hallo Aroma

10 0 0
                                    

"oh Ya, gua duluan kedepan ya, anak anak juga udah di depan gerbang"

Raka meninggalkan ku, dia menuju motornya yang terparkir gagah di sudut koridor kampus. Kemudian si aroma itu makin mendekat kearahku, aku mulai menunduk sambil berjalan memegangi seikat bunga yang ku genggam.

Aku mengambil motor dan mulai mengendarainya menuju gerbang kampus. Aku lihat beberapa anak memang sudah kumpul di depan kampus. Aku cukup kerepotan dengan beberapa ikat bunganya Dan ternyata rifka tidak membawa motor aku ajak saja dia untuk bersamaku.

"rif, lo bawain bunga gua ya" kuberi dia seikat bungaku

" siap, eh emang kita jual bunganya kemana ya by?" tanyanya

" ga tau, kita ikutin kak raka aja" jawabku, aku masih terfokus pada motor kak raka agar tidak ketinggalan.

Sampailah kita di jalan raya, tepatnya di perempatan besar, aku memakirkan motor dan siap untuk menjual bunga di lampu merah, anak anak mulai  menyebar , Aku , Rifka dan kak raka dijalur yang sama sedangkan yang selebihnya di jalur yang lain.

" gua malu nih rif, gimana dong" keluh aku pada rifka.

" gua juga by" jawab rifka yang memang merasa malu juga.

" yelah ga usah malu kali, kita tinggal nungguin mobil yang berhenti terus kita jual bunga ini, yuk cepet biar cepet kelar." Jelas kak Raka, aku tidak yakin dengan keberaniannya, aku yakin dia juga malu sebenarnya.

" ok deh, eh tuh udah merah lampunya'

Segera aku dan yang lainnya menawarkan beberapa tangkai bunga sehara 15.000 rupiah pertangkainya. Beberapa kali lampu merah, kita selalu cepat-cepat menawarkannya, di sudut lain kak nindy sudah lumayan hampir habis.

" lo kejual berapa ?" Tanya Raka mendekatiku

" baru kejual satu nih kak, lo berapa ?" Tanyaku balik sambil melihat jumlah tangaki bunga yang dia genggam lebih sedikit daripada punyaku

" gua kejual 3, semangat dong"

"semangat kaya mau lomba lari aja" jawabku

Diapun sedikit tertawa. Akhirnya aku mulai memberanikan diri untuk kearah lebih dekat dengan perempatan, dan tiba tiba

DUGG..

Suara motor dari arah yang melawan arus menabrak seorang siswa berseragam, tepat di perempatan situ ada pos polisi, itu tepat di depan mataku, sedikit dekat dengan jaraku, untuk kedepannya tidak terlalu tinggi. Aku kaget dan aku memundurkan langkahku menjauh. 2 pak polisi yang sedang menjaga lalu lintas keluar dari pos polisi, dan langsung menanganinya, aku terpenganga meilihat kejadian itu. Aku seperti mematung. Akhirnya aku menjauhi dari era itu dan kembali menghampiri Rifka.

" ada tabrakan ya by"

"i..iya rif" aku menjawabnya gugup

" lo kenapa ?" tanyanya

" ga papa, gua kaget aja itu hampir aja anaknya mental gitu ke bahu jalan" jelasku sambil memegang tangkai bunga yang tak kusadarari hiasannya rusak.

" udah ga papa, eh kak raka balik yuk" pinta Rifka ke kak Raka.

Dan akhirnya semua berkumpul untuk pulang.

Iya. Aku pulang malam lagi . dan akan seperti ini terus menerus.

Semangat melby Alessia.

DandelionWhere stories live. Discover now