Kamu duduk di sofa dengan membawa beberapa makanan ringan untuk camilan . Kamu mengambil remote tv dan mulai menyalakan tv kamu sangat ingin melihat weekly idol seventeen .
"Dimana the 8 kenapa dia tidak ikut dalam acara ini " "Dia sedang sakit sekarang dia sedang istirahat" Jawab scoups sang leader . Kamu sangat terkejut mendengar bahwa the 8 sedang sakit .
'Kenapa dia tak memberitahuku?'
Kamu segera meraih ponsel yang berada di dekatmu dan mulai menelfon seseorang.
"Kenapa kamu ga ngomong kalau sakit ?"
Kamu memarahinya namun minghao hanya terkekeh pelan mendengar omelanmu.
"Aku hanya tidak mau kamu khawatir padaku itu saja"
Kamu mendengus mendengar perkataannya.
"Seharusnya kamu ngomong kalau sakit jadi aku bisa bawakan obat untukmu !"
Kamu memarahinya lagi .
"Jinjja?"
"Hmm.... Apa kamu tidak keberatan kalau aku datang kesana?"
Kamj memastikan jawabannya.
"Aku sangat keberatan kalau kamu kesini tidak membawakan makanan untuk ku"
Minghao terdengar seperti seorang bocah yang merengek bila tidak dibelikan mainan.
"Arasseo ,kalau begitu istirahatlah aku akan kesana!"
Minghao langsung memutuskan sambungan telfon secara sepihak.
Kamu segera ganti bajumu dan mengambil barang.barang yang perlu kamu bawa.
Setelah 20 menit kamu sampai juga.
Kamu segera membuka pintu kamar minghao setelah sampai di depan kamarnya. Kamu melihat minghao tersenyum padamu kamu membalas senyumannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku bawakan obat dan makanan untukmu !"
Kamu meletakkan sup dan obat di meja minghao dan hendak pergi.
"Mau kemana ?"
Minghao menarik tanganmu .
"Aku mau pulang!"
Jawabmu sambil berusaha melepaskan tangan minghao namun bukannya lepas malah semakin erat.
"Minghao lepaskan aku"
Kamu memohon padanya namun dia malah tidur .
"Kenapa kamu pulang?"
Minghao bertanya padamu.
"Sebentar lagi member seventeen akan pulang dan kamu bisa meminta salah satu dari mereka agar menjagamu."
"Tidak mereka pasti sibuk dan aku mau kamu menjagaku hingga 2 hari kedepan !"
Kamu melongo mendengarnya.
"Kami tidak sibuk myungho itu hanya alasanmu saja !"
Dokyeom tersenyum ke arah mu.
"Berhenti menggangguku dan pergi lah aku tak membutuhkanmu!"
Sepertinya minghao kesal pada dokyeom sehingga dia membentak dokyeom sedangakan dia (dokyeom) hanya tersenyum saat minghao membentaknya.
"Tidak dokyeom kamu jangan pergi , dan jaga minghao disini ya aku akan pulang"
Kamu menyuruh dokyeom untuk menjaga minghao.
"Tidak y/n kamu harus merawatku bagaimana kalau dia (dokyeom) sakit hati karena aku membentaknya tadi lalu dia meracuniku"
Kamu dan dokyeom saling tatap sebentar lalu tertawa , minghao melihatmu dengan kesal .
"Apakah karena sakit kamu tidak bisa berfikir dengan jernih ?"
Kamu memegang tangan minghao lalu mengelusnya lembut.
"Entahlah "
Minghao menatapmu polos.
"Dengar ya !,dokyeom sudah seperti saudaramu sendiri mana mungkin dia berbuat seperti itu "
Kamu tersenyum pada minghao.
" lagian mana boleh y/n berlama - lama disini oleh orang tuanya dia ini perempuan "
Kamu mengangguk membenarkan perkataan dokyeom ,minghao tampak sedang perfikir.
"Kalau y/n tidak boleh disini terlalu lama maka aku saja yang kerumahnya "
Minghao berdiri dari tempat tidurnya lalu menarik tanganmu .
"Dasar gila!"
Dokyeom menggumam namun sayangnya terdengar oleh minghao hingga dia memberhentikan langkahnya , meraih sepatu karet di depannya dan melemparkannya ke dokyeom.
"Arrgh... Bisakah kau tidak melempariku dengan sepatu ini ?"
Dokyeom berteriak kepada minghao sambil memegang kepala nya yang merah .
"Mungkin saat aku pulang aku bisa melemparnya lagi padamu"
Minghao hendak melempar lagi sepatu karet yang tersisa namun kamu menghalanginya.
"Y/n jangan bawa dia kesini lagi kalau tidak ini akan semakin parah"
Dokyeom menggerutu sebal ke arah minghao ,kamu segera menarik tangan minghao keluar sebelum dia melempar dokyeom dengan vas bunga yang mungkin bisa saja membawa dokyeom ke rumah sakit.