Aroma itu, akan aku kenang sampai aku menemukan siapa pemiliknya. Sampai bertemu. Aku dan seril pergi mengunjungi tempat makan yang biasa kami kunjungi. Aku bersama seril hanya makan siang saja karena 10 menit lagi kelas selanjutnya akan mulai. Di sudut kantin ada beberapa mahasiswa yang sedang asik bermain games padahal mereka sudah selesai makan, yang antri banyak. Dan akupun langsung mengajak seril untuk segera pergi karena kursinya mau dipake sama yang lain.
"eh semalem balik jam berapa by ?" Tanya seril sembari kita menuju ruang kelas
" jam 12 kayaknya, eh tau ril. Gua liat orang tabrakan masa, di depan mata gua sendiri" aku menjelaskan kejadian semalam kepada seril.
"trus yang loe lakuin apa ?"
"gua diem, gua takut" jawabku
"helehhh, udah gua tebak kan"
"ih apaan sih ril"
"udah yuk ah masuk kelas"
Aku memilih tempat duduk diarea belakang Karena aku mau bercerita tentang si aroma itu kepada seril.
" ril, hmmm jadi gini" aku gugup dan bingung mulai dari mana aku menjelaskannya
"apaan ?" dia menjawab tapi matanya masih terfokus ke layar ponselnya.
" ril"
" hmm"
" kemarin kemarin nih"
" kemarin kenapa ?"
"jadi kemarin tuh, aduh giman ya"
"by, lo kenapa sih aneh deh ah "
"kemarin gua nyim farfum"
"yaela, ya lord lo baru nyium farfum selama hidup loe ?"
" ya engga gitu, maksud gua, kemarin gua nabrak cowo "
" trus loe takut dan loe diem mematung?" jahil seril yang langsung menaruh ponselnya dan mulai memperhatikanku
"engga gitu, kemarin gua nabrak cowo trus gua langsung minta maaf gua ga liat mukanya, gua cuman tau wangi farfumnya"
" lah terus ?"
" trus besoknya pas rapat gua nyium wangi itu lagi. Trus gua takut dia tau muka gua. Apa dia juga salah satu panitia bareng gua ya ?"
" lo penasrana lama lama lo jatuh cinta" kalimat ini membuat gua takut
Aku takut jatuh cinta, aku takut merasakan luka yang tidak sewajarnya, aku takut menangis, aku takut semua yang tidak dilandasi dengan kepercayaan. Denganya atau dengan siapanya aku takut untuk itu. Aku takut terluka dengan sebuah kata yang bernama cinta.
Aku diam, aku memutuskan untuk tidak melanjutkan pembicaraan ini. Biar aku saja nanti yang mencarinya. Sungguh aku tidak ada berfikir untuk jatuh cinta hanya karena aroma saja.
" lusa gua mau cari dana, ya kaya donatur gitu, di alun-alun kota, lo ingetin gua ya takutnya gua lupa ril "
" siapp beybeh "
...
Keesokan harinya, aku sudah tidak memikirkan si aroma itu lagi, bagiku hanya kebetulan semata yang tidak harus aku gubris sama sekali. Siang ini aku menaiki motorku untuk hanya sekedar memanjakan diri di caffe dekat kampus.
" kak, vanilla latte nya satu, ga usah pake wipecream ya "
" ok, atas nama siapa ?"
" melby "
" baik, ditunggu sebentar ya kak "
Segelas vanilla latte menemani siangku, tertulis nama melby dan ada sedikit kata semangat untuku.
" melby, have a nice day for you " tulisannya begitu.
Aku mempostingnya di intagram, aku posting dengan background laptoku yang kugunakan untuk menulis sebuah karya sastra.
" ga ngajak ngajak nih yang lagi nongkrong "
Pesan Dm dari instagram tiba – tiba muncuk dari rifka. Aku rindu rifka. Padahal baru ga ketemu satu hari. Aku rindu candaannya rifka yang selalu buat aku nyaman. Oh iya rifka sama Iqbal itu satu kelas jadi mereka kaya akrab gitu dan mereka satu divisi juga sama aku.
Bangku depan kosong tuh
Balasku
Oh siap meluncur nih
Terlihat beberapa pasang kursi yang kosong dan aku duduk di salah satu pasang kursi itu, sendirian dan dingin. Maksudku minumannya dingin.
Aku selalu mampir ka caffe ini jika memang waktuku sangat free, dan juga ini adalah salah satu tempat favoritku, aku suka kopi namun aku tidak terlalu mengenal coffe latar belakang dan sisi keistimewaannya. Satu hal yang aku tidak suka. Greentea. Ceritakan padaku seistimewa apa greentea buat kamu.
Aroma itu iya aroma itu hadir di ruangan ini, aku tidak bisa menebak siapa dia, banyak sekali lelaki di sini aku tidak ingin memfikirkannya, tapi bagaimana ? wanginya terus menerus menusuk dan semakin dekat.
YOU ARE READING
Dandelion
Roman d'amourbercerita tentang seorang mahasiswa yang tengah hidup dikota jogja, bertemu dengan seorang yang kemudian berkelanjutan menjadi sebuah cinta dan perasaan yang rumit.