4

16 1 0
                                    

Sejak saat itu kita jadi sering berkomunikasi. Baik itu chat ataupun telfon. Tentu saja karna kepentingan ospek. Ya meskipun sesekali membahas sesuatu diluar ospek, seperti aku mengadu kalau sandalku putus atau bahasa jawanya pedot di parkiran motor gm. Padahal baru turun dari motor dan akhirnya aku memutuskan untuk pulang saja ke kos.

"Cekeran wae, ra." Balas Paul saat itu.

Kita chat via wa. Kalau dalam bahasa Indonesia ceker itu artinya kaki ayam. Kalo di dalam kalimat bisa diartikan menjadi 'tidak usah pakai sandal'. Iya, bahasa Jawa memang suka begitu.

Pernah suatu waktu, aku iseng-iseng liat home profilenya di line. Alhasil kepencet panggilan telfon. Spontan langsung aku matiin. Dan langsung juga dia kirim pesan.

"Kenapa ra"

"Sori kepencet"

"Ganggu orang tidur. Gazopan"

"Koe e lo." (Kamu aja lo)

Aku bukan orang Surabaya. Jadi aku belum terbiasa mengucapkan kata 'kon' yang artinya kamu. Aku lebih fasih mengucapkan kata 'koe'. Haha ga penting sih. Tapi pingin cerita aja.

Ospek fakultasku sebenarnya tidak lama. Total hanya satu minggu. Tapi entahlah, mengapa aku bisa menulis beribu-ribu kata tentang satu orang yang baru saja aku kenal beberapa hari. Bukan karna dia ganteng atau apa. Tapi sejak kenal dia, aku jadi ingin menulis. Lucu juga kalau lagi ngebayangin diriku sendiri. Cewek semales dan secerewet aku nulis di wattpad!!! Tentu saja aku akan dihujat habis-habisan jika teman-temanku tau haha. Apalagi jika mereka sampai membaca ini. Mampus we.

Tidak, aku tidak jatuh cinta pada pandangan pertama. Karna memang pada saat itu aku belum jatuh cinta. Dan sampai sekarang pun aku tidak tau apakah aku pernah jatuh cinta padanya atau tidak.

Aku tidak jatuh cinta, atau belum? Entahlah.
Yang aku tau, aku hanya ingin bercerita.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AdaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang