01.WTF

6.2K 255 23
                                    

Ada pelangi dan mendung di kedua matamu, aku ingin tahu makna dari segalanya. Beritahu aku, ceritakan segalanya...

_Gisnamega Pramesti_

Pelangi dan mendung itu adalah hidupku, terlihat pada orang-orang tertentu. Jika kamu ingin tahu makna dari semua itu, sama saja kau akan jadi bagian dari hidupku.

_Gibryan Prayogi_

Hai teman-teman ceritanya bakal aku publish lagi kok, hanya saja ada cerita yang aku tambahin yang sempat terlewat chapter selanjutnya ..

Ada yang nungguin?

*boro-boro gak ada yang baca oi 😢

***

Materi dosen hari ini begitu membosankan, membuat penat seluruh badan. Detik demi detik berakhirnya jam kuliah terasa lama sampai bel berbunyi tanda jam kuliah berakhir tanpa sadar seisi ruangan menghembuskan nafas lega.

Penghuni bangku paling depan tengah merenggangkan otot pundaknya yang terasa ada beberapa ton di pundak mungilnya, dua gadis itu tersenyum puas kala mendengar jam kuliah berakhir.

Begitu dosen keluar mereka tak kunjung keluar masih berdiam diri di kelas yang perlahan sepi. Gadis yang memakai jaket jeans yang hanya sepinggang itu mengeluarkan ponselnya.

"Gisna! Diskon melimpah!" Ucap gadis itu memperlihatkan sesuatu yang istimewa baginya pada temannya yang justru sibuk merangkum materi yang di sampaikan dosennya.

"Nggak bakal tergoda gue!" Ucap datar gadis yang bernama Gisna itu pada sahabatnya tanpa memalingkan wajahnya dari buku tebal miliknya.

"Gila, sepatunya keren sumpah Na!" Bujuk gadis yang masih bersikeras merayu sahabatnya agar termakan bujukannya.

Begitu mendengar kata sepatu Gisna menoleh dengan mata berbinar, dia mengangguk kemudian mendekat pada sahabatnya agar memperlihatkan sepatu keluaran terbaru hari ini.

"Oke gue hemat bulan depan!" Ucap Gisna begitu melihat sneakers keluaran terbaru.

Gadis bernama Gisnamega Pramesti adalah gadis yang seisi lemari pakaiannya hanya berwarna gelap. Dia tidak suka warna yang di sukai kebanyakan gadis pada umumnya. Bahkan warna pakaian dalamnya juga gelap bahkan satu model dan warna. Apakah ini aib? Oke skip.

Berbeda dengan sahabatnya Refina Anggi yang selalu tampil mencolok dengan gaya khasnya. Meski begitu dia tidak terlalu berlebihan dalam segala hal.

"Hari ini terakhir masuk kuliah bukan? Besok libur. Gue bakal kangen elo!" Rengek Refi pada Gisna yang membalas wajah sedihnya kemudian mereka saling berpelukan.

"Yup, mungkin gue pulang ke Bandung. Biarkan Jakarta merasa kesepian karena gak ada gue." Ucap Gisna percaya diri dengan senyum manisnya.

"Sumpah gue mau muntah, bahkan artis ah jangan menteri komnas HAM aja gak tau lo hidup apa nggak!" Cerocos Refi pada sifat Gisna yang selalu percaya diri itu.

"Lo pulang ke Bandung dan gue masih di sini, pulang apa nggak rumah tetep sepi." Ucap Refi, ya karena orang tuanya tinggal di Makassar.

Refi bukan orang Makassar hanya saja Ayahnya yang anggota polisi harus bertugas di pulau selain kota kelahirannya. Abdi Negara mereka menyebutnya, sudah lama mereka tinggal di sana bahkan kakaknya yang sulung menikah dengan orang Makasar.

"Dua hari sebelum masuk kuliah gue janji bakal menginap di kos loe, kita nikmati libur terakhir. Oke!" Ucap Gisna mencoba menghibur sahabatnya.

Gisna dan Refi adalah mahasiswa di universitas swasta ternama di Jakarta. Mereka sudah menginjak semester 6, semester menuju stadium akhir. Meski belum memikirkan skripsi namun tugas sudah menumpuk membuatnya tak pernah piknik atau hanya liburan mingguan.

BIKOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang