23

5.4K 280 9
                                    

Pagi ini taehyung terbangun dengan wajah masam bagaimana tidak jika semalam penuh jungkook menyerangnya. Beruntung taehyung masih bisa bangun pagi untuk menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya.

"eungg.........hoam ck......ck......ck, eomma tae-il mau minum susu " ujar bocah kecil itu sembari mengucek matanya.

" ambilah susunya ada didalam kulkas sayang " mengusak surai hitam putranya lembut.

"ani......mau susu eomma......" rengeknya sambil menarik-narik kemeja longgar yang dipakai taehyung.

"aigoo, baiklah tunggu sebentar sayang " tae-il menurut lalu segera berjalan ke sofa.

Setelah selesai menyiapkan sarapan taehyung menghampiri putra kecilnya disofa.

Sebenarnya dada taehyung masih sedikit perih akibat ulah jungkook semalam, namun permintaan sang buah hati tak bisa ia tolak. Terpaksa ia harus menuruti permintaan sang buah hati. Perlahan taehyung membuka kancing kemejanya. Karena nipplenya membengkak membuat taehyung pagi ini harus rela tak memakai bra.

"eummm.........eummm......slup chupp.........chupp.........chuppp " bocah tiga tahun dengan lahap menyusu.

"ahhh......sstss.........ahh......sstss......pelan-pelan sayang " mengusap surai hitam buah hatinya lembut.

Beruntung asi taehyung bisa dibilang cukup banyak meski tae-il sudah berumur tiga tahun namun taehyung masih sering menyusui tae-il karena asinya terlalu banyak hingga membuat breastnya merasa penuh tak jarang hingga asi itu sering keluar membasahi bra taehyung.

"eomma......chupp.........chupp......kenapa ini jadi melah sekali " ujarnya dengan mulut penuh asi, jemari kecilnya memainkan nipple kiri taehyung yang terlihat sama membengkak.

"ahh......itu karena tae-il sering menyusu sayang " dustanya.

"apa sakit? " tanyanya sekali lagi tanpa melepaskan nipple taehyung.

"sedikit, tapi eomma bisa menahannya " jawab taehyung kemudian memeluk buah hatinya erat.

"jika eomma sakit tae-il akan belhenti " melepaskan hisapannya.

"ehh......wae? Bukankah tae-il suka menyusu dengan eomma, hum? " mencubit pipi tae-il gemas.

"jika eomma sakit tae-il ndak mau, tae-il ndak mau eomma sakit, tae-il sayang eomma " bocah kecil itu menubrukkan tubuh mungilnya untuk memeluk sang eomma mencurahkan rasa sayangnya pada sang eomma yang telah berjuang melahirkannya ke dunia.









"tae, ada surat undangan untukmu" pekik baekhyun sambil membawa sepucuk undangan.

"dari siapa eomma? " tanya taehyung antusias.

"bukalah sepertinya dari teman sma'mu " ujar baekhyun kemudian menyerahkan selembar undangan berwarna merah itu pada taehyung.

"reuni? " pekik taehyung kaget ketika membaca isi undangannya.

"eomma, apa besok dirumah? " tanya taehyung sambil memeluk sang eomma dari belakang.

"ne, wae? Jangan bilang kau akan menitipkan tae-il lagi " ujar baekhyun dengan wajah datar.

"tepat, mau ya eomma? Yah? Malam ini saja, ne? " berkedip lucu.

"baiklah, lalu bagaimana dengan jungkook, apa kau akan meninggalkannya? "

"eumm......aku akan coba mengajaknya, gumawo eomma chupp......... saranghae " mengecup pipi baekhyun singkat kemudian berlari ke kamarnya.

"aigoo, bocah itu sudah punya anak Tapi kelakuannya masih seperti anak kecil, aigoo ckk......ckkk " baekhyun mengeleng kepala heran.












"reuni? Hah......ani aku tidak mau aku punya kenangan buruk saat reuni " tolak jungkook yang sibuk memakai dasi didepan cermin.

"ayolah sayang, kau tega membiarkanku pergi sendiri, hum?" taehyung merebut dasi jungkook kemudian memakaikannya.

"jika aku tidak mau, ya tidak usah pergi bereskan? " jawabnya seenak pantatnya.

"aish menyebalkan, baiklah aku bisa pergi sendiri dan kau jangan menyesal " sembari menarik dasi itu kuat membuat leher jungkook sedikit tercekik.

"hmm......, baik aku tidak akan menyesal silahkan saja, lebih baik aku bermain dengan chimin dan tae-il dirumah" jelasnya dengan tatapan sinis.

"baiklah, oke kau yang rugi " pergi meninggalkan jungkook.

"hah, dasar wanita arkhh......ahh leherku hah......" mengendurkan dasinya gusar.
















Sore hari dikediaman mertua jungkook, taehyung sedang sibuk melipat baju tae-il sementara jungkook sedang merebahkan diri diatas ranjang sembari melirik ke arah sang istri.

"kau yakin besok mau pergi? " tanyanya sambil melepaskan dasi dan ikat pinggangnya.

"tentu saja sudah lama aku ingin berkumpul bersama teman-temanku, sejak tae-il lahir waktuku tersita terlalu banyak untuk mengurus kalian, lihat kulitku jadi kasar, hah......aigoo " memperlihatkan telapak tangannya yang kapalan.

"yakk, bukankah jika dirumah bibi han yang mengurus semuanya sementara kau? " sindirnya.

"yakk, apa kau kira aku tak mengurus tae-il, hah? Jadi kau meragukan aku, tuan jeon? " beranjak dari sofa lalu menghampiri jungkook.

"kau berani menantangku " bisiknya ke telinga taehyung membuat seketika bulu kudup taehyung merinding.

"ahh...ani, aku hanya eumm......." pipinya bersemu ketika jungkook memerangkap tubuh taehyung ke tembok.

"wow, apa kau lupa kejadian tadi malam? Apa perlu kita ulang untuk hukuman bagi istri pembangkang? " bisiknya seduktif.

"eumm......jeon-ahh aku mohon jangan, ne ? " berkedip meminta belas kasihan sedangkan Jungkook malah tertawa terbahak-bahak menertawakan ekspresi istrinya yang terlampau lugu.










Duakk








Arkhhh!!!!!!

















Humm kira2 apa yang bakalan terjadi selanjutnya?













Penasaran?


















Like and comment guy's
















See you bye-bye

💋💋💋

Jҽσɳ Tαҽ-ιl 🐣 ✓ (𝙶𝚂)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang