Berawal dari Nmaibo

475 42 2
                                    

“Aku suka padamu…” Kagura memandangi dirinya di depan cermin. Memandangi wajahnya yang memerah karena perkataannya sendiri.

.

.

.

.

.

“Tidaaaakk! Memalukan! Ini sangat memalukan! Apa-apaan wajahku tadi! Kalau dia melihatku seperti tadi, yang ada dia akan menertawakanku!” Kagura berteriak sambil mengacak-acak rambutnya.

“Ada apa Kagura-chan? Apa terjadi sesuatu?” Shinpachi yang sedang membersihkan kamar mandi menghampiri Kagura yang berteriak-teriak di kamar Gintoki.

“Heee… lihatlah dia. Mukanya memerah. Pasti habis memikirkan sesuatu yang mesum.” Gintoki bersedekap sambil bersandar di dinding kamarnya. Melihat Kagura dengan senyum meledek.

“Tidak! Aku tidak memikirkan apa pun! Aku mau pergi mengajak Sadaharu jalan-jalan.” Kagura keluar kamar sambil menunduk melewati Gintoki dan Shinpachi. Dia tidak mau memperlihatkan wajahnya yang merah seperti baju cheongsam yang dia pakai. Kagura mengambil parasol ungunya lalu memanggil Sadaharu. “Ayo Sadaharu!”

Kagura meninggalkan Yorozuya dengan langkah yang dihentak-hentakan. Katsura yang melihatnya bingung dan mencoba memanggil Kagura. “Leader! Kau kenapa?”

“Percuma saja Zura. Dia tidak akan mau mengatakannya.” kata Gintoki dari lantai dua kedai Otose atau Yorozuya. Gintoki sebenarnya sudah memperhatikan Kagura sejak awal. Sejak Kagura mengatakan ‘suka’ di depan cermin.

“Zura janai! Katsura da! Mengatakan apa?” tanya Katsura sambil menaiki tangga bersama Elizabeth.

“Entahlah.. Ngomong-ngomong mau apa kau kesini, Zura? Apakah kau akan memberikan sesuatu untukku? Apakah sesuatu itu manis?” tanya Gintoki bertubi-tubi setelah melihat kantong yang dibawa Katsura. Dia berharap ketua pasukan Joui ini membawakan sesuatu yang manis untuknya.

“Gin-san.. perhatikanlah gula darahmu! Katsura-san, Elizabeth-san ayo masuk.” Shinpachi muncul lalu mempersilahkan masuk Katsura dan Elizabeth.

“Tidak perlu Shinpachi-kun. Aku hanya ingin memberikan kalian ini.” Katsura menunjukan kantong yang dia bawa. Kantong yang diperhatikan Gintoki dari tadi sejak Katsura menaiki tangga.

“Apa ini Katsura-san?” Shinpachi melihat isi kantong pemberian Katsura “Nmaibo?”

“Tunggu Zura! Sejak kapan kau bisa membagi-bagikan Nmaibo untuk orang lain?” Gintoki sangat terkejut mengetahui isi kantongnya adalah makanan kesukaan mantan teman seperjuangannya. Makanan yang selalu dia bawa kemana-mana.

“Zura janai! Katsura da! Ini bukan Nmaibo biasa. Ini Nmaibo kejujuran. Orang yang memakan ini akan berkata jujur kepada orang lain.” jelas Katsura. “Ini adalah produk buatan salah satu pejuang Joui.”

“Nmaibo kejujuran? Contohnya” Shinpachi tidak mengerti penjelasan Katsura.

“Misalkan A menyimpan rahasia yang sangat dia pendam dari B. Jika A memakan ini, dia tidak akan bisa tahan untuk tidak mengatakannya pada B. Dia akan berbicara jujur kepada B.” jelas Katsura lebih terperinci. Mendengar penjelasan Katsura Gintoki tersenyum jail.

“Nee Zura. Apakah orang yang memakan ini juga akan mengatakan sesuatu jika kita kita menanyakannya? Apakah ada jangka waktu?” tanya Gintoki sambil memikirkan sesuatu yang licik.

“Zura janai! Katsura da! Ya, dia akan mengatakannya. Efek dari Nmaibo ini sehari penuh dan jika dia tertidur efeknya akan hilang.”

“Apa yang kau rencanakan, Gin-san?” Shinpachi curiga dengan senyuman atasannya itu. “Kenapa kau memberikan ini pada kami, Katsura-san?”

Honesty (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang