"Dan tiap-tiap yang bernyawa pasti merasakan maut"
-
-
-
-
-
-
-
-
Suasana rumah tidak seperti biasanya,yaa biasanya rumah sepi senyap sekarang ramai akan kedatangan tamu tamu yang tak ku sangka datang secepat ini,abang yang juga pulang bersamaan dengan ini,saudara saudara jauh yang tidak biasa berkumpul saat lebaran pun kembali di kala ini.
Tidak di sangka setelah di rawat inap di rumah sakit beberapa hari lalu bunda dipanggil Allah karena sudah habis jatah usia nya, awalnya memang aku menyalahkan diriku dengan segala tingkah kekanak kanakan ku serta keras kepala ku bunda jadi sakit dan berujung tiada, tapi begituku sadari ini sudah kehendak takdir,beliau lebih tenang menyaksikan kami dari Sana.
Alhamdulillah masih ada abangku ia menenangkan ku dan mengatakan bahwa ini sudah jalan dan suratan takdir, namun tidak di pungkiri pula bahwa bunda banyak fikiran karenaku.
Karangan bunga yang ada,saudara yang berkumpul dengan isak pilu membuatku sadar ini adalah kesempatan terakhir bersama bunda,tidak ada kesempatan untuk menangis dan menyesali semua nya walau memang harus di akhiri dulu agar pemakaman berjalan lancar.Seusai pemakaman bunda aku tidak bisa lagi beranjak dari makam, aku ingin di sini bersama bunda,bahkan kenangan tentang ayah ku masih menari di otak ku bagaimana ia memperlakukan kami dan ibu yang ternyata juga harus pergi namun dengan cara yang lain.
Abang membujuk ku untuk pulang,akhirnya dengan tangis dan keras kepala akhirnya aku pulang bersama abangku,di rumah begitu sepi,lebih sepi dari suasana yang lalu,sekarang hanya tinggal sisa sampah dan barang barang milik warga yang di gunakan untuk bunda, itupun sudah di bereskan tetanggaku sebagai wujud simpati nya kepada diriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Surga
SpiritualNamaku Wahida Jasmine Azzahra Aku tinggal bersama kedua orangtua ku,dan seorang kakak tiri dari ayahku. Hidup kami serasa indah,kami telah merasakan nikmat yang paling besar yaitu nikmat iman. Alhamdulillah kehidupan kami sangat tercukupi.