1.

57 5 3
                                    

Anggun berjalan sendu di lorong sekolah, entah mengapa beberapa minggu ini rasanya lorong sekolah semakin panjang saja .. waktu terasa sangat panjang bahkan hanya untuk sampai di ruang kelasnya. Belum lagi dengan tatapan tatapan orang disekitarnya yang seakan menusuk kedalam hati dan pikirannya , entah apa yang mereka fikirkan, marah? Jijik ? benci ? atau bahkan kasihan ?

Sebenarnya anggun sudah mulai terbiasa dengan lingkungan sekolah yang kini seakan berubah menjadi neraka baginya , tatapan sinis? Teman teman yang menjauh ?perlakuan buruk temannya, bahkan ribuan pertanyaan yang tak henti hentinya mereka lontarkan untuknya sudah seperti makanan sehari-harinya. Namun, sesabar sabarnya anggun, ia hanya manusia biasa , terkadang rasa sabarnya kadang tersa sangat surut, titik jenuh itu sering muncul , tapi ia bisa apa ? marah, benci atau membalas perlakuan mereka tidak akan membuat mereka sadar atau bahkan berhenti.

Waktu terus berlalu , nyatanya yang bisa anggun lakukan adalah melaluinya, bersabar sedikit lagi.

Baru beberapa detik anggun duduk di kursinya, vega sang ratu kelas datang menghampirinya ,

" pagi gun, gimana kabarnya hari ini ?" tanya vega dengan senyumnya. Anggun hanya membalas senyum vega itu dengan senyum tipisnya. Anggun sudah merasakan apa yang sebenarnya akan dikatakan vega.

" gue harap baik ya .. oo iya gun, kemarin bokap lo sidang ya ?"

" emm iya, "jawab anggun dengan senyum tipisnya

"gila ya gun, gue gak habis pikir gimana bisa bokap lo ngelakuin hal kayak gitu, kalo gue jadi lo gue pasti malu banget punya bokap kayak dia, " kata vega panjang lebar dengan suara yang sengaja dia tinggikan.

Anggun enggan membalas perkataan vega tersebut, anggun berusaha menyibukkan dirinya dengan mengekuarkan buku dari tasnya.

" eh gun, kalo nyokap lo gimana ? udah balik ? gue denger sih dia kabur yah? Katanya udah punya pacar baru gun? Gilaa.. gilaa.. gak kebayang gue punya nyokap kek gitu." vega dengan suka cita menghujam anggundengan pertanyaan yang jelas anggun pun enggan menjawabnya.

" miris deh gun sama hidup lo .. " lanjut vega

"makasih udah perhatian sama gue, " jawab anggun singkat dengan senyum tulusnya yang sebenarnya penuh dengan rasa sakit.

Tidak lama kemudian Pak Aslam masuk , den memulai pelajaran Biologinya.

" baiklah untuk tugas minggu depan kita bagi kelompok ya, 1 kelompok terdiri dari 2 orang,"

Murid lain yang duduk se bangku tentunya akan sekelompok, lain hal nya dengan anggun, dia duduk sendiri dibelakang tentunya dia tidak dapat kelompok,

" anggun, kamu bisa gabung sama kelompok lain. "

"iya pak."

"ya sudah pelajaran hari ini bapak sudahi dulu, jangan lupa tugasnya minggu depan, " kemudian pak aslam keluar ruangan kelas.

"iya pak," jawab murid serentak

Anggun lalu menepuk pundak selfi yang duduk di depannya , selfi lalu menoleh pada anggun seakan bertanya ada perlu apa dengannya.

" sel, gue ikut kelompok lo sama mia yah ?"

" sorry gun, kita maunya berdua aja. "

"oh gitu , yaudah gak papa."

Ini bukan pertama kalinya mereka bersikap seperti itu dengan anggun, Mia dan selfi dulunya adalah teman dekat anggun, namun semenjak kasus yang menimpa ayahnya , entah mengapa mereka seakan berusaha menjauh dari anggun. Tidak ada pilihan lain, anggun akan mengerjakan tugasnya sendiri.

Hari ini darkan akan mewakili sekolahnya dalam kegiatan pertukaran pelajar, dimana darkan akan dikirim ke sekolah lain sebagai murid disana selama 1 semester ini. Tentu saja darkan terpilih , disamping populer karena parasnya yang tampan itu, nyatany darkan juga salah satu murid berprestasi di sekolahnya.

SMA Puja Bangsa , adalah tempat ia belajar selama 6 bulan kedepan. Hari ini darkan akan mulai bersekolah disana,.

Darkan berjalan menyusuri lorong kelas , tidak ada yang terlalu spesial dari sekolah ini , semua fasilitas yang ada hampir sama dengan sekolah asalnya, hanya saja tata letaknya mungkin lebih terlihat teratur dan terkonsep dengan baik.

Disaat darkan sedang asik memerhatikan lingkungan sekolah tiba tiba ada seorang siswi yang berjalan buru-buru dan tidak sengaja menabraknya,

"maaf .." kata gadis itu dengan gugup,

"oh iya, gak papa. "

"sekali lagi maaf ya," kata gadis itu lagi lalu kemuian melanjutkan langkahnya,

Setelah beberpa langkah gadis itu berjalan , darkan lalu memalingkan tubuhnya dan memanggil gadis itu ,

" hey..ey..lo..! "

Merasa dipanggil gadis itu lalu memalingkan wajahnya , dan menjawab darkan,

"ya ?"

"ruang kepala sekolah sebelah mana ?" tanya darkan sedikit berteriak karena jarak diantara mereka lumayan jauh

"lurus aja ntar belok kiri ," kata gadis itu lalu melanjutkan langkahnya

" oke ma...kasih ." belum sempat darkan menyelesaikan ucapannya gadis itu sudah berlalu.

Darkan menatap gadis dengan rambut yang di kuncir kuda itu dari belakang, dengan sudut bibirnnya yang tiba tiba sedikit naik.

"Manis...."satu katayang tiba tiba keluar dari mulut dari mulut darkan tanpa ia sadari.

Anggun baru saja kembali ke kelasnya setelah istirahat , dengan jalan yang tergesa gesa ia berusaha agar sampai ke ruang kelasnya secepat mungkin..ia sudah telat 5 menit mengikuti pelajaran kimia dari bu elza. Bahkan tadi dia sampai menabrak seseorang tanpa sengaja karena terburu buru.

Syukurlah.... kata anggun dalam hati, setelah menyadari bu elza belum masuk ke kelasnya.

Anggun teringat orang yang ditabraknya di lorong sekolah tadi, ia belum sempat meminta maaf dengan semestinya.. sesal anggun sedikit.

Beberapa saat kemudian bu elza datang

" selamat siang anak - anak."

"siang bu.." jawab mereka serentak

"sebelum ibu memulai pelajaran, ibu ingin memberitahukan bahwa mulai hari ini akan ada siswa bru di kelas kalian, ia merupakan perwakilan dari SMA Pertiwi yang mengikuti kegiatan tukar pelajar, "

'..... darkan silahkan masuk dan perkenalkan dirimu "

Seorang laki laki dengan perawakan yang cukup tinggi , rambut yang tersisir rapi terlihat maskulin tapi tetap gaul, serta senyum yang sangat hangat masuk dan menyapa seluruh penghuni kelas.

" kenalkan saya Darkan Alvaro Wijaya , perwakilan dari SMA Pertiwi, mohon terima saya sebagai teman kalian." perkenalan singkat dari darkan di tutup dengan sebuah senyuman lebar yang membentuk eyesmile di wajahnya.

Menggemaskan! mungkin itulah kata yang akan terlintas saat melihat senyum darkan. Bagaimana tidak pahatan wajahnya terlihat begitu sempurna image yang maskulin bisa berubah begitu manis saat ia iya tersenyum. Bahkan siswi-siswi pun sampai menahan nahan teriakan histeris saat melihat senyum darkan.

Astaga ! anggun menyadari bahwa darkan lah orang yang ia tabrak di lorong sekolah tadi, pantas saja dia terasa familiar dengan wajah itu.

"darkan kamu silahkan duduk di belakang sana" kata bu elza sambil menunjuk sebuah kursi kosong di samping anggun yang duduk sendiri di pojok belakang barisan.

Darkan kemudian duduk dan menatap anggun, diseratai dengan sebuah senyuman kecil darkan menyapa anggun

" hai .. kita ketemu lagi , kenalin gue darkan," kata darkan sambil mengulurkan tangannya.

" gue anggun ," jawab anggun seraya membalas uluran tangan darkan.



Hey You !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang