Part 3

8 0 0
                                    

Junsu POV

"Anyyong..."
Suatu suara yang sudah aku kenal menyapa dari pintu depan.
Aku pun segera menghampiri ruang tamu untuk melihat siapa yang datang...

"Hyung..." ucap Changmin yang langsung memeluk ku.
"Changmin ahh..." aku pun langsung memeluknya.
"Kau datang sendiri?" tanya ku sambil melepaskan pelukan ku.
"Ne, motor ku baru selesai di perbaiki, jadi aku pakai motor ku saja.." jawab Changmin.
"Hyung, apa Yoochun hyung sudah datang?" tanya Changmin sambil mencari-cari Yoochun.
"Anio... dia belum datang.." jawab Jaejoong hyung.
"Aneh... Aku telepon kerumahnya katanya Yoochun hyung sudah berangkat dari tadi... Yaa, sekitar 2 jam yang lalu..." ucap Changmin kembali.
"Apa? 2 jam yang lalu? Harusnya dia sudah sampai..." ucap ku cemas, "Apa kamu sudah telepon ke HP nya?" tanya ku kembali.
"Ne... Aku sudah telepon ke HP nya, tapi HP nya tidak aktif, makanya aku telepon kerumahnya langsung..." jawab Changmin kembali.
"Yoochun ahh... Kamu dimana sich?" Jaejoong hyung pun tampak cemas.
"Sudahlah... Dia pasi datang kok..." sekali lagi YunHo hyung mencoba menenangkan kami.
"Tapi kalau seperti ini, aku jadi tidak tenang..." sahut Jaejoong hyung.
"Mungkin Yoochun ada perlu dulu, jadi dia tidak langsung kesini... Sudahlah, jangan terlalu khawatir..." ucap Yunho hyung kembali.
Yunho hyung mencoba menenangkan kami, namun aku tahu pasti sebenarnya dia pun sangat khawatir.

Kami berempat akhirnya duduk di sofa ruang tamu, menunggu datangnya Yoochun.
Jaejoong hyung terpaksa menghentikan kegiatannya di dapur, karena dia sendiri tidak bisa tenang sebelum Yoochun datang.
Aku melihat jam tangan ku, hampir menunjukan pukul 18.00, aku sendiri pun khawatir memikirkan sikap Yoochun.

Akhirnya...
"Annyong..." seseorang berdiri di depan pintu...
Aku menarik nafas lega ketika melihat Yoochun berada di pintu ruang tamu...
"Yoochun ahh..." sahut ku sambil memeluk dia.
Namun tiba-tiba Yoochun melepaskan pelukkan ku "Junsu ahh..."
"Ne?" tanya ku bingung melihat sikap Yoochun yang tidak biasanya...
"Mian... Mianhae, aku terlambat datang." ucap Yoochun.

Changmin yang hendak memeluk Yoochun pun mengurungkan niatnya karena melihat sikap Yoochun.
"Hyung, kenapa HP tidak di aktifkan?" tanya Changmin
"Aahh... itu... itu... itu karena HP ku low batt jadi gak aku aktifin.." jawab Yoochun.
"Lalu SMS ku, apa kamu baca?" tanya ku.
"Aahh... kamu mengirim SMS? Mianhae, HP ku di silent jadi tidak terdengar..." jawab Yoochun.
"Aah.. Araso..." jawab ku kembali, agak kecewa mendengar jawaban Yoochun, karena aku sebenarnya ingin mendengarkan penjelasan yang sebenarnya.
"Sudah... sudah... yang penting Yoochun sudah berada di sini kan? Tidak ada lagi yang harus di khawatirkan..." ucap Jaejoong.
"Ne, Hyung benar... Yang penting sekarang kita berlima sudah kumpul disini... senangnya..." sahut Changmin.
"Yupz!! Dan sepertinya sekarang waktunya makan dech..." Yunho menambahkan.
"OK!!! Tunggu disini sebentar, aku ke dapur dulu yaa?" ucap Jaejoong yang segera menuju dapur.
"Aku bantu..." ucap Yunho menyusul Jaejoong ke dapur.

Acara makan malam pun dimulai...
Kami asyik membicarakan tentang diri kami masing-masing, sambil mengenang persahabatan yang telah terjalin selama 6 tahun.
Sudah lama kami tidak berkumpul seperti ini, dan aku sangat menikmati acara malam ini.
Namun, ada sesuatu yang berbeda pada diri Yoochun...
Tidak seperti biasanya, malam ini, Yoochun tidak terlalu banyak bicara, dia hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan seperlunya.
Aku yakin pasti ada penjelasan atas sikapnya ini, tapi apa? Aku tidak tahu...

Tiba-tiba...
Uhuk...uhuk....uhuk...
Kami pun berhenti mendengar Yoochun batuk...

"Yoochun ahh... kamu gak apa-apa?" tanya ku.
"Ne..." jawab Yoochun dengan terbatuk-batuk...
"Mian... Aku ke kamar mandi dulu yaa?" sahut Yoochun kembali.
"Ne..." jawab Jaejoong dan Yunho bersamaan.

"Yoochun hyung tidak apa-apa kan?" tanya Changmin.
"Entahlah... Aku sedikit khawatir..." sahut ku.
"Mudah-mudahan tidak ada apa-apa..." ucap Yunho.

Yoochun pun kembali berkumpul bersama kami.
"Mianhae..." ucapnya.
"Kamu gak apa-apa kan?" tanya Jaejoong.
"Ne..." Yoochun mengangguk, "Aku gak apa-apa kok... percaya duech..."
"Syukur duech kalo gitu..." ucap Jaejoong kembali menyantap spagethinya.

"Yoochun ahh, di mulut mu..." aku mengulurkan tangan ku untuk membersihkan sesuatu di mulutnya, namun Yoochun langsung menghindar.
"Aaah... Mian..." sahut Yoochun sambil membersihkan mulutnya dengan tissue, "saus spagethinya kemana-mana nich..."
Aku hanya terdiam melihat sikap Yoochun, tidak biasanya dia bersikap seperti itu.
"Yoochun ahh, apa benar kamu baik-baik saja?" tanya ku kembali.
"Ne... aku baik-baik aja kok... kenapa?" tanya Yoochun.
"Anio..." sahut ku kembali.
"aku baik-baik saja... tenanglah..." ucap Yoochun kembali
Aku mengangguk mencoba menenangkan pikiran ku.

Our FriendshipWhere stories live. Discover now