Part 8

8.8K 1.2K 241
                                    


☆☆☆


"Lu? Kenapa lu disini? Bukannya ini tempat Felix?"

Tanya Minho ke arah si pemilik apartemen yang menatapnya datar.

"Mau apa lu nyari Felix?" Bukannya jawab pertanyaan Minho, laki-laki itu malah mengajukan pertanyaan.

"Seungmin bilang dia sakit. Gue mau jengukin dia. Kalo ini bener tempat dia, minggir lu! Gue mau ketemu Felix."

Minho mendorong Changbin - si pemilim apartemen - mundur dan masuk tanpa persetujuan Changbin.

Changbin berusaha sabar agar tak menonjok muka Minho dan menyebabkan keributan.

Dia menutup kembali pintu apartemennya lalu mengikuti Minho masuk.

Minho masih berdiri di ruang tengah melirik sana sini mencari keberadaan Felix.

"Felix dimana?"

Changbin dengan ogah-ogahan berjalan menuju kamar Felix dan membuka pintunya, memperlihatkan Felix yang terlelap di atas ranjangnya. Istirahat.

Minho dengan cepat masuk lalu mendekat ke ranjang Felix dan duduk di kursi yang ada di sana.

"Kamu sakit apa dek? Kok pucet banget."

Minho berbicara dengan nada khawatir kepada Felix yang masih tertidur itu dan menggenggam telapak tangan Felix.

Felix yang merasa ada gangguan membuka matanya perlahan.

Dia kaget ketika mendapati Minho tepat di depannya apalagi tangannya digenggam oleh orang yang dia suka.

Pelan-pelan, muncul rona pink di wajah Felix. Itu membuat Changbin semakin panas. Changbin daritadi memperhatikan interaksi Minho dan Felix dari sofa panjang yang ada di sana.

"Ehm..kakak kapan dateng? Kok gak ngasih tau? Tau aku disini dari siapa?" Tanya Felix dengan degup jantung yang sudah berlarian kesana-sini.

Dia bangkit dan bersandar di kepala ranjang dengan bantuan Minho.

"Baru aja. Kamu gak angkat telfon kakak. Tadi kakak dikasih tau Seungmin. Kok kamu bisa sakit? Udah minum obat?" Felix mengangguk.

Api imajiner sudah berpendar di sekitar Changbin mendengar perhatian yang diberikan Minho kepada Felix.

Dia berdiri lalu mendekat ke arah Minlix, lalu melepaskan genggaman Minho dari tangan Felix.

"Felix mau istirahat. Sana lu balik. Lu udah liat dia kan." Usir Changbin.

Minho menatapnya tak suka. Sedangkan Felix menatapnya kesal.

"Ish..apaan sih. Kan kak Minho mau nemenin aku. Kak Minho gak usah dengerin dia. Kakak disini aja."

Ujar Felix yang membuat Changbin semakin tersulut emosi.

"Gak! Kamu harus istirahat. Gak boleh ada yang ganggu. Sana lu pergi." Usir Changbin kepada Minho lagi.

Changbin mendorong Minho keluar dari apartemennya. Felix masih lemas tak bisa berbuat apa-apa dan menatap kepergian Minho dengan tatapan sedih.

Setelah beberapa saat kemudian, Changbin kembali dan duduk di kursi samping ranjang yang tadi diduduki Minho.

Felix membuang mukanya dari Changbin. Changbin tahu Felix kesal karena orang yang dia suka diusir, tapi Changbin tidak akan bermurah hati membiarkan Felix berduaan dengan Minho.

"Kamu mau makan apa ntar malem?
Tanya Changbin memecah kebisuan di antara mereka. Felix bukannya menjawab malah membaringkan tubuhnya kembali lalu memunggungi Changbin.

Phobia (?) - CHANGLIX ✔ [Under Revision]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang