[1] MS ; Chapter 1

4.5K 422 35
                                    

Author: Haruno_Aoi

Editored: S.N

Title: Our Stroy ; [1] Marriage Simulation

Length: Chaptered

Genre: Romantic, Marriage, Little Comedy and Hurt/Comfort

Rating: T s/d semi-M

Main Cast : Hwang Eunbi and Jeon Jungkook

Other Cast : Koo Junhoe, Park Minyoung, Park Seojoon and all cast as cameo.

*****

₩.1,00- = Rp.10,00- [satu won sama dengan sepuluh rupiah]

*****

September. Bulan ini adalah bulan dimana terjadi pergantian dari musim panas ke musim gugur. Dengan datangnya bulan ini, temperatur udara di Seoul turun secara perlahan dan hujan kerap mengguyur ibu kota yang selalu sibuk ini.

Daun yang menguning dan momiji semerah darah turut menghiasi datangnya musim ini. Angin musim gugur perlahan menyapa pepohonan yang merelakan daun-daunnya berguguran ke tanah. Sungguh keindahan tersendiri yang hanya bisa dijumpai di musim gugur.

Langit sudah berwarna gelap. Lampu-lampu di pinggir jalan sudah dinyalakan. Cahaya yang dihasilkannya menemani satu dua orang yang masih berlalu lalang di jalanan yang lengang.

Di kawasan pemukiman ini, berdiri kokoh beberapa gedung yang hanya diisi oleh para pemuda-pemudi berstatus mahasiswa. Mereka yang tinggal di sini adalah mereka yang ingin mendapatkan tempat tinggal yang lebih terjangkau.

Bukannya mereka tidak sanggup untuk membayar biaya sewa apartemen, hanya saja tempat ini dekat dengan tempat belajar mereka. Ini adalah asrama Ddaengmun yang hanya ditujukan kepada para pelajar Universitas Seoul.

Tidak sedikit dari mereka yang tinggal di sini berasal dari keluarga yang berada. Yang terbanyak adalah mereka yang merantau dari luar kota dan luar negeri.

Semakin sore terasa semakin dingin, padahal ini baru awal musim gugur. Dalam keadaan seperti ini, paling nyaman jika membenamkan diri di selimut yang hangat. Tapi dinginnya malam tidak menghalangi seorang gadis berambut panjang untuk tetap membuka matanya.

Di kamarnya yang masih terang, ia sedang duduk di depan sebuah meja kayu dengan tumpukan buku-buku bergambar tuts hitam dan putih. Sesekali ia menggerakkan sebuah alat tulis di tangan kanannya, di atas selembar kertas yang tidak bersih lagi. Sejauh ini goresannya hanya membentuk angka-angka.

Dirinya berhenti dan memandangi apa yang dituliskannya. Sepertinya ia sudah selesai dengan pekerjaannya semula, karena alat tulisnya sudah dicampakkan di atas meja.

"Uang tabunganku akan habis hanya untuk bulan Oktober. Itu saja masih kurang 400.000 won lagi. Kalau tetap mempertahankan pekerjaan yang sekarang, kekurangannya akan menjadi 700.000 won untuk setiap bulannya. Itu lebih besar dari gaji kerja paruh waktuku selama tiga minggu" gumamnya dengan kedua tangan memegangi kertas yang berhiaskan coretannya.

Kedua matanya seolah memandang tak percaya dengan banyaknya angka yang mengotori kertas yang semula putih bersih. Ia berharap ada kesalahan hitung atau kelebihan jumlah nol. Tapi, sudah berkali-kali ia menghitungnya dan hasilnya tetap sama.

Tidak berubah.

Akhirnya ia menyerah dengan ditandai hembusan napas panjangnya.

Kemudian dirinya beranjak dari kursi yang berbahan sama dengan mejanya. Langkah kakinya mendekati tempat tidur tunggal yang ada di pusat ruangan yang memang tidak luas. Mungkin istirahat akan membantu meringankan masalah yang sedang dihadapinya, dan besok saat bangun akan bisa memikirkan cara untuk mengatasinya.

Our Story ; SinKook's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang