Mubin terpaku tidak bisa melakukan apa – apa. Sedangkan Pangeran Soo Ho, masih meciumnya dengan mata tertutup sambil menahan tangannya.
"Pangeran! Pangeran! Cepatlah keluar, engkau dipanggil oleh Yang Mulia Raja!" Teriak Mak Joon dari luar sambil menggedor – gedor pintu.
Segera Pangeran Soo Ho sadar, dan langsung keluar tanpa sepatah katapun kepada Mubin.
Mubin terdiam sejenak. "Ish! Pangeran Soo Ho! Bibirku gak suci lagi." ucapnya sambil mengusap bibirnya kasar. "Apa–apaan sih dia, bercandanya gak lucu!" dengan kesal Mubin keluar dari kamar Pangeran Soo Ho.
*****
"Cepat ambil kain lagi!" teriak tabib dari dalam kamar, sambil membubuhkan ramuan obat keluka Pangeran Ji Soo.
Semua orang cemas, terutama Selir Sook Bin. Tak lama, Pangeran Soo Ho datang lalu duduk bersama keluarga kerajaan lainnya. Putri Hye Jin meremas – remas tangannya sendiri, merasa cemas akan keadaan Pangeran Ji Soo.
Melihat Putri Hye Jin cemas, Pangeran Soo Ho yang tepat berada disamping Putri Hye Jin, membisikkan sesuatu kepad putri Hye Jin, dan membuat Putri Hye Jin semakin cemas.
"Ini bukan hanya salahku, tapi konspirasi kita bertiga, jadi diamlah dan bersikap normal saja."
Putri Hye Jin menatap balik ke arah Pangeran Soo Ho dengan tajam.
Tiba – tiba tabib keluar dengan tangan penuh darah.
"Saat ini Pangeran Ji Soo belum sadarkan diri dikarenakan racun yang berada pada dirinya belum ternetralisir sempurna. Kalian semua harus siap pada kemungkinan buruk yang akan terjadi."
Raja memeluk Selir Sook Bin yang menangis tersedu – sedu tepat didepan Ratu Myeongseong. Ratu Myeongseong mengepalkan tangannya diam – diam sambil berpura – pura menangis.
"Matilah kau!" doa Ratu Myeongseong dalam hati.
*****
"Semoga Pangeran Ji Soo selamat. Semoga Pangeran Ji Soo selamat. Semoga Pangeran Ji Soo Selamat."
Mubin mengucapkannya berulang kali sambil modar – mandir dikamarnya.
Pikirannya saat ini kacau, hingga terpikir olehnya untuk menjenguk Pangeran Ji Soo, namun dia teringat kata – kata Pangeran Yi Sun untuk tetap menjaga sikapnya.
"Oh ya! Pangeran Yi Sun!"
Segara Mubin keluar dari kamarnya untuk mencari Pangeran Yi Sun.
*****
Pangeran Yi Sun duduk ditaman belakang sambil menatap kelangit yang penuh bintang. Dia tak pergi untuk menunggu Pangeran Ji Soo sadar seperti anggota keluarga kerajaan lainnya. Kupingnya menangkap suara mencurigakan dari arah belakang.
"Keluarlah." ucapnya tanpa berpaling.
"Em ketahuan ya..." ucap Mubin sambil berjalan mendekat.
"Apa yang kau lakukan disini? Bukankah kau marah kepadaku?"
"Ya aku masih marah, aku hanya ingin menanyakan bagimana kabar Pangeran Ji Soo?"
"Aku tak tahu."
"Bagaimana bisa kau tidak tahu!"
"Aku tidak akan pergi kesana, kecuali dia benar – benar sadar."
"Mengapa seperti itu, seharusnya kau mendatanginya."
"Apakah kau mengaturku?"
"Tidak... Hanya saja aku ingin pergi ke sana tapi tak bisa, jadi rencananya aku ingin menanyakan hal ini kepadamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
I, you, and Joseon
Dla nastolatkówKuy dibaca Dizaman dan dunia yang berbeda, tak disangka ada rahasia dibalik kisahnya. Mubin Ashdaf mendapatkan takdir tak diduga. Dapatkah dia menyelesaikan dilemanya? Ini hanya cerita fiksi belaka, hanya kreasi hasil perkembangan pemikiran author...