Part 13

4 0 0
                                    

*Regina

Hari ni hari terakhir kami di sini. Jam 2.45 petang flight kami balik Sabah. Sekarang baru jam 7 pagi. Sepanjang seminggu saya di sini, Aunty Ruth langsung nda pandang saya. Nda kira apa yang saya buat, semuanya salah di mata dia. Macam putus asa ja saya bila kena layan macam ni. Tapi Theo yang bagi saya semangat. Dia bilang, nanti mamy dia suka juga tu sama saya. Macamana dia mau suka, kalau dia pun sudah ada pilihan lain untuk Theo. Tiba2 Theo masuk di bilik, dia peluk saya dari belakang. Saya senyum ja. Dia kasi ampai dagu dia di bahu saya. Diam saja pula dia. Saya pun diam ja ni. Saya tunggu dia yang mula bercakap. Last sudah ni hari kami berjumpa. Esok saya balik sudah. Theo nda ikut. Habis sudah kontrak kerja dia sana kan. Sedih.😭

"Sayang.. I will miss you so much" bilang Theo. Sayu ja suara dia. Sedihnya. Hmmm. Buat2 cool please Regina.

"Always remember, you're mine," dia bilang lagi. Terus saya rasa panas mata saya macam mau leaking sudah.😢

"Bie... Jangan la bah begini. Nanti saya nangis ni," saya bilang, lepas tu saya pusing tingu dia berdepan. Alala,  rupanya mata dia duluan leaking bah pula. Dui Theo, first time saya tingu ko begini. Saya lap airmata dia pakai tangan saya dua2. Saya cuba senyum supaya dia nda bertambah sedih. Tangan saya di rambut dia sudah. Oh Theo. Rambut ikal2 macam ombak rindu, dark skin and sexy brown eyes. I'm gonna miss you more than I could imagine.

"Sayang, I love you," bisik Theo, perlahan. Damn you Theo. You make me fall in love with you in no time. Hati saya berdegup laju sudah sebab Theo renung tepat mata saya masa tu. Entah macamana saya tarik kepala dia turun sikit sampai saya dapat kiss bibir dia yang sudah lama saya target.😆 Ini baru kali kedua kami kiss, jadi betul2 mendebarkan tu perasaan. Theo peluk erat pinggang saya. Tangan saya sebelah di belakang kepala dia, sebelah lagi di bahu dia. Untuk beberapa saat, kami melayan perasaan romantik kami. Biarlah  saat ni menjadi kenangan terindah kami untuk diingati nanti.

"I love you too Theo," saya bisik lembut di telinga Theo. Betul2 saya rasa bahagia masa ni. Kami berpelukan lagi. I'm so going to miss this hug. 😢

***

*Theo

Saya turun dari atas tadi trus p cari mamy di bawah. Sebab maid bilang mamy mo jumpa saya sini. Ada pula kawan mamy duduk2. Sudah dekat baru saya cam muka dia. Anak kawan mamy pula tu, c Karen. Apa dia buat sini. Senyum2 lagi tu tingu saya.

"Hai Mamy," sy bilang trus sy duduk sebelah mamy.

"Hah, Theo. Remember Karen?" bilang mama. Sy angguk2 ja. Apa lagi plan mamy ni. Hmmm.

"So, Karen ada interview di office dady today. But dia tak tahu lagi office dady di mana. So, can you please bring her to the office?" bilang mamy. Sudah saya agak, mesti ada plan mamy mau kasi kenal sy sama c Karen ni.

"Oh I see, but sorry mamy, kan Theo nak hantar Regina p airport ni. Jadi tak sempat lah nak hantar Karen lagi. Mamy lupa kah ni hari Regina balik Sabah sudah." saya bilang.

"Theo, biar driver saja hantar Regina. Theo hantar Karen p office." mamy berkeras juga mau saya yang hantar Karen. Nda bulih jadi ni.

"No mamy. Theo sudah janji sama Regina. Beside, why I have to care about Karen than Regina? Regina is my future wife!" saya tegaskan suara saya. saya nda mau mamy suka2 mengatur saya itu ini. Biar sy yg buat keputusan untuk diri sendiri.Lebih2 lagi bila mengaitkan hal memilih isteri.

"Theo listen. Karen is your future wife. Not Regina, not anyone else! Forget her! I will never accept her as your wife!" Suara mamy mula tinggi. Sakit hati saya dengar cakap mamy begitu. Senang2 saja dia cakap Regina begitu. Entah apa lah salah Regina yg buat mamy nda suka dia.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 28, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Please StayWhere stories live. Discover now