☆Razia☆

2.5K 92 4
                                    

"WOY RAZIA WOY!"
Dika membawa info dari kelas sebelah. Selain menjadi ketua kelas, Dika ternyata bisa berguna juga di situasi seperti ini. Tidak sia-sia mereka memilihnya jadi pembantu kelas, hehehe.

"Razia apa lagi sih?" Alesya sungguh lelah dengan hari ini.

"Gue gak tau razia apa, yang pasti Pak Dono sama anak-anak osis udah di kelas sebelah." Jawab Dika yang langsung membuat semua teman-temannya panik. Mereka segera menyembunyikan segala barang yang mungkin saja akan dirazia oleh anak osis. Mulai dari make-up, hingga rokok yang dibawah anak-anak nakal di kelas ips 1 ini.

"Habislah Bim rambut lo, sama pak dono."
Alesya menakut-nakuti Bimo, rambut cowok itu sering di model-modelin kayak artis artis luar negri. katanya sih biar trendi.

"Duh padahal baru gue ubah kemarin." Bimo mengelus-elus rambutnya.

"Ucapin slamat tinggal Bim sama rambut lo." Ujar Sisil, cewek itu sering terlibat adu cekcok dengan Bimo. Tidak banyak yang tau bahwa Sisil itu sebenarnya menyukai Farel. Ia hanya mencari perhatian Farel saja, dengan cara terlibat adu cekcok dengan Bimo yang tidak lain adalah teman Farel sendiri.

"Enak aja. Mendingan lo aja yang ucapain selamat tinggal sama lipstik lo."


''Ini bukan lipstik tau!"

"Terus apaan kalau bukan lipstik?"

"Liptint! Bukan lipstik."

"Bodo amat, pokonya di mata gue semua yang modelnya kayak gitu namanya lipstik."

''Enak bangat ya, kita cewek-cewek udah beda-bedain namanya, terus cowok-cowok dengan sok taunya bilang kalau semua yang kayak gini lipstik.''

''Udah bacotnya? Sekarang ucapin perpisahan sama lipstik atau apalah namanya itu."

"liptint gue banyak, gak perlu perpisahan segala!" Sisil menyulurkan lidahnya pada Bimo.

"Oh mau main main sama gue? minta di cium lo?"

"Dih amit amit minta di cium sama ikan lele kayak lo."

"Serah lo Sil, intinya rambut gue gak bakal di apa-apain. ya kan dik?" Bimo meminta persetujuan pada Dika.

"Gue denger kali ini bakal di botakin Bim."

Bimo melotot, "Ah yang bener lo Dik.''

"Gue denger sih gitu, gatau bener apa engak."

Bimo berdiri dari tempatnya setelah mendengar penuturan Dika.
sebelum Bimo melangkah, Jaki sudah lebih dulu menahan lenganya.

"Mau kemana lo?"

"Toilet lah." Jawab Bimo ngegas.

"Udah disini aja. nanggung nih gue mau ngetawain temen di botakin." Jaki dan yang lainya spertinya suka sekali mengejek Bimo hari ini.

"Lepas anjir kebelet gue." Alibi Bimo agar ia bisa selamat dari razia kali ini.

"Halah bilang aja kalau mau kabur." Ucap Sisil dari tempatnya, membuat Bimo tambah kesal.

"suka suka gue lah, mau apa lo?" Tantang Bimo pada Sisil, lalu  Setelah itu ia langsung melangkah menuju pintu kelas. namun terlamabat sudah, karna Pak dono dan anteng-anteng osisnya sudah masuk kedalam kelas mereka.

ALESYA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang