kedua

1.7K 175 24
                                    

Naru melangkahkan kakinya menuju kamar dengan pelan dan gontai. Ia lelah, seharian ini ia telah lelah hati dan fikiran. Hari yang seharusnya menyenangkan untuknya karena ada pelajaran olahraga yang amat disukainya, berubah masam dan menjengkelkan karena Sakura terus menerus berbicara tentang nanti malam. Dan kini, ia kelaparan karena tadi bekalnya tertinggal dirumah. Sebenarnya ia ingin membeli ramen dikantin, namun apalah daya uang sakunya tertinggal. Jadilah ia hanya bisa makan sebungkus roti pemberian Sasuke.

Bruk....
Tubuhnya terhempas begitu saja di ranjang empuk dikamarnya. Ia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan, mencoba menutup kelopak matanya dan berharap bisa tidur agar tubuhnya teristirahatkan. Namun sialnya, perutnya yang terasa melilit mengurungkan niatnya untuk memejamkan matanya barang sejenak saja. Ia lapar, dan ia tak bisa tidur dalam keadaan seperti itu.

Setelah mengkahkan kaki kedapur, ia kembali menghela nafas saat ia tak mendapati makanan yang mampu membuat perut laparnya terpuaskan. Hanya ada beberapa onigiri dan sekotak bekalnya tadi, tentunya itu tak mampu membuatnya merasa kenyang. Tapi sudahlah, ia masih bisa memakan semuanya dan setelahnya ia akan ke kedai ayahnya. Dan sepertinya memakan beberapa mangkok ramen disana bukanlah sebuah ide yang buruk.

Tok.tok.tok.....

Sebuah ketukan dipintu masuk mengagetkan lamunannya. Ia mendesis pelan, karena bagaimanapun ia tak suka jika ada orang yang mengganggu acara makannya. Selera makannya akan musnah seketika saat mendapat gangguan meski hal remeh seperti saat ini.

"Sebentar." Teriaknya. Ia membereskan meja makannya, beruntung saat itu ia hampir menyelesaikan acara makannya, jika tidak, pastilah ia akan sangat keaparan.

Cklek....
"Are?" Naruto mengernyit pelan saat ia mendapati Sasuke berada didepan rumahnya. Tak seperti biasa, ia bahkan sampai menebak-nebak dalam hati tentang kedatangan Sasuke saat ini.

"Masuklah dulu. Akan kubuatkan minum." Tawarnya.

Sasuke mencekal tangannya begitu ia melihat Naruto beranjak kedalam rumah. Ia menggeleng pelan, dan setelahnya ia menyeret Naruto keluar.

"Ayo ikut aku." Titahnya.

Naruto yang kaget atas kelakuan Sasuke langsung menyentak keras hingga pegangan tangan Sasuke terlepas dari tangannya. Sasuke menoleh, dan menatapnya tajam seakan meminta penjelasan atas sikapnya itu.

"Aku ikut. Tapi biarkan aku mengambil ponselku dan mengunci pintunya."

"Baiklah. Kutunggu kau di dalam mobil."

Naruto mengangguk pelan. Kemudian ia bergegas berbalik dan seperti katanya tadi, ia mengambil ponsel dan mengunci pintu rumahnya. Setelahnya, ia menghampiri Sasuke yang telah bersiap didalam mobil sport berwarna hitamnya. Khas Sasuke sekali.

"Ini mobilmu, Suke?" Ucap Naruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini mobilmu, Suke?" Ucap Naruto.

"Ie.. mobilku masih di bengkel."

"Lalu ini?"

back sideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang