Bagian 6

10 1 0
                                    

Seorang gadis cantik sedang berjalan menelusuri koridor sekolah dengan senyum yang mengambang diwajahnya, Bela memang sudah keluar dari rumah sakit beberapa hari yang lalu namun ia harus istirahat di rumah dulu jadi Bela baru masuk sekolah hari ini. Di rumah sakit Bela selalu di temani oleh Dama hal itu membuat keduanya menjadi semakin dekat.

"Lo ngapain?" suara berat kini terdengar ditelinga Bela. Dama ternyata sudah disampingnya berusaha menyesuaikan langkahnya dengan Bela.

"Yah jalan lah Damaaa! Lo liat sendiri kan?" ucap Bela polos.

"Maksud gue lo ngapain ke sekolah?" ucap Dama yang membuat Bela menghentikan langkahnya kemudian menatap Dama bingung.

"Emang gue ngga boleh ke sekolah?" tanya Bela yang nampak bingung.

"Lo udah sehat?" Dama melemparkan pertanyaan pada Bela.

"Udah kok.... Gue udah ngga papa" Bela bergumam. Dama hanya mengangguk tanda mengerti.

"Masuk!" ucap Dama sambil mununjuk pintu kelas Bela menggunakan dagu, kemudian melangkah pergi.

Tiba-tiba bibir Bela terangkat menunjukkan sebuah senyuman tipis sambil nenatap punggung tegak milik Dama.

Bela tidak menyangka jika mendapat perhatian seorang The Most Wanted SMA Merah Putih yang terkenal cuek.

"BELAAAA!" Suara cempreng yang berhasil membuyarkan lamunan Bela.

"Gue kangen" lanjut Belva

"Gue juga Bel sumpah kangen bingit" timpal Adelia sambil memeluk tubuh mungil Bela.

"Gue apalagi" celetuk Bela kemudian membalas pelukan dari kedua sahabatnya.

"Yaudah kita masuk ntar lagi guru dateng noh" ujar Bela sambil melepas pelukannya.

Tiga pria tampan tampak sedang nongkrong di Rooftop sekolah sambil menghembuskan asap putih dari mulutnya.

"Dam Lo kapan sih punya cewek?" suara Neo memecah keheningan.

"Yehh... Emang lo punya" pekik Ziyo sambil menjitak kepala Neo.

"Sakit Nyet, main jitak-jikat aje lu" rengek Neo.

"Dam lu kapan sih nembak Bela? Nanti kalo ada yang nikung gimana?" tanya Ziyo serius.

"Ntar lagi" kata Dama enteng.

"Oh" Neo dan Ziyo serentak.

........

Bela baru saja membuka pintu rumahnya yang terlihat sepi. "Mamah mana yah? Tumben rumah sepi." gumam Bela dalam hati.

"Bang? Mamah mana? Kok ngga kelihatan?" tanya Bela berturut-turut pada Yoga.

"Mama? Oh tadi katanya kerumah temen baru dateng soalnya" jawab Yoga.

"Oh gitu?" beo Bela lagi.

"Hmm" Yoga hanya berdehem kemudian beranjak ke kamarnya meninggalkan Bela yang masih setia di ruang tamu.

Bela sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian santai, kemudian ia melangkah ke meja belajarnya mengambil salah satu novel yang berjudul Bumi kutipan Tere Liye. Ia memang suka membaca novel saat tidak ada kerjaan.

Bela segera duduk di sofa yang terdapat di pojok kamarnya untuk kemudian membaca novel pilihannya.

Tiba-tiba benda pipih di atas nakas milik Bela berbunyi.

Mama Calling.....

"Mamah Nelpon? Tumben!"

"Halo Mah" ucap Bela sambil meletakkan hp nya di telinga kanannya.

AFFECTION (The Bad Boy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang