tak berani menatapnya.
Luke menghela nafas kasar lalu beranjak pergi meninggalkanku sendirian di ruang makan.
Tunggu−
Ruang makan? Apa itu berarti, semalam aku tidur di sini? Ahh!! Pantas saja, badanku rasanya sakit semua. Aku tidur dengan posisi duduk semalaman.
Aku melihat kea rah meja makan yang ternyata, masih terdapat lauk-lauk semalam.
Lagi-lagi, masakanku terbuang sia-sia.
Aku menghela nafas panjang lalu mengambil piring-piring yang berisi lauk-lauk semalam untuk dibuang karena sudah berbau busuk.
Setelah selesai membereskan ruang makan, aku menuju kamarku untuk membersihkan diri.
Tidak butuh waktu lama, aku sudah selesai dengan ritual mandiku. Dengan segera aku memakai bajuku, lalu aku segera menuju ke kamar Luke untuk menyiapkan pakaiannya.
Aku mengambil kemeja berwarna biru tua lalu tak lupa jas hitam kesayangannya dan aku memilih memadukannya dengan dasi berwarna putih.
"Sempurna. Aku yakin, dia akan sangat tampan menggunakan setelan pakaian ini." Gumamku pelan.
YOU ARE READING
(Can) I Remain In This Marriage
RomancePernikahan yang seharusnya tidak pernah ada tetapi dipaksakan untuk tetap ada demi kepentingan masing-masing pihak. Aku tau aku akan tersakiti dalam pernikahan ini, tapi tak apa-apa. Asalkan aku bisa menghabiskan waktuku bersamanya... Aku akan menco...