tidak memandang fisik!

64 4 1
                                    







    "Maaf , siapa kamu?"

Ucapmu setelah menabrak seseorang di depanmu.

"Gwaenchana y/n"

Orang itu tersenyum meski kamu tak dapat melihatnya.

"Maafkan aku wonu aku tidak melihatmu!"

Katamu sambil membungkuk wonu memegang bahumu .

"Tak apa y/n kamu tak salah"

Ujar wonu kamu menunduk.

"Ini semua salah mataku dia tidak berfungsi aku tidak bisa melihat dunia bahkan wajahku pun tidak "

Kamu menangis wonu mengusap air matamu dengan lembut.

"Tidak matamu tidak salah"

Wonu berkata lembut padahal setahumu dia iti pemarah.

"Apakah ini salah takdir atau tuhan"

Kamu bertanya kepada wonu.

"Takdir tidak salah karena itu sudah kehendak tuhan , dan tuhan juga tidak salah mungkin saja tuhan membutakan matamu karena itu yang terbaik mungkin saat matamu normal banyak hal buruk yang akan kamu lihat dan saat itu pula kamu akan berharap matamu tidak akan pernah digunakan untuk melihat dunia"

Wonu mengelus kepala mu lembut dia berbicara panjang lebar ,
Kamu tersenyum mendengar perkataan wonu.

"Gomapda wonu mungkin perkataan mu benar"

Kamu berdiri dari bangku taman teman faforitmu .

"Aku pergi dulu wonu terimakasih atas nasehatmu tadi"

Kamu pergi ke kelasmu tanpa kamu sadari ternyata wonu mengikutimu dari belakang dengan jarak yang lumayan jauh darimu.

'Ternyata wonu tidak seburuk itu '

Kamu membatin dalam hati kamu tersenyum .
Saat kamu sedang fokus jalan tiba - tiba seseorang menarik tanganmu dan melempar tanganmu begitu saja.

"Arrgh..."

Kamu merintih kesakitan kamu meraba sekitar mencari tongkatmu .

"Dimana tongkatku?"

Kamu meraba raba namun tidak menemukan tongkatmu.

"Di tanganku"

Seorang yeoja memegang tongkatmu .

"Berikan padaku!"

Kamu berdiri dan meraba sekitar namun seseorang mendorongmu hingga terbentur ke dinding.

"Tolong berikan itu"

Kamu memohon pada mereka.
   
"Tidak akan"

Seorang yeoja menjambak rambutmu dan memukulmu dengan tongkatmu di bagian lengan hingga memerah jangan tanyakan rasanya itu sangat sakit sekali.

"Berikan itu"

Kamu mencari tongkatmu namun kamu mendapat siraman air di sekujur tubuhmu.
Tanpa yeoja2 itu sadari wonu barusaja datang dan berada di belakang mereka dia segera menghampiri yeoja itu.

"Hentikan!"

Wonu memelukmu karena ada seorang yeoja yang hendak memukul mu dengan tongkat hingga sekarang malah mengenai lengannya .

"Wo... Nu..."

Yeoja itu kaget dengan kedatangan wonu .

"Kenapa kalian lakukan ini?"

Wonu berkata lembut namun terdengar seperti petir yang menyambar para yeoja tidak berani menjawab pertanyaan wonu mereka masih diam.

"Aku bilang kenapa?"

Wonu membentak mereka dia mencengkram kerah baju satu yeoja.

"Mianhae"

Yeoja itu menundukkan wajahnya.

"Pergi!"

Wonu mendorong yeoja itu dengan kasar hingga terbwntur dinding.

"Gwaenchana ?"

Wonu bertanya padamu , kamu mengangguk.

"Sekarang sudah pulang , aku akan mengantarmu sampai rumah dan pakai ini!"

Wonu menyodorkan baju olahraga ke arahmu.

"Itu baju olahraga ku tapi itu masih bersih karena tadi seonsaengnim tidak masuk"

Kamu mengangguk lalu masuk ke salah satu kamar mandi dan mengganti bajumu.

                                  (......)

"Y/n aku mau bicara padamu"

Wonu menatap mu .

"Apa?"

Kamu menatap lurus meski tak akan melihat apa pun.

"Aku menyukaimu"

Wonu memberhentikan mobilnya.

"Apa?"

Kamu kaget dengan perkataannya.

"Ya aku suka padamu"

Wonu memegang tanganmu.

"Tapi aku buta aku buruk"

Kamu menunduk wonu menggeleng kuat.

"Tidak aku tidak peduli kamu buta atau tidak y/n ,
Dan saru lagi kamu tidak jelek kamu sangat jauh dari kata itu kamu cantik y/n bahkan sangat banyak namja  yang suka padamu namun mereka ragu"

Jelas wonu panjang lebar kamu terdiam mendengarnya.

"Jadi kamu mau kan jadi yeojachinguku?"

Wonu menggenggam erat pegangannya kamu mengangguk.

"Benarkah?"

Wonu bertanya sekali lagi.

"Ya wonu"

Kamu mengangguk yakin.
Wonu sangat senang kamu menjadi yeoja chingunya dia tidak pernah memandang fiaik namun yang ia pandang adalah ketulusan hati .




Wonu sangat senang kamu menjadi yeoja chingunya dia tidak pernah memandang fiaik namun yang ia pandang adalah ketulusan hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Warning!
Kalian bisa mati kalau di tembak)





Mungkin sekarang aku bakal jarang update karena udah kelas 9 jadi harus di fokusin belajarnya.☺

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

seventeen Imagine...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang