28

7.8K 551 6
                                    

Author pov's

"Ibu!!"

Wanita berumur 42 tahun tersebut berjalan menuju JJ dengan seulas senyum yang sangat mereka rindukan dan di sambut pelukan hangat keduanya, dengan airmata yang sudah membasahi kedua pipi JJ.

"Ibu dari mana saja?, selama 2 tahun ini" ucap jeni masih memeluk ibunya.

"Iya bu, apa ibu udah gak sayang sama kita?" Tambah jeno.

"Huuus, ibu gak pergi ninggalin kalian, ibu cari kerja di bandung!"

"Tapi kenapa ibu nggak pernah pulang?"

"Ada pekerjaan yang gak bisa ibu tinggal, maafin ibu ya!"

"Iya bu, tapi apa kak bian mau.."

"Itu nanti biar ibu yang membicarakannya dengan kakak kalian itu ya"

"He emh, tapi kenapa ibu bisa tau kalo kak bian ada disini?"

"Ooh itu, ibu sebenernya udah 4 hari disini dan, ibu mau pulang saat mau tempat mbak aini ibu melihat kalian, setelah kalian pergi ibu tanya ke mbak aini, dan ternyata kalian kerja disana dan ibu memberi uang ke mbak aini untuk di beri ke kalian"

"Oh jadi uang jajan yang dikasih mbak aini dari ibu toh"

"Iya, dan saat akan ke rumah, ibu melihat ambulan lewat ke arah lapangan, ibu mengikuti ambulan itu dan ternyata kakak kalian yang di bawa, ibu khawatir dan langsung menyusul"

"Ooh gitu ya"

Ibunya hanya tersenyum, dan saat mereka sedang mengobrol dari arab pintu kinan beserta ke 4 temannya datang.

"Hai bibi, gimana kabarnya" ucap baryu sumringah

"Baik, ini temannya bian semua ya?, sini silakan duduk"

"Iya tante, kita disini saja" ucap sofi dan diangguki oleh salsa dan yoga.

"Oh yaudah, saya tinggal dulu ya, JJ kalian mau ikut?"

"Mau" JJ mengucapkannya dengan serempak

Setelah di tinggal ibunya bian, kinan langsung menghampiri bian yang sedang tertidur di tempatnya dengan selang di hidungnya. Tanpa di sengaja  pelupuk matanya sudah dipenuhi air mata hingga sebentar lagi akan tumpah, sofi dan salsa hanya bisa mengelus pundaknya dan berkata

"Bian gapapa, dia itu kuat kok"salsa menyemangati sahabatnya tersebut.

"Iya, bian gak akan pernah menyerah kok" ucap yoga tiba tiba

"Dia itu bukan orang yang lemah, dia berusaha untuk membuat orang yang melihatnya terus tersenyum. Dia juga pasti tidak mau melihatmu menangis karena melihatnya" baryu menimpali ucapan yoga.

"Sabar aja dia pasti bangun kok"ucap sofi sambil merangkul pundak sahabatnya itu.

Kinan hanya menghembuskan nafas beratnya. Dia hanya memandang sosok bian yang hanya seperti mayat diatas kasur dengan selang di hidungnya. Jasadnya disini tapi jiwanya sedang pergi.

"Bi bangun, sudah hampir 3 hari kamu tidur. Apa kamu gak kasihan sama aku sama JJ dan semua, mereka nungguin kamu, ee yang di tunggu gak bangun bangun, kalo kayak gini aku jadi males buat temenan sama kamu," batin kinan.

Bian pov's

Kenapa disini gelap sekali, aku ada dimana, kemana semuanya,

"Bian, bian, abigail febian!!"

Hh suara siapa itu, apa aku salah dengar, kenapa suara itu semakin dekat dan cahaya apa itu, apa aku akan pergi untuk bertemu sang kuasa.

"Bian, nak apa kamu tau aku siapa"

"Anda siapa?, apa anda tuhan?"

"Bukan nak!"

"Lalu?"

Siapa orang itu, kenapa semakin mendekat, aku saat ini akan menangis dan

"Ayah!"

"Iya nak, aku ayahmu bagaimana keadaanmu dan keluarga kita?"

"Ayah hiks, hiks, kenapa ayah pergi meninggalkan kami semua hiks hiks"

"Ayah nggak pergi, ayah disini juga mengawasi kalian, ayah hanya pergi untuk hidup yang lebih baik"

"Tapi kami tidak hidup dengan baik disana, aku mau pergi bersama ayah"

"Kamu gak boleh ngomong gitu, kasihan JJ dan ibumu siapa yang akan menjaga mereka"

"Ibu buat apa, dia pergi ninggalin aku dan JJ aku benci wanita itu"

"Dia ibumu bi, dia yang melahirkanmu, ada alasan dia meningalkanmu dan JJ jadi kamu barus kembali dan mencari tahu alasan itu, kamu punya teman yang baik kasihan mereka menungumu"

"Tapi yah alasan apa itu"

"Kamu akan tau nanti, oh ya dan gadis itu, jika kamu mencintainya jaga dia dengan baik"

"Gadis?... gadis yang mana ya yah?, kayaknya gak ada deh"

"Kamu gak bisa bohong bi, ayah tau semuanya dari sini, ayah sebentar lagi akan pergi, jadi ingat pesan ayah tadi ya, kamu sekarang bangun dan jaga mereka semua oke"

"Ayah, ayah mau pergi kemana jangan tinggalin bian disini, ayah"

Aku melihat ayah terbang keatas ketempat cahaya putih itu berada, mataku melihat cahaya yang sangat menyilaukan dan aku memejamkan mataku berharap cahaya itu hilang.

Saat aku membuka mataku aku berada di ruangan serba putih dengan bau seperti obat yang sangat menyengat, saat aku melihat sekelilingku aku melihat kinan tertidur sambil menggengam tanganku entah mengapa aku tersenyum. Dan mengusap kepalanya.

"Loh bian kamu sudah bangun"

Aku hanya tersenyum untuknya

TBC

Salam dua jempol
Balik lagi nih gaes. Sorry up nya lama dan ceritanya aga gaje masih banyak kerjaan. Dan jangan lupa untuk selalu vote dan koment karena itu mempengaruhi semangat otor untuk terus update yaah.

Si Bian.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang