3

81 8 11
                                    

Selama jam pelajaran Kristan maupun Aeri sama sekali gak fokus sama apa yang dibahas di kelas mereka masing-masing sampai akhirnya bel istirahat pun berbunyi, tanpa pikir panjang Kristan langsung menuju kelas Aeri untuk menanyakan hal yang sama seperti tadi pagi

"Aeri.. Aeri.. Tunggu dulu tunggu" Kristan berteriak sambil berlari ke arah Aeri yang pura-pura gak denger "Aeri.. Stop!" Kristan pun berhenti tepat hanya beberapa langkah dari Aeri yang sekarang juga berhenti

Aeri pun menoleh ke arahnya masih dengan mata seperti tadi pagi "apaan sih?"

"Jelasin ke gua, lu kenapa?" tanya Kristan masih fokus pada mata Aeri

Aeri mendengus "kenapa juga lu tiba-tiba khawatirin gua, toh kemaren malem lu sama sekali gak khawatirin gua"

"Ke-kemaren malem? Kenapa emang kemaren malem? Kita cuma chat sebentar abis itu vidcall, salah apasih gua?" Kristan masih gak paham juga sama yang dimaksud Aeri

"Lu gak salah, perlakuan lu yang salah" Aeri pun langsung pergi meninggalkan Kristan yang masih benar-benar bingung

Kristan tetap mengikuti Aeri dari belakang tanpa berbicara dengaan Aeri, sebenarnya Aeri menyadari Kristan membuntutinya tapi lebih baik dia pura-pura gak tau aja dari pada harus berbicara lagi dan membuatnya mengingat kejadian semalam

Sampai di kantin Aeri pun dibuat kebingungan, pasalnya entah kenapa hari ini Aeri merasa kantin lebih ramai daripada biasanya. Dengan cepat Krisran menarik tangannya

"Lu harus gerak, ntar yang ada keburu masuk" ucapnya

Berkat Kristan yang menggunakan kekuatan 'tampan' nya membuat semua wanita terhipnotis minggir dan membiarkan Kristan dan Aeri memesan duluan

"Makasih" akhirnya Aeri bicara dengan suara yang biasa Kristan denger

Tanpa disadari Kristan tersenyum "iya sama-sama, udah cepet abisin"

Aeri sama sekali gak bicara lagi, mungkin iya berterima kasih karena memang perlu untuk dibicarakan

Kristan kembali ke perasaan tidak nyaman nya melihat Aeri yang biasanya meledek dirinya sekarang diam tanpa alasan "jujur Ri, gua gak akan gimana-gimana.. Lu tuh kenapa?"

Aeri berhenti mengunyah makanannya "apanya yang kenapa?"

"Kemaren lu nangis tiba-tiba, sekarang mata lu sembab bahkan sampe istirahat mata lu gak berubah"

Aeri itu orang yang gampang nangis, emang di depannya terlihat sombong dan tidak peduli tapi jika kalian sudah mengenal Aeri akan lebih sering melihatnya menangis daripada bahagia. Mungkin bisa dibilang tingkah sombong nya Aeri itu adalah pelindung bagi dirinya

"Bener lu mau tau?"

"Iya jelas lah, kenapa?"

"Gua merasa... Gua sekarang sendirian aja gitu"

Kristan menaikkan satu alis nya "ngomong apaan sih? Lu punya gua Ri"

Aeri pun gampang sekali bahagia, contohnya mendengar ini dari Kristan. Dia langsung tersenyum mendengarnya "apaan deh, emang kita itu apa?"

"Hmm.. Apa ya" Kristan sengaja masang muka yang bikin Aeri penasaran "eh bentar, hp gua bunyi" iya memang tiba-tiba hp Kristan berbunyi ada yang mengirimi nya pesan

Lisaaa : udah istirahat?

Kristan : udah nih lagi makan sama temen

"Ri masa Lisa ngechat gua" wajah Kristan langsung kesenengan saat membaca pesan dari Lisa

Aeri yang tadinya sudah bahagia, kembali ke perasaan sebelumnya "bilang apa?"

"Iya dia nanya gua udah istirahat apa belum, yaudah gua jawab udah dan gua lagi makan sama temen" Kristan cerita sambil nunjukkin chat nya dengan Lisa ke Aeri

Story About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang