Bertemu Mantan Pacar

1K 80 3
                                    

Taehyung menatap dirinya di cermin dan tersenyum. Rambut dengan poni panjang yang disisir rapi ke depan, bibir yang di olesi lipstik dan anting-anting di telinganya. Ia tertawa geli melihat dirinya. Bagaimana ia bisa semanis ini.

"Kenapa kau begitu cantik Tae," batinnya seraya mengibaskan sedikit rambutnya yang agak panjang.

Taehyung pun keluar kamar dan melihat Seokjin sedang duduk menunggunya.

"Apa kau sudah siap," ujar Seokjin.

"Ne Om."

"Kau harus bersikap baik saat jalan denganku Tae. Dan jangan memanggilku Om, kau mengerti?."

"Mengerti Om," Taehyung menggaruk kepalanya mendengar peringatan dari Seokjin.

"Jangan merusaknya, kau sangat manis seperti ini," ujar Seokjin. Ia merapikan rambut Taehyung yang tadi berantakan saat Taehyung menggaruk kepalanya. Debaran aneh kembali Taehyung rasakan saat Seokjin begitu dekat dengannya.

"Baiklah, ayo kita pergi," ujar Seokjin. Taehyung pun mengangguk memandang tangannya yang di genggam Seokjin.

"Kau mau pergi ke sebelah mana dulu Tae, ke kanan atau ke kiri."

"Aku mau ke rumah jeng Jieun dulu Om, eh maksudku sayang," Taehyung menunjukkan senyuman lebarnya.

"Jieun?," Seokjin sepertinya tidak asing dengan nama itu.
"Siapa Jieun?, apa nama teman sekolahmu," tanya Seokjin.

"Bukan Om. Ah, bukan sayang dia itu tetangga kita. Itu rumahnya." Taehyung menunjuk rumah Park Jieun yang di kenalnya tempo hari.

Seokjin menatap rumah tersebut. Kenapa Taehyung bisa tahu rumah tersebut padahal Taehyung sudah ia larang keluar rumah selama ini.

"Sayang, kenapa diam disitu. Ayo kita kerumah itu," ajak Taehyung. Ia bingung melihat Seokjin hanya diam mematung di pinggir jalan.

"Keluarga Park, kenapa harus keluarga ini lagi," batin Seokjin.

"Permisi, apa jeng Jieun ada dirumah," ujar Taehyung pada satpam rumah keluarga Park. Seokjin yang tadinya diam sekarang sudah ada di samping Taehyung.

"Ada, tunggu sebentar." Tak lama Park Jieun keluar dengan wajah sumringanya. " Hai Jeng Taehyung," Ia berlari untuk memeluk Taehyung.

"Hai jeng Jieun, aku dan suamiku sedang jalan-jalan dan aku mengajaknya kesini." Taehyung menggandeng lengan Seokjin.

"Itu bagus. Ayo masuk jeng Tae, sudah lama juga Mas Seokjin tidak berkunjung kesini". Jieun menatap Seokjin yang hanya memasang wajah datarnya.

Seokjin terus menghela nafas malas. Ia bosan berada di rumah ini ia merasa sesak. Seokjin kembali ingat saat ia dan Jimin dulu sering menghabiskan waktu di ruang tamu tersebut.

Seokjin baru sadar kalau Jieun yang di maksud Taehyung adalah Jieun saudari Jimin. Seokjin sangat tidak menyukai keluarga park terutama keluarga park Jimin. Jimin adalah mantan kekasih Seokjin.

"Aku akan membuat minum sebentar kalian duduk saja dulu," ujar jeng Jieun.

"Tidak usah repot-repot," timpal Taehyung.

Taehyung melihat wajah datar Seokjin dan ia juga bisa melihat kalau Seokjin tidak merasa nyaman berada di rumah ini. Seokjin menatap foto besar yang di pajang di dinding ruang tamu dengan menyunggingkan senyuman ketidak sukaannya terhadap foto tersebut. Sebuah foto pernikahan yang sangat romantis. Sang dominan mencium bibir pasangannya.

"Mereka sangat serasi ya Om," ujar Taehyung. "Ternyata disini ada juga yang menika sesama jenis. Tapi kok sepertinya itu bukan jeng Jieun. Jeng Jieun kan yeoja," lanjut Taehyung. Seokjin tidak berkomentar apapun. Ia tetap diam dan memasang wajah dingin.

16 OldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang